28 : Foto Kecil dan Berakhir Panas

2.5K 99 24
                                    

Happy reading
_____________

Duduk di sofa teras belakang, Alina mendapati Daffa dengan secarik foto ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk di sofa teras belakang, Alina mendapati Daffa dengan secarik foto ditangannya. Foto seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan berkepang dua menunjukkan lesung pipinya ke arah kamera, sangat lucu.

"Mas ngapain bawa foto aku?"

"-dapat dari mana?"

"Lia yang ngasih"

"ngapain?"

Alina mengambil foto itu dan ikut duduk disamping Daffa. "sini nyender" Daffa menarik Alina agar bersandar padanya.

"ngapain Lia ngasih kamu foto aku gini?" tanya Alina lagi karena tak mendapat jawaban apapun

"-ngapain?"

"-chat Lia lah, ngapain coba ngasih foto-foto gini, nanya kamu ga dijawab-jawab"

"gapapa dong Sayang, kan foto kamu juga, istriku"

Alina tetap membuka aplikasi chatting dan mencari kontak Lia.

Tak tanggung-tanggung bukan lagi pesan teks melainkan pesan suara yang Alina kirimkan untuk memarahi adiknya itu.

"lagian kamu ketemu dimana sama Lia?"

"di rumah dong, Al"

"kenapa ga ngajak aku? aku kangen juga sama Ibu Ayah"

"kamu kan ngajar, aku juga sebentar di sana Sayang ngasih Ibu pesanan dari Mama sama aku ada perlu sama Ayah masalah usaha yang dibangun Ayah"

Alina menghembuskan nafas, jika seperti ini Alina tidak bisa marah.

"gimana Ayah Mas?"

"Ayah baik, Ayah lagi semangat-semangatnya bangun usaha nya"

"apa ga berlebihan Mas, bangunin Ayah ruko segala?"

"engga dong kan biar nyaman jualannya"

"tapi itu modalnya gede loh Mas, yang lagi bangun usaha kan bukan cuma Ayah, kamu juga"

"kalau itu aku sudah siapin jauh sebelum aku kenal sama kamu, Al. udah ga usah pikirin itu"

"-aku bangunin Ayah toko grosir dan aku harap Ayah benar-benar tekun jalanin itu biar makin berkembang"

"-dan ya aku belum sempat cerita ini sama kamu setelah nikah, sekarang uang yang aku dapat bukan hanya untuk keperluan keluarga kita tapi aku sisihkan juga untuk aku bangun impian aku dari dulu, kamu tau itu Sayang, aku tidak mau menutup-nutupi dari kamu semua rincian dananya aku ada kamu bisa cek"

Alina melingkar kan tangannya di perut Daffa, "makasi ya Mas, makasi banyak, kamu udah sayang sama Ibu sama Ayah juga, perlu kamu tau aku selalu support apapun yang lagi kamu capai, terlebih lagi yang ingin kamu capai ini bermanfaat untuk banyak orang"

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang