Bab 87

3K 390 117
                                    

***

Waktu Jason semakin tersita oleh Helena dan hal itu membuat Elia merasa kecewa. Helena semakin gencar mengambil seluruh perhatian Jason dan menjadikan kehamilannya sebagai alasan.

Elia masih yakin jika Helena sedang menyembunyikan sesuatu, karena dari gerak geriknya saja sudah kelihatan jika ia sedang tidak mengandung.

Saat Elia melewati kamar Helena ia tak sengaja mendengar pembicaraan Helena dengan Flora. Elia tidak biasanya menguping pembicaraan orang, tapi kali ini ia harus melakukannya.

Untung pintu kamar Helena tidak terkunci, bahkan sedikit terbuka sehingga ia bisa dengan leluasa menguping.

"Kakak udah cek kemarin gimana hasilnya?" Tanya Flora.

"Masih negatif, dan langsung kakak buang testpacknya ditempat sampah."

Mendengar hal itu tentu saja Elia langsung membekap mulutnya. Ia tak menyangka jika Helena sudah membohongi Jason tentang kehamilannya. Elia harus segera memberitahu Jason dan mencari barang buktinya sekarang juga.

Sebelum mendengar pembicaraan Flora dan Helena lebih jauh, Elia pun buru-buru pergi untuk mencari testpack tersebut ditempat sampah, semoga saja sampahnya masih ada dan belum diangkut oleh mobil pengangkut sampah.

Elia benar-benar mencari benda tersebut ditempat sampah, mencari dengan teliti testpack tersebut sampai ia menemukannya.

"Akhirnya yang aku cari-cari ketemu juga." Elia tersenyum penuh kepuasan ketika ia berhasil menemukan testpack dengan garis satu tersebut.

Elia lantas segera membawa benda tersebut dan memasukkannya ke dalam saku celana. Setelah Jason pulang dari kantor nanti ia akan membongkar semuanya. Membongkar semua kebusukan Helena.

***

Flora menemani Helena yang sedang merasa tidak enak badan. Kepalanya pusing dan mudah lelah akhir-akhir ini.

Helena berbaring ditemani oleh Flora yang sedang bermain ponsel.

"Flo!" Panggil Helena.

"Iya kak?" Flora menatap Helena.

"Ganti panggilan dong, masak nanti kamu bakal jadi menantu dirumah ini masih panggil kakak aja."

"Habisnya usia kakak cuma beda sedikit sama aku, kakak dua puluh enam, aku tujuh belas tahun, masak udah aku panggil Tante?"

"Ya nggak apa-apa, kan aku emang mama tirinya Jery. Panggil mama aja deh ya!"

"Ha? Mama? Kok malah mama sih?"

"Ya kan nanti kamu bakalan jadi menantu aku Flo. Panggil mama aja ya sayang."

"Ck, ya udah deh kalau mama maksa."

"Nah, not bad kan?"

"Iya-iya." Flora pun tersenyum manis mendengarnya. "Ma, aku mau keluar nanti malam sama Jery, mama mau aku beliin apa?" Tanya Flora.

"Lagi pengen apa ya..."

"Chocolate Lava Cake di restoran Amor? Favorit mama kan?"

"Suka banget sih, tapi kok kayak eneg ya, ngebayangin aja bikin eneg." Ujar Helena.

"Mau masakan ayah aja? Ngidam ya..." Tebak Flora.

"Belum tentu juga kan sayang?"

"Udah pasti lah ma, nggak bisa diragukan lagi."

"Kan masih samar Flora."

"Meski samar tapi udah pasti, mama harus cepet periksa, apalagi kondisi mama lemes begini. Ma!"

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang