Zafran duduk berhadapan dengan kedua orang tua Maryam. Niat nya untuk menikahi Maryam sudah ia sampaikan. Tapi menunggu persetujuan dari orang tua perempuan itu adalah hal yang sulit sekarang. Kepercayaan yang mereka beri sudah di sia-siakan. Dan dari itu berbagai pertanyaan mereka layangkan untuk Zafran."Kamu udah dapat izin dari Syakila?" Diamnya Zafran menjelaskan semuanya. Mana mungkin perempuan gila itu mengizinkannya menikah lagi. Yang ada Syakila akan tantrum dan menangis seharian.
"Belum bi. Tapi Zafran akan menceraikan Syakila, segera."
"Dan ninggalin anak kamu?" Maryam memandang Zafran yang kembali terdiam. Ia jadi tidak enak, "Sebenarnya Abi gak masalah kalo kamu mau poligami, memang ada hukumnya di agama kita. Tapi melihat sikap kamu yang seolah membuang Syakila, Abi jadi gak yakin. Syarat poligami salah satunya adalah bisa adil. Kalo sama Syakila aja kamu gak bisa adil, gimana nanti sama Maryam?"
"Tapi Zafran cinta sama Maryam bi, bukan Syakila."
"Cinta itu bisa datang dan pergi kapan aja. Sikap kamu sebelum tau masalah Syakila, Abi yakin kamu perlakukan dia dengan baik. Setelah ada masalah ini, kamu dengan mudah buang perempuan itu. Gimana kalo nanti Maryam juga ada di posisi itu? Nak Zafran, semua orang itu punya masa lalu. Memang kita siapa yang gak bisa memaafkan kesalahan seseorang?"
"Jadi maaf, Abi belum bisa mengizinkan. Kamu belum siap buat jadi seorang suami dan ayah yang baik. Abi cuman minta, kamu izin dulu sama istri kamu. Kalo Syakila setuju buat di madu, baru Abi akan merestui pernikahan kalian."
***
Zafran pulang ke rumah dengan perasaan marah. Tertolak nya tadi membuat pria itu sedikit agak malu. Abi Maryam tidak pernah ada di posisi dirinya dan keluarganya, bagaimana mungkin ia bisa mengatakan demikian.
"Mas Zafran dari mana jam segini baru pulang? Biasanya jam 4 udah di rumah. Tadi aku ke pesantren juga Mas gak ada." Syakila datang dari arah dapur sambil memeluknya.
Zafran mendorong pelan perempuan itu agar melepaskan pelukannya. "Diem bangsat!" Syakila yang mendengarnya tertegun. Ini kali pertama ia dengar Zafran berbicara kasar. Se marah-marahnya pria ini tidak akan pernah mengumpat dengan bahasa kasar.
Merasa khawatir emosi suaminya sedang tidak stabil, Syakila mengusap pipi Zafran dengan satu tangannya. Perlakuan yang sama kalau Zafran merasa capek sebelum-sebelumnya. "Mas kenapa? Capek ya? Ayo ke kamar istirahat aku siapi-"
"DIEM SYAKILA!"
"BERHENTI PANGGIL SAYA MAS! Karena kamu bukan orang terdekat saya."
Perkataan itu mampu menyadarkan Syakila bahwa semuanya tidak lagi sama. Zafran bukan lagi sosok suami yang selalu mengkhawatirkannya beberapa bulan lalu. Zafran yang kasar sudah kembali.
"Tapi aku istri ma-"
"Bukan! Saya gak pernah anggap kamu istri saya lagi." Ucapnya menusuk. Zafran melangkah pergi, tapi Syakila menarik tangan pria itu, membuat Zafran hilang kendali dan menamparnya.
"Awh..." Syakila memegangi pipinya yang terasa kebas akibat tamparan dari suaminya.
"Jangan pernah deket-deket saya lagi. Saya jijik." Dipikiran perempuan itu, apa ia sekotor itu? Dimana letak kesalahannya? Apa perempuan seperti dirinya memang tidak pantas merasakan cinta?
Syakila menghabisi malamnya dengan menangis meringkuk di tubuh sofa. Merasakan dinginnya malam yang menyentuh dirinya.
🧸
"Mas serius? Umi gak salah denger?" Zafran menanggapi itu dengan senyuman.
"Alhamdulillah mas, akhirnya kamu kembali kaya dulu." Selvi memeluk anaknya dengan perasaan senang. Zafran, putranya sudah kembali seperti dulu yang hanya mencintai Maryam.
"Tapi Abi nya Maryam mau kalo mas izin dulu ke Syakila. Tapi dia gak bakal izinin mas, mas tau itu."
Selvi sedikit berpikir. Zafran ada benarnya juga. Syakila itu perempuan licik, kalau diiming-imingi uang pasti dia akan meminta lebih terus menerus.
"Umi tau!" Jentikan jari Selvi membuat Zafran menatap bingung ke arahnya.
"Kamu baik-baikin dia sampai luluh. Umi juga akan baik-baikin dia. Jadi, kalo di udah luluh kan gak akan bisa nolak. Bilang aja kalo kamu nanti ada undangan umroh dari travel jauh sebelum kalian nikah. Jadi, kita sekeluarga doang yang terdaftar." Itu ide yang bagus. Dengan itu ia bisa menikahi Maryam di Mekkah dan kalau Syakila tau status mereka setelah menikah, ada dua kemungkinan yang terjadi. Ia bertahan dan pergi. Kedua pilihan itu tidak merugikan dirinya.
Maka dari itu pulangnya Zafran membawakan banyak sekali makanan kesukaan Syakila. Kepulangannya di sambut sang istri dengan senyuman.
Seketika hati Zafran terenyuh. Perempuan itu tidak pernah sedikitpun marah dengan Zafran walaupun berkali-kali disakiti. Syakila masih bisa tersenyum setelah kejadian semalam pertengkaran mereka. Ralat lebih tepatnya ia yang mengamuk.
"Woah... Banyak banget makanannya ka."
Ka?
Syakila benar-benar menuruti permintaannya untuk tidak lagi memanggil dirinya mas. Dan Sebenarnya pria itu kecewa, tapi mau bagaimana lagi. Gengsi.
Syakila mengambil alih kantong kresek yang dan membawanya ke dapur. Menyajikan nya di piring lalu menatanya di meja makan.
Syakila memandangi makanan yang ada di meja makan, tapi ia enggan untuk mengambil karena Zafran tidak akan menyedihkan ini untuk dirinya.
"Kalo gitu Kila ke kamar dulu ya ka, mau mandi."
"Tunggu Kil."
"Kaka butuh sesuatu?" Zafran menarik tangan Syakila hingga perempuan itu jatuh di pangkuannya.
"Maafin saya ya?" Tangan kekarnya mengusap pipi yang akhir-akhir ini terlihat tirus.
"Maaf udah gagal jadi suami yang baik buat kamu. Maaf kalo saya suka kasar. Maaf ya dek." Usapan halus ia layangkan di pipi Syakila dan diakhiri mengelus perut buncit itu.
Syakila memeluk Zafran, menangis di dalam dekapannya. "Kila takut kalo Kaka marah. Kila sendiri disini ka. Kila gak perduli semua orang mau benci Kila, tapi jangan Kaka."
"Kil..." Zafran tidak pernah membayangkan betapa sakitnya menjadi Syakila. Yang di jauhi semua orang tersayangnya. Zafran juga tidak pernah tau seberapa sering perempuan itu menangisi dirinya hanya karena merasa kesepian.
"Maafin saya." Pelukan itu ia eratkan, mengusap punggung Syakila agar istrinya merasa tenang.
To Be Continued
Jkt,3-6-2024Mana nih komentar nya.... Aku mau liat
Yang heboh sampe spam komen mweheheJangan lupa vote nya ya, dan hari ini aku mau kasih challenge lagi buat kalian yg mau spesial part selanjutnya ⬇️⬇️⬇️
Challenge kali ini kalian bisa ss dialog/ moment yg kalian suka di part mana pun dan jangan lupa follow Instagram @bbyukim_
dan tag akun @zhvray & bbyukim_
pakai sound & caption yang menarik.
2 org pemenang dapet spesial part selanjutnya lebih dulu. Ditunggu ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Hijrah Syakila
Teen Fictionseharusnya Syakila sudah tau konsekuensi dari apa yang ia lakukan untuk memenuhi ambisinya memiliki Zafran, Seorang Gus muda dari pondok pesantren Al-Zaziyah. Berawal dari berteman yang saling mengenal lewat sosial media dan mempelajari, juga bimbi...