24 : Ikatan Suci

1.7K 131 7
                                    

Happy reading
__________________

Segala persiapan sudah dipersiapkan dari keluarga kedua mempelai, Intan dan Abila yang paling repot dalam urusan ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segala persiapan sudah dipersiapkan dari keluarga kedua mempelai, Intan dan Abila yang paling repot dalam urusan ini. Bagaimana tidak, sebagai seorang Ibu tentu akan repot mengurus pernikahan anaknya kan? Abila yang pertama kali menikahkan anak pertama nya dan Intan menikahkan anak laki-laki satu-satunya. Intan yang selalu meminta pendapat besannya begitupun Abila akan dengan senang hati dilibatkan olehnya.

Sebulan setelah acara lamaran adalah waktu yang ditentukan oleh kedua belah pihak untuk melangsungkan pernikahan. Mereka rasa dalam waktu sebulan cukup untuk mempersiapkan segalanya.

Untuk pakaian ijab kabul Alina memakai kebaya putih modern dengan bawahan batik berhias kan sisi emas dan Daffa memakai pakaian dengan warna yang serasi dengan Alina. Sedangkan untuk resepsi Daffa dan Alina sepakat untuk mengusung tema Bollywood, keinginan Intan di ACC juga oleh mereka. Tentu saja Intan bersemangat untuk menyiapkan segala sesuatunya, dari pakaian, persiapan, dekor, hingga dancer yang menarikan tarian yang menjadi iconic negara tersebut.

Sudah 3 hari lamanya Daffa dan Alina melewati masa pingitan, Abila menentang keras untuk Daffa bertemu Alina sebelum mereka Sah. Puluhan kali Daffa mencoba menghubungi Alina namun tidak di hiraukan oleh Alina, dan besok adalah hari dimana Daffa akan menjadikan Alina miliknya sepenuhnya.

"istirahat lah Sayang, besok harus kuat karena acaranya bakal sampai malam"

"iya Bu,—Bu setelah ini Alina bakal tinggal sama Mas Daffa"

"Ibu tau kekhawatiran kamu, udah kamu ga usah pikirin yang aneh-aneh. Ayahmu sudah kembali menjadi laki-laki yang Ibu kenal dulu"

"—kamu tau, Daffa menjadi orang yang merubah Ayah"

Kedua alis Alina menyerit, "Mas Daffa, Bu?"

Abila mengangguk dan tersenyum.

"Om, saya kenal Alina memang belum lama. saat itu saya bertemu dengan Alina saat dia hampir diperkosa oleh tiga orang laki-laki, kebetulan nya lagi Alina menjadi guru ponakan saya. saya akui Om, saat melihat Alina pertama kali saya sudah suka, saya mengenal Alina sebagai perempuan yang sangat mandiri, pekerja keras dan sangat menyayangi keluarganya"

"—saya tau hati Alina teriris jika mengingat kalian sebagai orang tua, terlebih lagi segala tindakan kekerasan yang Alina dapat dari Om. Alina sangat mendambakan sosok Ayah yang melindungi dirinya dari Om, tak jarang air mata Alina mengalir jika menceritakan Om dan Ibu"

"—saya memang bukan laki-laki yang Om harapkan tapi saya laki-laki yang diharapkan Alina untuk bisa menjaga dan mengasihi dia, dan saya akan melakukan itu, sebagai suami Alina Om"

"—Om restui saya dan Alina"

Ghani mendongakkan kepalanya agar air matanya tidak menetes. Sebelum pergi Ghani menepuk pundak Daffa.

SAKIT UNTUK CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang