Gadis yang sangat manis bernama Alina Rahayu Kemuning, harus menerima pernikahan yang direncanakan oleh Sang Ayah untuk membayar hutang. Alina Bekerja sebagai guru Taman Kanak-kanak untuk membantu perekonomian keluarganya.
Dari pernikahan itu Alina...
Sesuai janji malam ini up 2x di WP, besok kemungkinan aku up di karya karsa aja yaa link ada dibio, di WP nyusul. beberapa hari kedepan aku sering up emang lagi ada waktu luang.
Jangan lupa buat vote yaa, hargai penulis jangan jadi silent reader. Yang sudah vote apalagi komen terimakasih yaa💙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu saat Alina sedang makan malam dengan Ibu dan Adiknya, suara Ghani memecah canda tawa mereka. Jordan yang berjalan dibelakang Ghani dengan wajah yang penuh amarah melihat ke arah Alina.
"pulang kamu sekarang sama suamimu Alina!"
"ga mau!" tolak Alina mentah-mentah, kali ini dia harus melawan.
Ghani mendelik dan mendekati Alina kemudian menarik rambut anaknya. Alina merintih dan memegang tangan Ghani untuk melepas rambutnya.
"Mas lepas!!!"
"diam kamu Abila" menghempas tubuh istrinya, Ghani memang tak pernah melihat siapa orang itu, tak peduli baik itu istrinya sekalipun.
"Ayah!!! lepasin Kakak!!!"
Ghani tidak menanggapi bentakan Lia, Ghani semakin kuat menjambak rambut Alina.
"kamu lihat dia, dia itu suami kamu sekarang. hargai dia, hormati dia. sekarang kamu adalah tanggung jawab Jordan harusnya kamu tinggal di rumah Jordan bukan di sini lagi"
"apa yang bisa Alina harapkan dari dia, Yah? Alina ga cinta sama dia"
"tahu apa kamu soal cinta hah? hidup itu butuh uang bukan cinta, kamu akan hidup bergelimang harta dengan Jordan"
"__ooo, atau kamu mau Ibu mu menanggung semuanya?"
Tangisan Alina pecah, cengkraman kuat sang Ayah tidak lagi sekuat tadi. Alina menatap Ghani dan ibunya bergantian, apa Alina harus ikut dengan laki-laki yang sekarang sudah menjadi suaminya?
"Kak jangan tinggalin Ia sama Ibu" ucap Lia sedih melihat Alina yang berdiri dari duduknya menuju kamarnya.
"Ina..."
"Ibu, maafin Alina"
"Ayo!" Jordan menarik Alina keluar dari rumah itu, membawanya pulang ke rumahnya.
Tangisan tak berdaya Lia dan Abila melihat Alina dibawa pergi oleh suaminya secara paksa.
"IBLIS!" maki Lia pada Ghani dan langsung masuk ke kamar. * *
Sesampainya di rumah Jordan yang memang dilihat Alina sangat besar dan mewah, rumah orang kaya.
Alina dipaksa masuk oleh Jordan dengan mencengkram tangan Alina dan menariknya. Sampai hati suaminya itu bertindak demikian dengan Alina.
"pelan-pelan sakit"
"cepat!"
Alina terhempas ke kasur di kamar mereka berdua. "aakh" pekik Alina mengusap kakinya yang terpentok dengan meja nakas.
