Bab 33

11.6K 785 139
                                    

***

Akibat mendengar suara keras Jason yang cukup membuat Helena tersentak kaget, wanita itupun tetap diam ditempat tanpa ingin membalikkan tubuhnya kearah sang suami.

Helena tak habis pikir, sebegitu hinanyakah dirinya hingga Jason benar-benar tak ingin menemuinya.

"Kamu bisa pulang, saya sudah membebaskan kamu untuk berkarir, silahkan meraih impian dan cita-cita sesuai keinginan kamu. Saya sudah memberikan jalan yang lebar untuk karir kamu, lalu untuk apa lagi kamu datang terus-menerus untuk mencari saya?" Tutur Jason.

"A-aku udah nggak peduli hiks." Helena kembali menangis, sedih sekali mendengar Jason berkata seperti itu.

"Yah... Tentu saja sekarang kamu sudah tidak akan peduli lagi, lagi pula untuk apa susah-susah membangun karir kalau suami kamu saja adalah seorang konglomerat, kh!" Jason tertawa remeh membuat hati Helena makin nelangsa.

"Aku minta maaf hiks, aku salah, aku sadar aku salah, aku udah manfaatin kamu, aku terobsesi sama perhatian kamu, memang itu kenyataannya, aku nggak akan ngelak lagi. Tapi... Aku nggak bisa kehilangan kamu hiks, ini bukan tentang uang atau jabatan, terserah, terserah kalau kamu nggak punya jabatan apapun, yang penting, yang penting kamu nggak pergi dari hidupku." Penjelasan Helena sempat membuat Jason tertegun. Ia ingin percaya, tapi ia juga tak ingin sakit lagi.

"Pak maaf kalau saya menyela pembicaraan kalian, tapi saya mohon tolong beri nona tempat untuk sementara malam ini, kondisi nona sedang tidak sehat sejak tadi siang, tubuhnya juga agak basah karena hujan, saya mau merawat nona sebentar pak Jas, saya mohon..." Pinta Elia pada Jason dengan penuh keberanian.

Elia sebenarnya bisa saja membawa Helena pulang, tapi ini adalah rencananya sendiri, ia sudah tidak tahan melihat nonanya menderita, Elia ingin menyatukan Jason dan juga Helena karena ia tahu keduanya masih saling mencintai.

Mendengar itu tentu saja membuat Jason merasa cemas, meskipun rasa kecewa dan marah masih membelenggu, namun tak bisa dipungkiri jika rasa cemas dan khawatir masih begitu terlihat jelas diwajah tampannya.

Ia melihat punggung istrinya tampak bergetar, tubuh ringkihnya membuat Jason mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Tidak, bahkan Helena jauh lebih kurus bila dibandingkan seminggu yang lalu.

"Bawa dia masuk!"

Mendengar ucapan itu keluar dari mulut Jason langsung membuat Elia tersenyum lega.

"Makasih pak makasih." Ungkap Elia dengan penuh rasa syukur, dengan begini ia bisa menjalankan misinya setelah ini.

"Pelayan akan menyiapkan kamar, bawa nonamu masuk!" Setelah mengatakan hal itu, Jason pun segera pergi meninggalkan Elia dan juga Helena.

Ia masuk ke dalam mansion dengan berat hati, hati yang bimbang dan cemas luar biasa.

Sedangkan Helena kini semakin tertunduk dengan airmata yang tak hentinya mengalir seperti air hujan.
Hujan yang saat ini turun dan mewakili perasaan Helena.

"Kita pulang aja El!" Ajak Helena.

"Nggak nona, sebaiknya kita bermalam disini." Cegah Elia.

"Mas Jason nggak akan senang aku disini, lebih baik kita pulang aja."

"Terserah mau pak Jason senang atau enggak, yang terpenting untuk saat ini adalah kondisi nona, saya harap nona jangan egois, nona butuh istirahat dan asupan makanan untuk bayi nona, saya harap nona mau mendengarkan saya." Ujar Elia berusaha untuk terus meyakinkan Helena.

Helena sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya menganggukkan kepalanya tanda ia bersedia mengikuti perkataan Elia.

***

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang