Bab 48

11.4K 702 38
                                    

***

Tengah malam, Helena tidak bisa tidur, sampai pukul setengah satu ia tidak bisa tidur entah karena apa.

Jason sendiri sejak tadi malah tertidur pulas dengan tangan yang terus memeluk perut istrinya.

Helena kadang sampai lelah sendiri karena semakin kesini Jason semakin lengket saja padanya.

Pergerakan sekecil apapun selalu dapat Jason rasakan, pria itu terbangun ketika sang istri menggeser tubuhnya.

"Ada apa? Kenapa belum tidur? Apa ada yang sakit? Katakan saja!" Pertanyaan Jason yang terkesan tiba-tiba membuat Helena benar-benar terkejut.

"Ya ampun mas kamu buat aku kaget!" Keluh Helena sambil mengusap dadanya.

"Maaf membuat nona kaget." Ungkap Jason seraya mengusap pipi sang istri.

"Hm." Angguk Helena.

"Jadi kenapa belum tidur? Tidak bisa tidur?"

"Makin nggak enak aja dibuat tidur, nggak tau kenapa." Keluh Helena.

Sekarang Jason jadi merasa bersalah karena ia malah tidur duluan sedangkan istrinya tidak bisa tidur karena kehamilannya.

Seharian ini Jason memang cukup lelah karena disamping ia harus bekerja di ruang kerja, Jason juga sudah mempersiapkan kamar untuk calon anaknya.

Kamar yang ia dan Helena desain sendiri, Jason juga membantu untuk menata kamar yang belum seratus persen jadi itu.

"Maaf sudah tidur duluan dan membiarkan nona sendirian." Ungkap Jason seraya mengecupi tangan sang istri.

"Nggak apa-apa nggak perlu minta maaf terus, aku tau mas pasti capek."

"Tapi nona pasti lebih lelah dari saya. Sebaiknya kita keluar saja!" Ajak Jason.

"Kemana?" Tanya Helena penasaran.

"Ikut saja."

Jason lantas segera beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya terlebih dahulu. Setelah itu ia kembali pada Helena dan segera mengangkatnya ala bridal style.

"Kenapa digendong?"

"Sebaiknya mulai sekarang lebih sering-sering digendong untuk membangun ikatan batin." Papar Jason.

"Tapi aku pasti berat, kan kemarin naik satu kilo."

"Itu tidak sebanding sayang. Dan asal nona tau, nona harus lebih menaikan berat badan nona dengan banyak makan. Saya akan membuat makanan enak setiap harinya untuk nona."

"Mas, biar aku yang masak, kan istri kamu."

"Kamu adalah istri saya, bukan pembantu saya."

"Tapi aku juga mau masak untuk kamu."

"Kita masak sama-sama, jika nona lelah, nona bisa duduk santai saja melihat saya memasak."

"Ya udah, aku nurut sama kamu ayah." Mendengar panggilan ayah disebut oleh Helena membuat Jason langsung blushing. "Kenapa?"

"A-apa? T-tidak." Jawab Jason gugup.

"Kamu aneh, tapi aku suka." Gumam Helena. "Lucu banget sih ayah!" Helena mencubit pipi suaminya dengan gemas.

"Nona jangan menggoda saya!" Tegas Jason membuat Helena bukannya berhenti namun semakin gencar menggoda suaminya.

Jason memang tak pandai mengungkapkan perasaan. Ngomong-ngomong soal perasaan, hal itu kembali membuat Helena merasa gelisah menunggu kepastian.

Perasaannya sudah dipastikan untuk Jason, perasaan sayang yang kini telah berubah menjadi cinta.

Namun sampai detik ini, Helena belum pernah mendengar suaminya mengungkapkan perasaannya.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang