Bab 25

12.1K 488 108
                                    

***

Helena pikir mendiamkan berita negatif tentang dirinya yang terus beredar tidak akan memberikan dampak yang berarti, ia terus berusaha untuk mengabaikan semuanya, tapi sekuat apapun ia berusaha, Helena tetaplah manusia biasa yang mempunyai perasaan dan batas kesabaran.

Jason sendiri sedang menahan diri, Helena bersikeras untuk tetap diam dan tak membiarkan Jason mengambil tindakan.

Namun hubungan mereka berdua kini malah menjadi korban, sikap Helena kian berubah tak semanja biasanya, dan hal itu tentu saja sangat mengganggu Jason.

Bukan hanya Jason, Adam dan kedua adiknya pun tak bisa melawan keputusan Helena.

"Mas, aku turut prihatin sama berita yang beredar. Apa mas baik-baik aja?" Tanya Marina pada Jason, Marina memang sudah tidak pernah lagi mengganggu Jason, tapi kali ini sepertinya wanita itu sudah tidak tahan lagi.

"Hm, saya baik." Balas Jason, Jason sedang menyiapkan makan siang untuk istrinya. Helena baru pulang dari butik yang seminggu lagi akan ia resmikan.

"Mas!"

"Ada apa lagi Rin?"

"Mas aku beneran nggak bisa tahan lihat kamu begini, kapan sih mas bisa sadar kalau mas sama nona itu nggak akan pernah bisa cocok?"

"Apa maksud kamu?"

"Hubungan kalian itu terlalu dipaksakan, kalian menikah hanya demi anak itu!"

"Dia anak saya Rin, darah daging saya, jangan pernah kamu menyebutnya dengan sebutan anak itu."

"Sadar mas sadar! Kalian berdua itu bagaikan langit dan bumi, apalagi nona nggak pernah bisa hargai mas sebagai seorang suami, nona nggak pernah cinta sama mas, mas Jason harusnya sadar akan hal itu, bahkan nona mengizinkan aku untuk mendekati mas dan merebut hati mas kembali." Perkataan Marina barusan seperti sambaran petir disiang bolong bagi Jason.

"Sudah cukup Rin, jangan membual dan membuat lelucon seperti itu."

"Siapa yang membual dan siapa yang sedang membuat lelucon? Aku ini sedang berkata jujur, ngapain juga aku bohong sama mas? Aku emang udah ikhlasin kamu mas, tapi aku juga nggak rela kalau kamu sampai dipermainkan sama nona. Nona itu anak muda, pikirannya masih labil, mas harusnya paham akan hal itu. Lagipula mas nggak sepenting itu untuk nona, emangnya mas siapa sampai bisa dicintai dan disayangi oleh wanita seperti nona? Lalu ditambah dengan masalah sekarang, aku nggak bisa jamin kalau nona baik-baik aja. Nona pasti malu, dia pasti malu setengah mati dengan semua pemberitaan dimedia masa." Jelas Marina membuat Jason langsung bungkam dan bisa bicara.

Ia sudah mengatakan pada dirinya jika tak apa-apa bila Helena tidak pernah mencintainya, tapi mengapa setelah mendengarnya dari mulut Marina, hati Jason rasanya sakit sekali.

"Mas harusnya bisa berpikir secara logika, langit dan bumi sampai selama-lamanya nggak akan pernah bisa bersatu. Sampai kapanpun juga, nona akan selalu menganggap mas sebagai pelayannya, sebagai bodyguardnya, sebagai bawahannya, bukan sebagai suaminya." Tegas Marina membuat hati Jason semakin sakit seperti sedang disayat-sayat oleh pedang.

Setelah mengatakan hal yang membuat Marina puas dan lega, wanita itupun segera meninggalkan Jason.

Jason masih berdiri mematung, tak tahan dengan semua kejadian yang menimpanya akhir-akhir ini.

Ia seperti lagaknya seorang pecundang, Jason merasa kecil dan lemah, tak ada kuasa apapun ternyata sungguh semenderita ini. Dikucilkan, tak dihargai bahkan tak dicintai oleh wanita yang benar-benar kita cintai.

Sudah jatuh lalu tertimpa tangga pula, itulah gambaran Jason sekarang. Tak punya muka dan harga diri sebagai seorang laki-laki.

Jason benar-benar sudah tak tahan lagi.

***

Di dalam kamar Helena sedang menelpon seseorang. Ia berbincang dengan beberapa klien yang sengaja membatalkan pesanan gaun karena pemberitaannya dimedia, padahal hal itu tak ada hubungannya sama sekali, tapi kenapa banyak kliennya yang tidak profesional.

Padahal Helena baru akan merintis usahanya, ia ingin membangun karir dan impiannya, tapi mengapa seolah ada jalan yang sangat terjal sedang menghambat perjalanannya.

Satu-satu sahabatnya yang membantu juga bilang jika beberapa teman tidak bisa datang ke acara pembukaan butik Helena seminggu lagi.

Beberapa kenalan Helena memang berasal dari kaum sosialita, mereka sangat memandang derajat dan martabat seseorang.

Helena sebenarnya tak peduli, tapi disaat seperti ini ia sangat membutuhkan dukungan mereka.

'Aku nggak tau lagi musti gimana Res, aku bingung tapi aku nggak mau ngerepotin kakak-kakakku lagi. Aku nggak bisa keluar rumah, para tetangga diklompek bahkan selalu mengejek dan menertawakan aku, aku pikir hal semacam ini nggak akan pernah terjadi tapi ternyata... Ternyata bahkan lebih parah.'

'Ya mau gimana memang begitu kenyataannya kan? Papa kamu tuh terkenal banget namanya, makanya wartawan manapun pasti akan tertarik sama berita tentang keluarga papa kamu. Kamu juga punya nama di kampus, dan seluruh kampus pun udah tau tentang berita ini. Banyak orang yang idolain kamu, jadikan kamu sebagai contoh, tapi pada akhirnya mereka tertipu. Aku juga sempat kecewa tapi mau gimana lagi, kamu sebenarnya bisa dapat pria kaya yang jauh lebih segalanya bila dibandingkan sama bodyguardmu itu. Kalau aku sih, mau setampan apapun dia, kalau dia cuma seorang pelayan atau bodyguard, aku juga nggak akan pernah mau.'

Penjelasan Resta membuat Helena semakin frustasi, bukannya menenangkan tapi gadis itu malah membuat Helena semakin sedih.

'Aku nggak tahan sama semua ini Res, aku stres banget. Seminggu lagi aku mau launching butikku, dan nggak ada satupun teman yang mau hadir.'

'Kalau untuk itu kamu nggak perlu cemas, aku pasti akan datang kok. Oh ya Hel, jadi tujuan kamu nikah sama dia itu apa cuma karena anak kalian aja?'

Helena tertegun sesaat mendengar pertanyaan itu, ia tak tahu bahwa sejak tadi ada Jason yang sedang mendengarkan pembicaraannya dengan Resta dari balik pintu kamar yang sedikit terbuka.

'Memang itu tujuannya, kamu pikir untuk apa?'

'Jadi... Kamu nggak bener-bener suka?'

'Aku suka kok, aku menyukainya, sejak aku kecil dia yang selalu ada untuk aku dan jagain aku. Dia adalah orang terkuat yang selalu bisa melindungiku dan bisa aku andalkan, dia bahkan selalu menuruti apapun yang aku mau. Nggak ada satupun pria sehebat dirinya.'

'Helen, yang aku maksud bukan begitu, maksud aku... Apa kamu cinta, apa kamu bener-bener cinta sama dia?'

'Cinta?'

'Iya cinta.'

'Cinta... Apa itu penting?'

Deg

'Jason itu milikku, dia hanya kepunyaanku, nggak ada satupun wanita didunia ini yang boleh miliki dia kecuali aku. Marina itu cuma pembantu, dia nggak berhak untuk bisa miliki Jason. Jason nggak boleh sampai perhatian ke orang lain dan baik ke orang lain, dia hanya boleh perhatian dan baik sama aku. Dia cuma milikku, bonekaku.'

"Helena!"

***

To be continued...

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hurt

Banyakin komen n vote biar cepet up, 100 komen double up 🥰

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang