30 : Malam Panas Menanti

3.2K 116 11
                                    

Happy reading
_______________

"Tante, Eja boleh buat roti bentuk gajah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tante, Eja boleh buat roti bentuk gajah?"

"boleh dong, sebentar Tante ambilin ya, abis ini kita ke sekolah"

"kenapa Tante engga ngajarin Eja lagi di sekolah?

"nanti Tante bakal ngajarin Eja lagi, setelah kerjaan Tante selesai"

"emang Tante kerja apa?"

"hmm" pikir Alina bingung memberikan jawaban.

"Al, sudah siap Sayang?" Daffa dengan pakaian santainya menyusul Alina dan Aleeza ke dapur.

"hah? sudah Mas, kamu sarapan dulu aku siapin"

"Om emang Tante Alin ada kerja apa?"

"kerja?"

Alina memberikan isyarat agar tidak meladeni pertanyaan Aleeza. Daffa tak menghiraukan itu malah kembali menatap Aleeza.

"kenapa Tante tidak mengajar lagi, kata Tante mau kerja"

"—kerja apa Om Afa?"

"Eja mau adik bayi?" bukannya menjawab Daffa malah balik bertanya.

"mau, adik cewek biar bisa ajak main boneka"

"nah itu pekerjaan Tante"

"Mas!"

"yeyy, Tante mau punya adik bayi"

Alina tersenyum saat melihat Aleeza loncat-loncat girang dan akan berwajah masam saat menatap Daffa.

"jangan gitu sama suami" Daffa menarik tangan Alina sehingga duduk di pangkuan nya.

"jangan ngomong yang engga-engga dong Mas sama Eja"

"ga aneh-aneh kok Sayang"

"Om Tante, Eja ga sabar buat gendong"

"emang Eja udah bisa gendong?"

"bisaa, tapi belajar lah" dengan penuh percaya dirinya.

"anak kecil gendong anak kecil"

Alina tertawa kecil mendengar ucapan pelan suaminya, "ayo, Eja abisin sarapannya ya, nasinya sudah Tante siapin"

"iya Tante terima kasih"

🍣

Eja menggandeng tangan Alina dan Daffa di kedua sisi memasuki halaman sekolah. Sudah banyak teman-teman Aleeza yang sedang bermain disana.

"Na!" panggil Tyna melambai tangan, lalu berlari mendekati Alina.

"hallo Pak Dokter"

"iya" sapa Daffa senyum seadanya.

"aku ajak Eja ke kelas"

"iya Mas"

Tyna mengajak Alina untuk duduk berdua dengan semangat, Alina sudah hafal betul apa yang akan Tyna tanyakan padanya.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang