Bab 9

15.4K 627 17
                                    

***

Jason baru saja keluar dari toilet setelah sebelumnya berada didalam sana selama beberapa menit untuk mengeluarkan seluruh sarapannya yang terbuang sia-sia akibat rasa mual yang ia derita.

Bukan tatapan cemas Marina yang ia lihat ketika baru saja keluar dari toilet, melainkan tatapan cemas wanita cantik jelita yang selama sebulan ini membuat hati dan pikirannya kacau balau.

Bukan tatapan cemas Marina yang ia lihat ketika baru saja keluar dari toilet, melainkan tatapan cemas wanita cantik jelita yang selama sebulan ini membuat hati dan pikirannya kacau balau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jas kamu nggak apa-apa?" Tanya Helena dengan tatapan cemas, ia bahkan tak sungkan saat menyentuh kening Jason.

"Tidak nona, mungkin efek kehujanan kemarin." Balas Jason seraya memijat tengkuknya.

"Nona!" Tatapan Helena langsung teralihkan ketika ia mendengar suara Jeremy yang sudah bangun.

"Jery!" Helena pun segera menghampiri Jeremy dan meninggalkan Jason. "Ya ampun Jer, kamu kenapa sih bisa jadi begini? Kan aku udah pernah bilang, jangan sampai nyusahin ayah kamu, dia cari uang buat kamu, dia kerja keras untuk bisa bahagiain kamu. Aku kan udah bilang kalau sakit harus tetep makan Jer! Jangan bandel begini dong!" Helena langsung mencubit pipi Jeremy dengan gemas, sedangkan yang dicubit malah mengasuh kesakitan dengan tampang songongnya. "Dasar!" Helena pun mengacak-acak rambut Jeremy dengan kesal.

"Namanya juga orang lagi sakit nona, masak dipaksa makan terus."

"Alah alesan aja kamu tuh! Sini biar aku suapin, bilang aja kamu tuh pengen diperhatiin. Nih udah ada temen kamu, siapa nih cieee..." Helena meledek Jeremy yang langsung salah tingkah dibuatnya. Sedangkan Flora hanya tersenyum malu-malu.

"Cuma temen aja nona, kita cuma sahabatan aja." Ungkap Jeremy.

"I-iya bener nona." Imbuh Flora.

"Tuh wajah kamu merah tuh, suka ya? Jujur aja deh!" Tunjuk Helena pada wajah Jeremy yang memerah.

"Nona udah ah!" Jeremy semakin salah tingkah membuat Helena makin gemas.

Melihat interaksi Helena dan Jeremy membuat Jason sadar jika anaknya memang sangat butuh sosok ibu yang bisa menjadi teman. Jeremy sangat jarang mengekspresikan dirinya seperti itu selain bersama dengan Helena. Bahkan dengan Marina pun dia sangat dingin. Sangat berbeda sekali jika bersama dengan Helena.

***

Beberapa jam kemudian, sebelum meninggalkan rumah sakit, Helena sempat memberikan nasehat pada Jeremy, dan bocah itupun terlihat sangat patuh dengan Helena.

"Ayah kamu juga lagi nggak enak badan Jer, kasihan dia kalau kamu repotin terus. Besok kalau aku sempat, aku akan kesini lagi bawain makanan yang kamu suka ya! Jangan bandel lagi!" Tutur Helena.

"Iya nona, aku nggak akan nyusahin ayah lagi." Ungkap Jeremy.

"Anak pintar, udah gede juga, kamu tuh udah dewasa, dua tahun lagi kamu udah masuk perguruan tinggi, belajar yang rajin yah! Kalau kamu berhasil masuk universitas terbaik, nanti aku kasih mobil, mau?" Mendengar itu, Jeremy tampak sangat senang dan antusias.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang