Happy reading
_________________Intan menggandeng tangan Alina untuk duduk disampingnya, dapat Alina lihat tatapan teduh Intan padanya sangat menyejukkan relung hatinya. Disaat ketakutan-ketakutan sebelumnya yang Alina rasanya kini seketika menguap dengan tatapan lembut Intan.
Ini memang bukan pertama kalinya Alina berjumpa dengan Intan, setelah Daffa berangkat keluar kota untuk urusan pekerjaan nya, Alina sudah sempat mengunjungi rumah Daffa untuk membawakan pudding untuk Aleeza dan saat itu juga sikap Intan sudah mulai melunak dengannya.
"maaf ya, Tante sempat bersikap tidak baik sama kamu Al"
"tidak ada yang seperti itu Tante, Tante yang Alina kenal itu sangat ceria dan excited kalau ngomongin sesuatu"
"nah! bener itu, Mama emang begitu kalau ngomong"
"Desnia jangan ngerusak dong kamu lagi pendekatan antara calon menantu dengan calon mertua ini" Angelina menengahi.
Desnia tersenyum malu, sebagai kakak perempuan untuk Daffa yang saat itu adalah adik laki-laki satu-satunya tentu saja mereka berusaha untuk menjadi kakak yang terbaik untuk Daffa, salah satunya dengan menerima perempuan yang Daffa kenalkan sebagai pacar saat ini.
Mungkin dulu Angel menjadi salah satu yang selektif dalam memilih kan perempuan untuk Daffa tapi sekarang biarlah Daffa memilih perempuan yang memang dia cintai, dengan catatan perempuan itu juga harus mencintai Daffa.
"maka dari itu kalian cepat-cepatlah menikah, ya kan Daff?"
Daffa melirik Alina sebentar lalu menatap Mamanya, "Ma, kita berdua akan membicarakan itu dan Daffa tau Alina perlu waktu untuk memantapkan dirinya"
Intan mengangguk, mengelus rambut Alina, "Mama ada ide buat tema pernikahan kalian nanti"
"perasaan aku ga enak ni, Kak" bisik Desnia
"tema-tema Bollywood gitu ya Daff, bagus kan?"
"iya bagus, Ma"
"ni anak lanang juga nurut aje, yaudahlah siapin dari sekarang deh" bisik Angelina.
"HAHAHAHAH" tawa Desnia dan Angelina berbarengan.
"kenapa kalian?"
"engga Ma" mereka berdua langsung kicep berhenti ketawa.
"—kita makan aja langsung yuk, makanannya kasian di anggurin"
🍣
Di sofa empuk berwarna putih Daffa menyandarkan kepalanya dengan nyaman di dada Alina, matanya terpejam namun tidak tertidur.
Jari-jari Alina masuk ke sela-sela rambut Daffa dan menciuminya.
"kerjaan kamu lancar kan Mas disana?"
"lancar Al"
"kenapa ga bilang kalau kamu pulang sekarang?"
"niatnya kan emang ngasih kejutan"
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKIT UNTUK CINTA
Teen FictionGadis yang sangat manis bernama Alina Rahayu Kemuning, harus menerima pernikahan yang direncanakan oleh Sang Ayah untuk membayar hutang. Alina Bekerja sebagai guru Taman Kanak-kanak untuk membantu perekonomian keluarganya. Dari pernikahan itu Alina...