Bab 85

3.9K 370 66
                                    


***

"Tapi aku juga nggak bisa maksa meskipun keadaanku kayak gini." Gumam Helena dengan penuh kesedihan, Jason sendiri masih belum seratus persen percaya dengan apa yang diungkapkan oleh istrinya.

"Jangan bilang ini strategi kamu supaya kita tidak jadi bercerai?" Jason masih saja bersikap dingin. Tapi Helena masih punya sejuta cara. Apapun akan ia lakukan meskipun harus berbohong tentang kehamilan palsunya.

"Kamu aja sekarang udah nggak percaya sama sekali sama aku. Kalau mau cerai ya ayo! Aku cuma kasih tau kamu kabar ini aja supaya aku nggak mengulang kesalahanku yang dulu lagi. Nggak masalah aku bisa besarin dia sendiri kok. Mau cerai besok atau satu bulan lagi ya ayo! Kamu... Hiks, kamu selalu begini, katanya aku yang egois tapi kamu juga nggak pernah mau akuin kesalahan kamu. Kamu cuma anggap aku pemuas kamu aja!"

"Helena!" Jason tentu saja tak terima.

"Apa? Iya kan? Kamu selalu nggak pernah tahan lihat aku, lihat tubuhku. Aku suruh pakai kondom kamu nggak pernah mau. Aku belum siap hamil, kamu paksa aku hamil. Dan sekarang aku hiks... Aku hamil lagi, kamu mau ceraikan aku hiks..." Tangisan Helena terdengar begitu memilukan, membuat Jason mengepalkan kedua tangannya.

Apa yang Helena katakan semuanya memang benar. Jason juga salah, tapi ia selalu menutup mata dan hanya menyalahkan istrinya saja.

"Mu-mungkin pisah memang jalan yang terbaik. Selama ini aku nggak pernah bisa bahagiakan kamu. Aku cuma bisa kasih kamu penderitaan. Jika kamu inginkan kebebasan dan bisa buat kamu bahagia, ya udah akan aku berikan. Meskipun berat, aku akan bertahan. Sekarang hanya anak ini yang aku miliki, aku akan pergi jauh sesuai keinginan kamu."

Tidak, rasanya sungguh sesak dan menyakitkan, Jason bahkan sampai memejamkan matanya karena tak kuasa menahan rasa menyakitkan yang ia derita. Belum berpisah saja sudah seperti ini rasanya, lalu bagiamana jika mereka berdua benar-benar berpisah.

Apalagi sekarang Helena sedang mengandung. Jason tidak bisa membayangkan jika Helena harus membesarkan anak mereka sendirian.

Jason juga salah karena selama ini hanya seks saja yang ada diotaknya ketika bersama dengan Helena. Jason lalu menoleh kearah istrinya, tapi betapa terkejutnya ia ketika melihat istrinya sudah tidak ada.

Tidak, kemana perginya Helena? Jason pun segera mengejar sang istri, sebelum Helena benar-benar pergi.

Selama ini Jason tidak pernah membatasi karir sang istri, yang hanya ia sayangkan adalah ketidak jujuran Helena soal kehamilannya.

Andai saja Helena mau jujur pada Jason, mungkin kejadiannya tidak akan seperti ini.

Jason merasa kecewa dan sakit karena lagi-lagi ia harus kehilangan anaknya.

Tapi sekarang, Jason tidak akan mengulang kesalahan yang sama ia tidak mau kehilangan lagi.

"Yah, ayah kenapa?" Tanya Jeremy yang melihat sang ayah tampak gelisah.

"Mamamu kemana?"

"Masuk kamar kayaknya. Emangnya ada apa? Kalian ribut lagi?"

"Tidak, ayah akan menemuinya." Jason pun buru-buru menuju kamar Helena dengan tergesa-gesa.

***

Helena sedang berbaring memikirkan semuanya, kebohongan beresiko besar yang sedang ia jalankan demi bisa menarik simpati suaminya.

Sebenarnya Helena merasa takut jika Jason mengetahui bahwa dirinya ternyata tidak hamil. Tapi nasi sudah menjadi bubur, Helena sudah kepalang berbohong, maka sekalian saja ia membuat kebohongan yang lain. Karena apapun akan ia lakukan asalkan Jason tetap berada disampingnya.

Married The Hot Bodyguard Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang