Bab 58

7.7K 480 19
                                    

***

Fiola ibu Helena sengaja pulang tanpa memberitahukan putrinya tentang kepulangannya ke mansion. Fiola sengaja pulang karena ia ingin menemani putrinya melarikan dan mengurus anak pertama Helena.

Helena begitu senang melihat kehadiran sang mama, ia sudah berpesan jika Fiola sibuk, ia tak perlu datang, tapi tentu saja Fiola tidak mungkin melakukannya.

Kedatangan wanita paruh baya itu disambut hangat oleh seluruh pelayan, Jason juga menyambut baik ibu mertuanya.

"Mama dengar rencananya kalian ingin pindah?" Tanya Fiola pada Jason dan Helena.

"Iya ma, kami memang berencana pindah sejak lama, tapi Helena belum mau melakukannya. Dia ingin pindah setelah si kecil lahir." Jelas Jason.

"Hm." Angguk Fiola. "Kamu juga belum menjelaskan apapun sama saya tentang semuanya Jas, saya diam selama ini bukannya saya tidak tahu, saya sudah tahu segalanya tentang kamu dari Adam. Kalian berdua ini benar-benar ya!" Fiola tampak sedikit geram. "Harusnya kamu jujur dari awal."

"Maafkan saya atas ketidak jujuran saya selama ini ma, saya membuka jati diri juga karena terpaksa. Apalagi perusahaan milik mendiang ayah saya akan jatuh ke tangan orang lain, tentu saja saya tidak rela menyerahkannya."

"Kamu juga masih bersaudara sama David kan? Teman kuliahnya Helena?"

"Iya." Angguk Jason.

"Apa? Kenapa kamu nggak pernah cerita kalau David itu saudara kamu mas?" Tanya Helena dengan tatapan terkejut.

"Apa itu penting? Itu hanya akan membuat trauma kamu kembali." Tukas Jason. Jason memang benar, dan Helena pum mengiyakannya.

"Power kamu luar biasa ternyata." Puji Fiola.

"Gara-gara dia ma!" Jason melirik istrinya.

Helena hanya menanggapinya dengan lirikan saja. Helena lalu meletakkan sendok dan garpunya, setelah makan tiga suapan sepertinya sudah cukup baginya.

"Kenapa kamu cuma makan sedikit banget sayang?" Tanya Fiola pada sang putri.

"Udah nggak bisa makan banyak ma, udah begah banget rasanya." Ungkap Helena seraya menyandarkan punggungnya.

"Nggak boleh begitu sayang, saat-saat trimester ketiga harusnya kamu lebih banyak menambah asupan makanan." Tutur Fiola.

"Perutku akan cepat penuh ma, aku juga maunya makan terus, tapi rasanya udah nggak sanggup."

Melihat keluhan istrinya, Jason tentu saja menghentikan sarapannya. Tidak mungkin ia tetap melanjutkan makan jika melihat keadaan istrinya seperti ini.

"Apa perlu dokter untuk memeriksa kondisi kamu?" Tanya Jason penuh perhatian.

"Nggak perlu, aku capek ke dokter terus. Males keluar. Makin males ngapa-ngapain." Keluh Helena.

"Helen sayang, kamu nggak boleh males-malesan, harusnya kamu sering-sering olah raga supaya lancar saat persalinan nanti." Tutur Fiola.

"Ma, aku udah yoga tadi."

"Yoga itu mirip sama meditasi, cuma duduk-duduk aja tanpa bergerak, yang kamu butuhkan itu bergerak sayang, bukan cuma diem doang."

"Ma! Aku yang hamil kenapa mama yang repot sih ma?" Helena mulai kesal dengan sang mama.

"Helen, mama kayak begini karena perhatian sama kamu, sebentar lagi kamu akan jadi ibu, tugas seorang ibu itu makin berat, kalau sekarang aja kamu males-malesan, gimana nantinya?"

"Aku lagi capek aja ma, bukan males."

"Capek sama males apa bedanya?"

"Ma! Maaf ma, tolong berhenti!" Pinta Jason.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang