Bab 17

14.5K 554 21
                                    

***

Tiba di apartemen, Jason langsung membantu Helena membersihkan kakinya sebelum tidur. Helena bahkan sampai tak menyangka karena sekarang ia berada sedekat ini dengan Jason yang dulu bahkan sangat ia benci.

Jason begitu lembut sekarang, sangat berbeda dengan dulu, dulu Jason selalu bersikap dingin dan bicara seperlunya pada Helena.

"Apa yang nona keluhkan?" Tanya Jason pada Helena dengan penuh perhatian, Adam sudah menghubunginya beberapa kali tapi Jason seolah enggan untuk meninggalkan tuan puterinya.

"Banyak." Mendengar itu Jason pun langsung merasa cemas.

"Kenapa nona tidak bilang saat kita berada di rumah sakit tadi?"

"Apa itu perlu?"

"Nona..." Jason mulai menatap Helena dengan tajam membuat Helena tersenyum gemas. Ia suka sekali menggoda Jason dan membuatnya kesal. Entahlah, ini seperti hobi barunya.
"Kenapa nona malah tersenyum? Apa ini lucu? Saya benar-benar merasa cemas." Ujar Jason.

"Iya maaf." Ungkap Helena. "Kenapa kamu marah sama aku?"

"Nona... Saya tidak marah, mana mungkin saya marah dengan nona?"

"Aku... Aku cuma nggak bisa jauh dari kamu aja Jas, setelah ini kamu mau pergi untuk temuin kak Adam kan? Terus kamu pulang jam berapa?" Tanya Helena.

"Tuan Adam butuh bantuan saya nona, saya akan usahakan menyelesaikan urusan beliau secepatnya. Saya tidak akan lama-lama meninggalkan nona." Balas Jason.

"Sebelum aku makan malam nanti kamu udah pulang kan? Kalau kamu belum pulang, terus gimana aku makan malamnya? Kamu tau sendiri kan?" Helena mengusap perutnya yang masih datar, dan hal itu pun menarik perhatian Jason.

Sudah lama sekali Jason ingin mengusapnya juga, tapi ia belum punya keberanian.

Melihat hal itu tentu saja membuat Helena jadi merutuki kebodohannya karena selama ini kurang peka dengan apa yang calon suaminya itu ingin lakukan.

"Nona, untuk saat ini nona adalah prioritas saya, hal yang paling penting dalam hidup saya. Saya akan pulang sebelum jam makan malam, dan saya akan pastikan nona makan malam dengan tenang tanpa gangguan apapun. Apa yang nona inginkan? Apa nona ingin makan sesuatu? Saya bisa membelikannya di luar nanti."

Jason yang seperti ini membuat Helena selalu merasa terharu. Ia masih tak menyangka jika Jason ternyata selembut ini, padahal selama ini Jason begitu dingin dan penuh ketegasan.

"Aku mau makan pizza sama nasi biryani jas." Ungkap Helena.

"Boleh, tapi harus makan banyak ya!"

"Hm." Angguk Helena. "Yang penting makannya harus langsung dari tangan kamu." Imbuhnya.

"Baiklah." Jason mengangguk patuh.

"Hoamh..." Helena pun mulai menguap karena mengantuk, ia memang mudah mengantuk dan lelah akhir-akhir ini.

"Ayo tidur nona! Istirahat yang banyak."

"Tanganmu mana Jas?" Tanya Helena.

"Tangan?"

"Iya."

"Untuk apa nona?"

"Udahlah Jas kamu nurut aja!" Pinta Helena.

"Oh okay!"

Jason pun akhirnya menurut dengan memberikan tangan besarnya pada Helena. Helena lantas segera meletakkan tangan Jason diatas perutnya.

"Diusap-usap Jas!"

"A-apa?" Jason bahkan sampai terbata-bata karena saking canggungnya.

"Usap perutku Jasooon..." Rengek Helena.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang