10 : Jalan Berdua

1.6K 104 11
                                    

Happy reading
_______________

Senyum tersungging bahagia saat melihat Aleeza memakan pudding buatan Ibunya, setelah  perginya Daffa untuk bekerja, 30 menit kemudian datanglah Lia yang membonceng Abila menggunakan motor Alina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum tersungging bahagia saat melihat Aleeza memakan pudding buatan Ibunya, setelah  perginya Daffa untuk bekerja, 30 menit kemudian datanglah Lia yang membonceng Abila menggunakan motor Alina.

"pelan-pelan makannya sayang, pudding nya ga bakal ada yang minta kok" ucap Alina memperhatikan setiap suapan yang Aleeza lakukan dan membersihkan sisa pudding yang belepotan.

"ewnak Kak" 

"iya tapi pelan-pelan ya, ini puddingnya bisa Eja bawa pulang kasih Mommy sama Daddy"

"buat Om Afa ga ada, Kak?"

Pertanyaan yang Aleeza lontarkan itu Lia gunakan sebagai senjata untuk menggoda Alina, jika sudah begitu Alina tak segan-segan untuk menghadiahi adiknya cubitan. Lia pun menerima itu dengan tertawa puas, wajah Alina pun terlihat salting. Abila pun ikut tersenyum melihat kedua putrinya itu terlihat akrab bersaudara, walaupun tidak lepas dari perdebatan kecil. 

"apaan si lu, Iaa. lama-lama gua bekep mulut lu ya" galak Alina mendorong pundak Lia dari samping.

"hahahaha, iya-iya ih calon manten sensian banget"

"LIAAAA!!!!"

Sehabis memakan pudding Aleeza langsung minta diantar pulang ke Alina karena jam sudah menunjukkan pukul 13.42, cukup lama Aleeza di rumah Alina. Aleeza tidak mau terkena omelan dari Mommy nya jika main ke rumah orang lain terlalu lama. 

Menggunakan motor matic-nya Alina menelusuri jalan Ibu Kota Jakarta menuju rumah Daffa dengan alamat rumah yang Alina dapatkan langsung dari Daffa melalui pesan chat, karena Alina tidak ingat betul pada saat dibawa waktu itu, mengingat kondisi nya juga tidak memungkinkan saat itu untuk mengingat jalan. Memasuki perumahan Alina langsung memelankan laju motornya agar tidak kelewat.

"Mommyy!!" Panggil Aleeza saat masih dimotor.

Melihat Angelina yang menunggu anaknya di teras rumah dengan cemas, merasa lega saat mendengar teriakan anak cantiknya.

"yaampun Sayang, Mommy khawatir tau Eja ga pulang-pulang" Angelina bersimpuh dan merengkuh tubuh Aleeza.

Menyadari ada Alina disana Angelina langsung berdiri dan menyalami dengan sopan tak lupa untuk mengucapkan terimakasih.

"terimakasih ya Bu Alina sudah repot-repot sampai nganterin Aleeza pulang"

"panggil Alina saja Bu, tidak merepotkan sama sekali saya senang bisa bermain hari ini dengan Eja" ucap Alina menjawil pipi Aleeza.

"panggil Kak ajalah, belum tua-tua banget ini, hahaha" Angelina mengajak Alina bercanda, Kakak Daffa itu menyadari Alina merasa segan dengannya. Walaupun mereka sudah cukup sering bertemu saat menghantarkan Aleeza ke sekolah.

"iyaa Kak, owh iya, ini saya bawain Kakak Pudding buatan Ibu karena buatnya banyak jadi saya bawain juga buat Kakak tadi juga Eja suka banget"

"wahh pudding apa ini?" Angelina menerima buah tangan dari Alina.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang