Bab 30

11.9K 591 51
                                    

***

Helena terbangun dari tidur siangnya karena ia memimpikan Jeremy. Karena saking fokusnya pada Jason, Helena sampai melupakan Jeremy begitu saja. Ia takut, sungguh takut jika Jeremy akan turut memusuhinya seperti halnya Jason.

"El! Elia! Elia kamu dimana El!!" Panggilan Helena terdengar menggelegar di seluruh penjuru mansion.

Elia yang sebelumnya berada didapur pun segera menghampiri sang nona.

"Ada apa nona? Nona udah bangun? Apa yang nona butuhkan? Atau nona mau makan apa?" Tanya Elia secara beruntun.

"Ini... Ini jam berapa El? Udah berapa jam aku tidur?" Helena balik bertanya dengan nada cemas.

"Sekarang pukul lima sore nona, nona udah tidur sekitar empat jam." Terang Elia.

"A-apa? Empat jam? Je-jery gimana El? Apa Jery udah pulang?"

"Mas Jeremy... Mas Jeremy belum pulang nona."

"Apa?" Mendengar itu tubuh Helena tentu saja langsung lemas, biasanya Jeremy sudah pulang pukul empat sore. Tapi setelah mendengar penuturan Elia barusan, firasat Helena mengatakan jika Jeremy pasti sudah dijemput oleh ayahnya.

Tidak salah lagi, Jeremy pasti lebih memilih ayahnya bila ketimbang dengan Helena.

"Enggak, aku harus telepon Jery sekarang."

"Nona!"

Melihat sang nona yang tampak buru-buru membuat Elia begitu khawatir, apalagi Helena sedang hamil, ia takut sekali Helena kenapa-kenapa.

Elia pun segera menyusul Helena yang menuju kamar untuk mengambil ponsel.

Setelah berhasil menemukan ponselnya, Helena pun buru-buru untuk menghubungi Jeremy.

Wanita hamil itu sangat berharap jika Jeremy mau kembali ke rumahnya, Helena juga berharap jika Jeremy tak akan mengetahui segalanya, ia akan menjelaskan pelan-pelan pada Jeremy dan memberikannya pengertian.

'Hallo Jery ini mama sayang!'

Sambungan telepon terhubung, Helena pun segera mengeluarkan suaranya.

'Jer kamu dimana sekarang? Udah jam lima sore kenapa belum pulang juga? Mama khawatir sama kamu, kamu cepetan pulang mama sendirian.'

Pinta Helena dengan penuh rasa was-was.

'Sebaiknya anda jangan pernah berharap saya akan kembali ke rumah itu lagi.'

Deg

Lagi-lagi, Helena dibuat jantungan oleh pernyataan orang yang sangat penting dalam hidupnya.

'A-apa?'

'Saya pikir selama ini anda adalah wanita yang baik dan tulus, tapi ternyata anda hanya ingin memanfaatkan ayah saya. Memangnya... Memangnya kenapa jika ayah saya cuma seorang bodyguard? Meski ayah cuma seorang bodyguard, tapi ayah saya adalah ayah yang hebat.'

'Jery hiks, bukan begitu sayang, a-'

'Saya sudah tau semuanya, anda tidak perlu menjelaskan apapun.'

'Mama salah Jery tolong dengerin mama dulu, maafin mama to-'

'Anda memang tidak pernah menyakiti saya, tapi jika anda menyakiti ayah saya itu artinya anda menyakiti saya juga.'

Setelah mengatakan hal itu, Jeremy pun langsung memutuskan sambungan teleponnya.

'Jery! Jery!'

Helena berusaha memanggil-manggil nama Jeremy namun tak ada sahutan sama sekali.

Helena kembali menangis sesenggukan dan Elia pun segera memeluk nonanya dengan erat. Mata Elia pun memanas, tak tega melihat Helena seperti ini.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang