Bab 77

3.3K 358 40
                                    

***

Selama beberapa hari ini ada yang berbeda dari Helena, seolah sedang ada yang ia tutup-tutupi dan ia selalu menghindari tatapan mata suaminya.

Awalnya Jason tidak curiga, tapi lama-lama ia merasa kesal dengan sikap istrinya yang aneh. Jason sebenarnya tidak ingin marah, tapi lama-lama Helena sudah sangat kelewatan padanya.

Jason selalu membebaskan apapun yang Helena lakukan termasuk mengejar karirnya, tapi kali ini sepertinya Helena sudah mulai terlena dan melewati batas kesabaran Jason.

"Hari ini saya libur, apa kamu tidak bisa libur juga untuk menemani saya?" Tanya Jason pada Helena yang sedang bersiap-siap.

"Aku libur hari Sabtu, kan aku udah bilang kalau aku harus selesaikan kontrak ini sampai bulan depan. Aku mau bersikap profesional sampai kontraknya selesai dan setelah itu kamu bisa pakai aku sepuasnya."

"Astaga kenapa kata-kata terakhir kamu seperti itu? Apa maksud kamu dengan kata dipakai?" Emosi Jason pun mulai terpancing.

"Emang bener kan kenyataannya? Kamu cuma butuh tubuhku doang, kamu yang egois, pikiran kamu cuma selangkangan doang, kamu nggak pernah mau ngerti dan paham sama perasaanku."

"Ya ampun Helena... Jaga bicara kamu! Selama ini saya sudah cukup sabar, saya sudah memberikan kamu kebebasan yang cukup untuk memulihkan segalanya. Apa semua itu masih kurang? Siapa bilang saya cuma ingin tubuh kamu saja? Jika saya memang seperti itu, mungkin sejak dulu saya sudah mengurung dan mengekang kamu." Tutur Jason pada Helena dengan penuh emosi.

"Dulu karirku hancur, aku nggak mau sekarang karirku hancur lagi, please tolong ngertiin aku!" Pinta Helena.

"Ah jadi kamu masih menyesali tentang kehamilan kamu yang dulu? Kh, jika tau begini, untuk apa saya menolong kamu dulu."

"Jadi kamu menyesal tolongin aku?"

"Entahlah, mulai sekarang terserah lakukan apapun yang kamu mau. Saya tidak akan mengatur-atur kamu lagi. Sejak dulu bagi kamu saya hanyalah seorang bodyguard, pelayan, pesuruh, ya hanya sebatas itu."

"Mas! Kenapa kamu malah mikir kayak gitu?" Helena tampak tak terima.

"Sudahlah, memang begitu kenyataannya. Meski sekarang saya punya jabatan atau pun kekuasaan, toh pandangan kamu terhadap saya tidak akan pernah berubah. Selamanya kamu memang pantas disebut sebagai seorang tuan puteri yang tidak akan pernah bisa saya gapai."

Deg

Hati Helena tentu saja sakit dan mencelos. Ia tak mengira jika Jason akan menjadi seperti ini. Apakah dirinya sudah terlalu kelewatan?

"Mas kamu jangan mikir macam-macam ya!"

"Terserah apapun yang kamu lakukan, nyatanya mencintai kamu memang semelelahkan ini. Selama ini perasaan saya hanya bertepuk sebelah tangan. Kamu bilang saya tidak punya perasaan, tapi justru sebaliknya, kamu yang tidak pernah punya perasaan apapun pada saya. Yang kamu pikirkan hanya diri kamu sendiri. Saya hanya ingin punya keluarga yang normal, istri yang setia dirumah dan anak-anak yang menyayangi saya. Cukup saya saja yang bekerja, kamu bisa mengaburkan harta saya untuk kesenangan kamu tanpa kamu harus susah-susah mencari. Saya bisa mencukupi segala keinginan kamu asalkan kamu selalu ada disamping saya. Hanya itu Helena permintaan saya. Tapi sepertinya kamu tidak ingin sedikitpun untuk mewujudkannya. Lagi-lagi saya yang harus disuruh mengerti." Jelas Jason panjang lebar dengan wajah yang penuh akan gurat kelelahan.

"Mas please..."

"Saya sangat lelah, saya benar-benar sudah pasrah, apapun yang kamu mau silahkan saya tidak akan mengatur dan mengekang kamu lagi. Dan asal kamu tau, saya tulus mencintai kamu. Saya menginginkan kamu karena sudah sewajarnya, saya pria normal dan saya hanya akan mendatangi istri saya untuk meminta hak saya. Jika kamu terganggu akan hal itu, maafkan saya." Setelah mengatakan hal itu, Jason pun segera pergi meninggalkan Helena.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang