16 : Calon Mertua

1.2K 101 10
                                    

Happy reading
__________________

"ya ampun anak Ibu cantik sekali" puji Abila pada putri sulungnya yang sudah mengulum senyuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ya ampun anak Ibu cantik sekali" puji Abila pada putri sulungnya yang sudah mengulum senyuman.

"mau ngedate sama Abang ifar, Bu" celetuk Lia yang membawa sepiring nasi.

"makan yang bener ga usah bacot"

"tapi bener kan? alahhh udah tau gua mah"

"__Kak.."

"apa lagi?!!" tanya Alina galak.

"anjir, galak bener. zeperti biazah bawain gua oleh-oleh yah" pinta Lia dengan wajah tengil.

"beli sendiri kalau mau sesuatu, jangan minta mulu kerjaan lu"

"gua ga ada duit"

Alina menghembuskan nafasnya, meredam emosi. Oke, baik. Alina ingat elo bakal jalan sama pacar ga usah kayak orang kerasukan setan.

"iya, nanti gua beliin"

Baru saja dirinya akan menghubungi Daffa tiba-tiba saja ketukan pada pintu rumahnya terdengar. Dengan senyum dan semangat Alina bergegas untuk membukakan pintunya.

"sel—"

"halo istri ku"

"Jordan!" Alina memberhentikan langkahnya yang hendak memeluk Daffa.

Abila dan Lia menghampiri Alina karena tahu yang datang itu bukanlah Daffa.

"ngapain lagi anda kesini? saya bukan lagi istri anda"

"kembalikan uang saya, saya rugi besar saat kamu kabur dari mereka dan karena kamu juga mereka masuk penjara. uang hasil itu mereka ambil untuk menebusnya di penjara dan sekarang giliran saya yang menagih uang saya kembali, atau kamu bersedia menjadi istri saya lagi, kita akan melakukan pernikahan secara sah"

PLAK'

"JANGAN HARAP SAYA MAU!"

Jordan yang hendak menampar Alina dengan cepat Abila menghadang tangan itu.

"jangan berani sentuh anak saya!"

Jordan menghempas cukup kuat tangan Abila yang menggenggam tangannya.

"jangan main-main dengan saya, saya tidak akan segan-segan untuk mencelakai kalian sekeluarga!" telunjuk Jordan menunjuk Abila, Lia dan Alina bergantian.

"Jordan!" Ghani datang membawa botol Vodka ditangannya.

"heh, tua bangka ini yang gua tunggu-tunggu. masih bisa mabuk juga, mana janji lo yang bakal balikin duit gua"

Dengan pandangan sayu Ghani menepuk pundak Jordan sambil tertawa meremehkan. Ghani lagi-lagi mabuk akibat minuman keras.

"uang itu pasti akan kembali"

PRANG'

Jordan mengambil botol Vodka itu dari Ghani dan membantingnya begitu saja hingga botol itu pecah.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang