Bab 83

3.9K 386 86
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pukul sembilan malam keduanya baru saja menyelesaikan pergulatan panjang nan panas. Meski tubuh Helena rasanya seperti tak bertulang lagi tapi ia merasa sangat puas sekali.

Suaminya memang luar biasa kuat, tidak minum obat kuat saja sudah sangat kuat apalagi ketika meminum Viagra, Helena rasanya hampir menyerah tapi untung saja ia masih bisa mengimbangi seluruh kebuasan Jason.

"Nggak nyangka ya tenaga kamu masih sekuat itu." Puji Helena sambil memainkan perut sixpack Jason yang sangat menggoda.

"Ulah kamu juga. Saya belum pernah minum obat kuat sebelumnya, baru kali ini." Ungkap Jason lalu menyingkirkan tangan Helena karena ia merasa geli.

"Ck!" Helena berdecah karena merasa kesal Jason menyingkirkan tangannya, padahal Helena suka memainkan perut suaminya yang begitu menggoda.

"Saya serius ingin kita berpisah Helena." Mendengar hal itu kembali diungkap membuat jantung Helena langsung berdebar kencang. Sakit dan sesak sekali rasanya. "Tolong jangan keras kepala dan lepaskan saja saya."

"Kamu pengen banget ya kita pisah? Sedikit aja kesempatan apa nggak ada sama sekali buat aku? Aku bener-bener minta maaf. Aku tau aku salah, aku salah karena hamil nggak kasih tau kamu. Rencananya aku mau selesaikan kontrakku dulu baru kasih tau kamu, tapi... Tapi aku malah... Aku malah keguguran. Aku tau aku nggak bisa jaga diriku dengan baik, aku terlalu egois dan ambisius. Tapi sekarang aku bener-bener cuma mau fokus sama kamu, sama keluarga kita aja, aku udah batalin semua kontrak dan bayar penaltinya. Kalau menurut aku kamu juga salah, tapi kamu cuma salahin aku aja. Dulu aku bilang kan aku nggak mau hamil dulu karena kontrak, tapi apa? Kamu malah buat aku hamil kan?" Perkataan terakhir Helena membuat Jason tak bisa berkutik sama sekali. Helena memang benar, Jason juga bersalah tapi Jason tidak mau mengakui kesalahannya.
"Tapi nggak apa-apa sih kalau kamu cuma salahin aku, aku terima. Yang penting sekarang aku udah bisa ungkapkan semua isi hatiku. Aku masih mencintai kamu, siapa bilang aku nggak cinta? Mungkin dulu aku emang bodoh dan belum bisa berpikir dewasa, masih egois dan belum paham sama perasaan aku. Tapi sekarang dari semua masa sulit dan kejadian yang aku alami, aku mulai bisa belajar dan berpikir dewasa. Aku nggak boleh memikirkan diri sendiri. Aku mencintai kamu, maka aku akan memberikan segala kebahagiaan untuk kamu, bukan lagi kesedihan ataupun penderitaan. Tapi kalau kamu maunya kita pisah, ya udah. Aku nggak akan paksa kamu lagi."

Kalimat terakhir yang Helena lontarkan tentu saja langsung membuat Jason menatap tajam kearahnya.

Helena tersenyum namun kedua matanya berkaca-kaca. Jason tidak rela, tidak, bukan ini yang ia mau. Padahal Jason mau pisah, tapi kenapa sekarang hatinya malah tidak rela.

"Aku bersih-bersih dulu lalu siapin makan malam untuk kamu, kamu pasti lapar." Helena pun segera beranjak dengan sedikit tertatih karena badannya sakit semua.

Sedangkan Jason masih terdiam dengan segala perasaan yang berkecamuk, membuatnya frustasi, galau, gelisah dan juga bimbang luar biasa.

***

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang