26 : Pulang Ke Rumah Suami

2.1K 109 7
                                    

Happy reading
_____________

Alina menghirup dalam-dalam aroma wangi bunga yang semalam telah mekar di kebun miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina menghirup dalam-dalam aroma wangi bunga yang semalam telah mekar di kebun miliknya. Bangun pagi terasa lebih segar saat melihat bunga-bunga yang ia rawat sepenuh hati berbunga sangat cantik.

"Al"

"Mas, sini" Alina memanggil Daffa untuk mendekat.

"—lihat deh bunga nya cantik-cantik kan?"

"iya cantik seperti yang punya"

"gombal!" ucapnya di akhiri kekehan.

"—Mas jadi ke Rumah Sakit hari ini?

"jadi Sayang, ini aku udah siap"

"loh, kayak gini doang?"

"ya terus harus pakai apa?"

"aku kira bakal yang formal banget gitu loh, Mas"

"hari ini engga dulu Al, atasan tau kalau aku baru saja menikah jadi hari ini aku kunjungan pasien aja"

"yaudah ayo kita sarapan dulu tadi aku sama Ibu udah masak"

"kamu masak? bangun jam berapa? perasaan aku bangun tidur kamu masih ada"

"aku bangun seperti biasa Mas, kan harus bantu Ibu"

"Ibu udah ada pesanan?"

"belum, Ibu tidak terima dulu"

"aku setuju kalau perlu ga usah terima pesanan lagi, semua kebutuhan Ibu, Ayah sama Lia biar aku yang tanggung"

"Mas, jangan ngomong gitu kalau Ibu dengar bisa tersinggung apalagi Ayah"

"—ayo makan, ntar telat lagi"

"kamu gapapa aku tinggal?" tanya Daffa berjalan ke dapur.

"ya gapapa dong Mas, kan di rumah sendiri"

"Abang tenang aja, biar aku jaga dengan baik istri Abang ini" Lia menimpali omongan pasutri di pagi  hari itu

"ish, belajar yang bener"

"hehe, gue pergi ke kampus dulu ya Kak"

"—Lia ke kampus dulu ya, Bwang"

"ga usah genit!" Lia kabur dari Alina yang hendak melayangkan pukulan untuknya.

Daffa tersenyum menggelengkan kepalanya, kakak beradik memang begitu kan, Daffa jadi teringat dengan Kakaknya semenjak kedua kakaknya menikah dan ikut suaminya Daffa menjadi semakin kesepian dan dia rindu candaan-candaan seperti itu.

Daffa yakin Lia akan rindu pertengkaran mereka jika dia mengajak Alina pergi ke rumah mereka.

"Al, temani aku"

"iya Mas"

"ck, ga usah kesel gitu mukanya"

"ngeselin tau Mas" ucap Alina kesal dan bernada.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang