18 : Hampir Kena Serangan Nikmat

2.1K 111 15
                                    

Happy reading
_________________

Alina meng-geplak tangan Daffa yang mengelus pinggang nya sepanjang berjalan di Mall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alina meng-geplak tangan Daffa yang mengelus pinggang nya sepanjang berjalan di Mall. Hari ini Daffa mengajak Alina berjalan-jalan setelah selama seminggu ini mereka tidak ketemu karena kesibukan Daffa yang luar biasa di Rumah Sakit.

Menjadi seorang Dokter bukanlah hal yang mudah, apalagi pasien yang ia tangani pasien yang memiliki penyakit yang cukup berat. Dan jika pun dari pihak rumah sakit meminta nya untuk datang tengah malam karena pasiennya drop maka Daffa harus selalu siap.

"Mas, ih. tangan kamu makin nakal ya, udah main ke bokong"

"gemes tau Sayang"

"ya, jangan disini juga dong Mas, ini kan tempat umum"

"jadi kalau engga di tempat umum boleh nih?" tanya Daffa dengan senyum nakal.

Alina langsung meletakan telapak tangannya di wajah Daffa sehingga tertutup lah wajah Daffa itu.

"ga usah mancing, aku bukan ikan"

"siapa yang mancing si Sayang, kalo mancing gairah si iya"

"gila ya kamu lama-lama"

"iya gila, tergila-gila sama kamu"

Alina memutar kedua bola matanya, lama-lama Alina semakin melihat sisi lain dari Daffa. Alina harap inilah sifat Daffa yang sebenarnya, BUKAN MESUMNYA YAA MON MAAP, tapi menjadi dirinya sendiri saat bersama nya, tidak ada jaim-jaimnya sama sekali.

"mau mam ga, Yang?"

Alina mengangguk, melingkarkan tangannya di lengan Daffa.

"__mau mam apa?"

"mau ramen boleh?"

"boleh dong Sayang, ayo kita makan Ramen"

Daffa mengajak Alina ke salah satu tempat makan yang menjual Ramen di Mall itu. Mencari tempat pojok, yang selalu membuat Alina nyaman. Kenapa pojok? karena menurut Alina duduk di meja pojok itu membuatnya lebih gampang ngapa-ngapain.

Ngapa-ngapain apa tuh, Al? hahaha

Alina menuju tempat Order, memesan untuknya dan Daffa. Setelah memesan dan menunggu beberapa menit hingga ramen nya datang dan sudah tersaji di mejanya.

"habis ini mau kemana lagi, Al?"

"hm, udah deh Mas, capek"

"kainnya masih mau beli lagi?"

"engga Mas cukup kok itu, lagian buat bajunya juga ga banyak, 2 baju cukup"

Selain mendapatkan seragam guru di sekolah, Alina juga sering membuat bajunya sendiri untuk ia pakai mengajar anak-anak. Dan tentu itu sudah mendapat izin dari pihak sekolah langsung, jadi Alina aman jika ingin membeli kain untuk ia rubah menjadi baju.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang