03 : Menikah

2.1K 86 6
                                    

Happy reading
________________

Vote dulu sebelum lanjut baca ya kakak-kakakku, jalan lupa juga buat follow WP ku, timaacii semua, semoga suka yaa💙 

Alina menangis tersedu-sedu saat pernikahan terpaksa yang ia lakukan dengan Jordan di salah satu rumah yang entah milik siapa, tidak ada orang selain dirinya, Jordan, Ghani dan beberapa anak buah Jordan serta Penghulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina menangis tersedu-sedu saat pernikahan terpaksa yang ia lakukan dengan Jordan di salah satu rumah yang entah milik siapa, tidak ada orang selain dirinya, Jordan, Ghani dan beberapa anak buah Jordan serta Penghulu.

Sungguh Alina tak bisa berfikir ini apa yang akan terjadi setelah ini. Terlalu cepat untuk bisa ia mencerna ini semua.

"hahaha sekarang kamu menjadi Ayah mertua ku, Ghani" ucap Jordan saat kata 'Sah' terucap dan pernikahan sirri itu selesai.

"ingat setelah ini Jordan kamu harus membayar semua hutangku ke rentenir itu"

"itu bisa diatur"

Jordan merangkul Alina, "ayo sekarang kita pulang ke Rumahku, sayang"

"jangan sentuh saya" melepas kasar tangan Jordan yang sekarang sudah menjadi suaminya.

"jangan kasar dong istriku, malam ini adalah malam pertama kita bukan? ayo kita pulang, aku sudah menyiapkannya untukmu"

"Ayah...Alina ga mau ikut dia, Alina mau pulang ke rumah aja" mohon Alina ke sang Ayah.

Ghani menatap sejenak ke Jordan yang sudah menampilkan wajah jengkelnya.

"apa boleh Alina malam ini tidak ikut kamu dulu?"

"sudah lah ajak dulu anakmu pulang, tapi besok pagi saya akan menjemputnya pulang"

Jordan memeluk Alina lebih dulu lalu pergi dari rumah tempat mereka melakukan pemberkatan pernikahan.

Alina menangis dengan kondisi tubuh yang gemetar, Ghani pun langsung mengajak Alina pulang dengan menaiki mobil yang diberikan Jordan.

🍣

"Alinaaa!!"

"Kakakk"

Abila dan Lia yang duduk tak berdaya di kursi ruang tamu, bergegas bangun saat melihat Alina pulang.

"Ibuu" Alina menjatuhkan tubuhnya memeluk kaki ibunya, entah sudah seberapa banyak air mata yang Alina keluarkan.

"anakku, maafkan Ibu Nak, Ibu tidak bisa berbuat apa-apa"

Lia ikut duduk dibawah dan memeluk kakaknya, sungguh malang nasib kakaknya ini. Lia tahu betul bagaimana wedding dream Alina nanti.

"Ibu, Alina harus berbuat apa setelah ini?"

"Ibu akan berusaha membujuk Ayahmu agar kamu bisa terlepas dari pria itu" Abila tak kuasa mendengar Isak tangis anak gadisnya itu.

"Alina takut Bu, takut sekali"

"kamu sabar sebentar lagi ya, Ibu akan berbuat apapun itu"

"gua juga bakal bantu apapun itu Kak, biar lu lepas dari bajingan itu"

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang