Bab 26

12.5K 483 28
                                    

***

Pergi menyendiri, menenangkan diri sejenak terpaksa Jason lakukan untuk menjernihkan pikiran serta meredam rasa sakit dihatinya.

Ucapan Helena yang begitu menyakitkan masih terngiang jelas dipikirannya. Pria tampan itu tampak begitu kacau, wajahnya sangat kusut, tertekan dan sangat-sangat terpuruk akibat perkataan wanita yang begitu ia cintai.

Jason sudah menekan perasaannya, menyiapkan hatinya untuk semua ini, ia sudah sadar diri sejak lama, tapi tetap saja rasanya sungguh sakit ketika menerima kenyataan bahwa wanita yang kita cintai tak pernah menaruh perasaan yang sama kepada kita.

Apakah jika Jason membuka jati diri yang sebenarnya, maka semuanya tak akan sama jadinya? Apakah Helena akan benar-benar mencintainya?

"Sial!" Umpatnya seraya mengusap wajah dengan kasar.

"Jason!" Suara Robin terdengar dari kejauhan, kakak nomor dua Helena itu datang menghampiri Jason.

"Tuan!" Panggil Jason.

"Jangan lagi Jas, jangan pernah pakai embel-embel tuan lagi."

"Maaf Rob!"

"Hm, kak Adam sedang bicara sama Helen, dia mencari kamu, tapi ternyata kamu ada ditaman, apa yang kamu lakukan disini? Kita harus segera mendiskusikan tentang masalah Helena, sepertinya ini ada kaitannya dengan David."

"David?"

"Iya, kak Adam sudah menyelidikinya diam-diam, berita yang heboh mengenai kalian berdua akhir-akhir ini itu semua adalah ulah David."

"Pria itu... Dia benar-benar melakukannya."

"Dia bisa melakukan apapun yang dia mau."

"Saya akan mengurusnya."

"Mengurus yang seperti apa? Bahkan kak Adam mungkin nggak akan pernah bisa melawan David apa lagi kamu Jas. Kamu akan menghajarnya? Maka kamu akan bersiap-siap menghadapi keluarganya."

"Saya akan menemuinya sekarang, saya tidak peduli."

"Jangan gila kamu Jas, kamu nggak bisa lawan dia."

"Saya tidak peduli. Saya akan tetap pergi sekarang."

Robin benar-benar tidak bisa mencegah kepergian Jason, Jason terus bersikeras dan tidak bisa dihentikan sama sekali. Alhasil Jason pun pergi dengan mengendarai mobilnya meninggalkan mansion Adiyaksa.

"Jason!"

Bahkan panggilan kakak iparnya pun sama sekali tak Jason indahkan.

***

Adam mencecar sang adik, ia mendengar seluruh percakapan Helena dengan sahabatnya melalui telepon tadi. Adam penasaran kenapa Jason tak kunjung masuk ke dalam kamarnya, lalu ia pun turut mendengar dengan jelas apa yang sedang Helena katakan pada sahabatnya ditelepon.

"Jadi kamu tidak pernah mencintai Jason?"

"Belum, aku bisa belajar mencintainya. Sejak lama aku suka dia, aku kagum dengannya."

"Kamu tidak sedang belajar mencintainya, tapi kamu sedang memanfaatkannya."

"Kakak!"

"Jason itu orang baik, dia laki-laki baik berhati lembut yang hanya memuja satu wanita dalam hidupnya yaitu kamu. Dia rela melakukan apa saja demi kamu, bahkan dia rela mati demi kamu."

Kedua mata Helena pun mulai berkaca-kaca.

"Aku ragu... Aku pikir itu cinta, perasaan ingin memilikinya aku pikir itu cinta, tapi aku... Aku... Kakak tau aku sangat malu, bahkan didepan Resta aku kehilangan muka, aku menikah dengan seorang pe-"

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang