HS: Sembilan

1.4K 67 9
                                    


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Kalau ada typo mohon di komen

🔖 Happy Reading 🔖

Syakila terbangun dari tidurnya, melihat Zafran yang tidur di sebelah nya membuat Syakila tersenyum. Semalam adalah malam pertama pernikahan mereka, tapi Zafran memilih pergi meninggalkannya sendiri di rumah.

Melihat wajah tampan Zafran dari dekat membuat perasaan nya menghangat. Jam menunjukkan pukul dua malam, Syakila terbangun karena ingin membuang hajat.

"Sekalian sholat tahajud kali ya." Pikirnya.

Syakila mengambil air wudhu. Ia berjongkok di hadapan Zafran yang terlihat masih tertidur dengan tenang. Tangannya mengusap pipi Zafran, berusaha memberikan kenyamanan.

"Ka Zafran,  mau sholat tahajud gak?" Merasa tidur nya di ganggu Zafran hanya melenguh dan membuka matanya.

"Jam berapa sekarang?"

"Jam setengah tiga ka." mendengar itu Zafran terbangun, duduk di atas kasur sambil mengerjapkan mata.

"Kamu udah wudhu?" Zafran mode bangun tidur begitu menggemaskan di mata Syakila, membuat perempuan itu tersenyum tidak jelas.

"Ditanya malah senyum gak jelas. Wudhu sana kalo mau jamaah."

"Aku udah wudhu ka." Syakila berdiri menyiapkan dua sajadah.

"Tapi kamu tadi megang saya. Batal."

"Kenapa batal? Kan kita udah nikah? Sudah sah."

"Walaupun kita udah nikah, tapi kita bukan mahram. Makanya kenapa wudhu yang kamu punya batal kalau pegang saya." Jelas nya. Syakila yang mendengar itu hanya patuh dan mengambil wudhu kembali.

"Allahuakbar..."

Ini kali pertama Syakila merasakan sholat di imami oleh Zafran. Walaupun sudah beberapa bertemu, Syakila selalu menolak ketika di ajak Zafran sholat, dengan alasan datang bulan.  Atau kalau mereka singgah disebuah masjid, karena saf Ikhwan dan akhwat terpisah, Syakila hanya duduk diam menunggu pria itu selesai.

"Assalamualaikum warahmatullahi..."

"Assalamualaikum warahmatullahi..."

Syakila tahu Zafran pasti menginginkan rumah tangga yang diisi oleh orang-orang sholeh. karena itu, Syakila ingin berubah menjadi yang lebih baik. Ia akan memuliakan suaminya, seperti yang di ajarkan dalam agama Islam.

Tangan Syakila terulur untuk menyalimi tangan Zafran, tetapi pria itu terlihat hendak menyentuh tangannya. Dengan rasa kecewa Syakila menarik uluran tangan itu dan ikut berdoa.

Setelah merapihkan peralatan sholat suaminya, Syakila dengan cepat berlari ke atas kasur dan bersembunyi dibawah selimut. Rasa kantuk nya sudah tidak bisa ia tahan.

Dan hal itu membuat Zafran hanya menatapnya datar. Zafran memilih untuk membaca Qur'an. Suara nya terdengar begitu merdu dan lembut, membuat Syakila tertidur lelap  mendengar nya.

***

"Assalamu'alaikum." Zafran dan Selvi memasuki kediaman Zafran yang terlihat sunyi. Seperti tidak ada penghuni.

"Kemana istri kamu? Udah jam sembilan jangan bilang belum bangun?" Cecar Selvi.

Zafran hanya diam. Selvi yang sudah merasa geram, bergegas naik ke atas dan membuka pintu kamar Zafran dengan paksa. Syakila masih tertidur lelap di bawah selimut dengan posisi yang tidak tentu.

Hijrah Syakila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang