15 : Rencana Bertemu

1.2K 96 9
                                    

Happy reading
______________________

Daffa merenggangkan otot-ototnya setelah semalam tidur dengan nyenyak karena hari ini Daffa dan Alina genap menjalani hubungan asmara mereka satu bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daffa merenggangkan otot-ototnya setelah semalam tidur dengan nyenyak karena hari ini Daffa dan Alina genap menjalani hubungan asmara mereka satu bulan.

Lebay memang untuk seumuran Daffa dan Alina merayakan setiap bulan hubungan mereka tetapi kebahagiaan orang berbeda-beda bukan, apa yang Daffa dan Alina lakukan ini adalah salah satu cara untuk membahagiakan dirinya yaitu dengan merayakan setiap pencapaian dalam hubungan mereka.

Pada ponsel Daffa foto Alina tersenyum cantik dengan pakaian mengajar terpasang sempurna sebagai wallpaper nya. Segera Daffa membuka aplikasi WhatsApp untuk menghubungi kekasihnya.

To : MyIna❤️

"selamat pagi gadisku, gimana pagi ini? selamat merayakan yang ke satu bulan, gimana kalau malam kita jalan-jalan, Sayang? kabari aku kalau kamu sudah selesai mengajar ya"

Pesan singkat namun mampu membuat Daffa senyum-senyum sendiri, Daffa menyingkirkan selimutnya itu dan berlari ke kamar mandi sembari menunggu balasan dari Alina lebih baik Daffa bersiap-siap untuk pergi ke Rumah Sakit.

Sambil bersiul Daffa berjalan menuju dapur, menaruh Snelli nya di kursi dan Daffa memulai untuk menyiapkan sarapannya sendiri, hanya dengan sosis dan telur dadar saja.

"kira-kira nanti kalau Alina udah jadi istri setiap hari makan enak pasti" ungkap Daffa sambil membawa makanannya ke meja makan.

"siapa yang makan enak, Daff?"

"loh, Mama? udah balik Jakarta"

"iya dong, kan Mama kangen sama anak Mama ini" Anggun memeluk anak laki-laki nya itu dan mencium kedua pipi Daffa.

"Papa ga ikut lagi kesini, Ma?"

"engga, ketemu temannya"

"perasaan ketemu temannya terus, ga ada waktu buat anak nya"

"namanya sibuk, Daff. sabar ya nanti Mama bilang ke Papa untuk nengok kamu"

"engga usah, Ma. Daffa udah biasa sendiri"

Intan seketika kicep saat Daffa mengatakan itu, memang benar walaupun Daffa dibiasakan hidup mandiri oleh kedua orangtuanya tapi Daffa juga butuh perhatian dari Papa dan Mama nya, mengajarkan anak mandiri bukan berarti tidak diurus kan.

"oke, kamu lanjut makan ya, setelah ini Safira juga bakal datang kesini buat nemenin kamu"

"ck, Mam kenapa pake nyuruh dia kesini si? Daffa ga suka" menyudahi acara makan paginya yang sudah tak berselera.

"Daffa, kamu ngerti dong Mama lakuin ini supaya kamu bisa dekat dengan Safira"

"engga Ma, mengenai masalah pendamping Daffa mampu mencari sendiri dan orang itu harus yang benar-benar Daffa cintai"

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang