Ranjang Panas Kita

2.4K 69 9
                                    

Daffa menarik tengkuk Alina dan mencium hangat bibir Alina, entah mengapa Alina merasakan ciuman Daffa berbeda saat ini, tapi yang Alina tetap rasakan adalah ciuman yang menenangkan dan sangat hangat. 

Daffa melepas ciumannya lalu melepas bibir ranum Alina dan Kembali menatap Alina. Daffa mengelus pipi Alina lembut, tidak hanya ciuman Daffa juga sudah membelai setiap inci tubuh istrinya yang hanya memakai pakaian tipis.

Daffa mendekati leher jenjang Alina dan gigitnya kulit leher itu kemudian menghisapnya kuat, itu membuat Alina menutup matanya. Decakan-decakan bibir Daffa yang menjelajahi leher Alina terdengar begitu menggairahkan.

“mmhhh..haahhh” desah Daffa begitu merdu terdengar di telingaku membuat perutku serasa diaduk-aduk.

Bibir Daffa bergerak pelan ketengah leher yang membuat Alian mendongak, memudahkannya untuk menyusurinya. Detak jantung Alina mulai tidak beraturan, nafas Alina mulai tersengal. Bibir Daffa terus merambat ke sisi lain leher Alina dan semakin naik ke atas, Daffa menggigit lembut telinga Alina. Terpaan nafas dari Daffa yang hangat membuat Alina hilang kendali. 

“jangan ditahan, Sayang”

“__mendesahlah untukku, Al” bisik Daffa sepelan angin.

“ahhhh, Mas-hh Daffa-hh”

“ayo kita bernyanyi bersama dan saling membuat tanda indah diatas tubuh ini”

“ooohhh..Mas-hh” pertahanan Alina kembali runtuh, ia tak mampu menahan desahannya saat Daffa meremas dadanya. Rasanya ada ribuan kupu-kupu yang terbang di dalam perutnya. 

Alina menggeliat pelan dalam dekapan Daffa, remasan Daffa masih setia meremas dada kiri Alina sementara bibirnya masih menyusuri leher bagian belakang telinga kanan Alina. 

“nngghhh..”  desah Daffa terdengar kembali disela-sela bunyi decakan dari kecupannya. 

______________

Cuplikan bagian di spesial part Karya Karsa.
di Wattpad aku lanjut besok yaa
Yang mau boleh ke Karya Karsa, link ada di bio aku
Woffyuu, jaga kesehatan💙

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang