Bab 79

3.6K 340 48
                                    

***

Seperti tersambar petir disiang bolong, Helena benar-benar tak mengira jika sang suami akan bertindak sampai sejauh ini. Bahkan untuk berpisah dengan Jason saja sama sekali tidak ada dibenaknya sedikitpun.

Helena tidak mau dan tidak mungkin melakukannya. Ia sangat mencintai suaminya. Sungguh tidak sanggup rasanya jika Jason benar-benar ingin menceraikannya.

"Mas... Kamu serius mau ceraiin aku? Kamu udah nggak cinta lagi sama aku? Kamu nggak sayang lagi sama aku mas?" Tanya Helena dengan penuh kehancuran.

"Justru kamu yang tidak pernah mencintai saya. Jika kamu mencintai saya, kamu tidak akan pernah melakukan hal gila ini pada saya. Kamu menyembunyikan kehamilan kamu dari saya, kamu tidak pernah mengatakan apapun pada saya, bahkan kamu melarang Elia untuk memberitahu saya tentang keadaan kamu. Saya mencintai kamu Helena, saya sangat menyayangi kamu makanya saya memberikan kebebasan untuk kamu supaya kamu bahagia. Supaya kamu bisa menghilangkan trauma kamu, supaya kamu bisa kembali mengejar karir kamu yang sempat tertunda karena mengandung darah daging saya. Tapi... Tapi saya juga manusia biasa yang masih punya batas kesabaran. Saya juga ingin dicintai, saya juga ingin dihargai sebagai seorang suami, kamu tidak hormat tidak masalah, minimal tolong dengarkan saya. Tapi... Kamu bahkan tidak pernah mau sedikitpun mendengarkan saya. Saya sudah lelah sekali menghadapi kamu. Kamu sebenarnya sudah dewasa tapi... Ego kamu terlalu tinggi dan saya tidak sanggup lagi menghadapi kamu. Sejak awal kita berdua memang bukan pasangan yang serasi, kita tidak cocok dan tidak sepantasnya bersama."

Jantung Helena makin mencelos ketika Jason mengeluarkan seluruh isi hatinya. Sungguh bukan seperti ini yang ia mau, Helena menyesal karena sudah menyakiti Jason sampai seperti ini. Ia tak mengira jika sang suami begitu menderita selama ini.

"Bukan cuma kamu yang hancur, saya juga hancur, orangtua mana yang tidak akan hancur jika kehilangan anak, apalagi anak itu belum pernah melihat indahnya dunia. Tapi kamu seolah-olah hanya merasakannya sendiri. Kamu selalu ingin dimengerti, tapi kamu tidak pernah mau mengerti perasaan saya. Awalnya saya sudah mengikhlaskan kepergian Jhony, dan sekarang saya harus kembali mengikhlaskan kepergian anak saya untuk yang kedua kalinya. Bahkan saya tidak tahu sama sekali."

"Tapi aku juga udah bilang sama kamu sejak awal kalau aku belum siap untuk hamil lagi. Aku udah suruh kamu pakai alat kontrasepsi tapi kamu nggak mau, kamu malah ejakulasi diluar dan akhirnya..."

"Ya itu semua memang salah saya. Saya yang salah. Saya yang paling bersalah disini karena terlalu menuntut kamu. Tapi seharusnya kamu bicarakan segalanya dengan saya. Saya suami kamu, tapi kamu seolah tidak pernah menganggap saya."

"Jadi mau kamu sekarang kita beneran pisah?"

"Iya, sebaiknya begitu. Saya bukan orang yang pantas untuk kamu. Kamu bisa mengejar karir kamu sebebas-bebasnya tanpa bayang-bayang saya lagi. Segera tanda tangani surat itu dan semuanya selesai. Saya sudah melepaskan kamu sepenuhnya."

Helena lalu menatap surat tersebut dengan tatapan kesal. Lama menunggu, sampai Jason dibuat terkejut dengan aksi Helena yang tiba-tiba saja merobek-robek surat tersebut sampai tidak berbentuk lagi.

"Kamu pikir semudah itu bisa pergi dari kehidupan aku?" Tanya Helena dengan tatapan tajam.

"Apa maksud kamu? Bukannya ini yang kamu inginkan selama ini? Kamu bisa bebas dan mengejar seluruh impian kamu. Tidak ada lagi satu orang pun yang akan mencegah kamu."

"Enggak! Aku nggak mau!" Seru Helena dengan penuh rasa putus asa.

"Terserah! Silahkan kamu robek-robek saya akan buat lagi yang baru." Jason sudah akan pergi tapi Helena tiba-tiba menahan tangannya.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang