HS: Dua puluh

901 60 12
                                    

سْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

Kalau ada typo mohon di komen

🔖 Happy Reading 🔖

T

idak terasa kini kandungan Syakila sudah memasuki usia 5 bulan. Zafran sebagai suami selalu sigap dan tidak pernah lelah menjaga istrinya. Mulai dari mengurus makanan dan keperluan Syakila yang lainnya.

Zafran juga memutuskan untuk menambah asisten rumah tangga agar membantu pekerjaan Syakila.

"Sayang, mas berangkat dulu ya. Kamu mau ikut apa di rumah?"

"Ikut..." Sebenarnya tanpa Zafran tanya juga ia akan mengajak Syakila. Ini seperti rutinitas barunya untuk memantau Syakila lebih dekat.

***

Mahasantri yang lalu lalang dengan sopan menyapa dan memberi salam kepada kedua insan yang tampak serasi. Zafran seperti enggan melepaskan genggamannya sesekali mengelus perut Syakila yang mulai membesar.

"Permisi Gus, Ning."

"Nggeh."

Saat sudah sampai di depan pintu ruangan Zafran, Syakila berpamitan dan memilih untuk mengelilingi pondok. Zafran sebenarnya khawatir dan ingin ikut, tapi karena ada tugas yang belum ia selesaikan jadi terpaksa harus melepas istrinya.

"Nanti aku kesini lagi ya ka. Dadah, assalamualaikum."

"Waalaikumsallam, hati-hati sayang."

Saat di perjalanan melihat seisi Pondok Pesantren Al-Zaziyah Syakila memutuskan untuk bertemu Layka, sahabat nya yang menjadi guru disini.

Bicara tentang Layka, Syakila jadi teringat awal dimana mereka akhirnya menjadi seorang sahabat. Layka juga yang membantunya dalam menghafal Al-Qur'an dan mengajarinya tentang akhlak seorang wanita muslimah.

Flashback

"Ustazah layka, saya sudah siap berhijrah."
Ucap Syakila mantap.

Layka tersenyum, menatap sendu istri dari Gus Zafran yang penuh dengan ambisi agar mendapatkan cinta suami dan mertuanya nya.

Semua orang di pondok Al Zaziyah sudah tahu, kalau pernikahan keduanya tidak pernah direstui Nyai Selvi, ibu Gus Zafran. Dan Syakila lah penyebab pernikahan Gus Zafran dan Ning Maryam dibatalkan. Syakila tidak pernah mendapatkan cinta dari orang-orang sekitarnya.

"Mantapkan lagi niatnya karena Allah Ning, bukan karena Gus Zafran."

Flashback off

"Eh, Kil. Sini duduk."

Syakila tersenyum menghampiri sahabat nya itu yang duduk di saung. Layka terlihat tengah membaca buku tentang akidah wanita. Perempuan itu duduk mendekat ke arah Syakila dan mengelus perut buncitnya.

"Sehat baby nya Kil?"

"Alhamdulillah, Kemarin sudah check up dan kata dokter sehat."

"Oh iya, kamu senggang gak? Aku mau setoran hafalan."

"Senggang kok. Semangat banget bumil hafalannya, semoga nular ke dedek nya ya."

"Aamiin. Harus semangat biar Gus Zafran bangga. Sekalian nanti mau kasih surprise."

Bulan ini Syakila sudah memasuki juz 20 hanya dalam waktu 7 bulan. Sedangkan hafalan di Zafran ia baru sampai juz 5 karena sengaja menyembunyikan nya sesuai dengan niatnya tadi. Syakila membayangkan bagaimana nanti wajah Zafran yang tersenyum senang melihat ia sudah menghafal ayat-ayat Allah.

Selesai menyetorkan hafalan, Syakila pamit untuk menyusul Zafran di ruangannya.

***

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsallam sayang."

Syakila duduk di sofa bersebelahan dengan suaminya. Zafran terlihat sedang melihat beberapa pekerjaan di sebuah tablet.

"Sibuk banget ka?"

"Iya. Eh iya sayang, kita pulang sekarang aja ya, tadi Abi telpon proyek di Jakarta ada masalah. Beberapa Minggu kayanya kita bakal tinggal di Jakarta."

Tubuh Syakila mendadak tegang. Mendengar kota kelahirannya entah kenapa sedikit ada rasa takut.

"Sekalian kalo bisa nanti kita mampir ke rumah keluarga kamu. Ayo Kil." Syakila hanya berjalan mengikuti langkah suaminya sedangkan pikirannya entah kemana.

Sesampainya di rumah mereka berdua memutuskan untuk membersihkan badan dan bersiap. Syakila sibuk memasukan baju mereka sedangkan Zafran sedang memesan tiket pesawat dan menyewa apartemen untuk mereka tinggali seminggu kedepan.

Keberangkatan mereka jam 4 sore dan masih ada waktu luang untuk keduanya memakan di sebuah restoran yang berada di dalam bandara.

"Makan yang banyak ya biar baby nya sama kamu sehat."

"Pasti sehat ka, aku kan minum vitamin. Gak sabar ya empat bulan lagi, rasanya aku mau beli waktu biar bisa liat baby."

Zafran terkekeh sambil mengusap lembut kepala istrinya. Akhir-akhir ini ia merasa hidupnya begitu sempurna.

Jam keberangkatan mereka tiba dan dengan takut Syakila menggenggam tangan Zafran. Ini kali pertamanya menaiki pesawat dan Syakila merasa was-was.

Dengan dituntun doa dan genggaman dari Zafran membuat Syakila semakin lebih tenang. "Hebat, bunda kamu udah gak takut." Syakila yang ingin memejamkan kembali terbangun dan memberikan Zafran senyuman.

"Loh gak jadi tidur sayang?"

"Karena diusap sama ka Zafran."

"Biasanya kalo di usap makin pules." memang kebiasaan Syakila sebelum tidur adalah selalu minta diusapkan secara lembut dengan diiringi suara asmr dari YouTube. Ternyata cara itu juga ampuh dan membuat Zafran tertidur.

"Kil, besok kita ke rumah keluarga kamu ya?"

"Ka jujur Kila belum berani. Kila takut kalo nanti kita diusir."

Zafran paham kekhawatiran Syakila. Tapi akan lebih buruk lagi kalau mereka memutuskan silaturahmi. Lagi pula kejadian itu sudah berlalu beberapa bulan lalu dan orang tua mana yang tidak mau memaafkan anaknya sendiri.

"Ada Kaka disini Kil." Dan dengan perasaan yang masih bimbang Syakila hanya bisa menyetujui.

"Ka aku bosen sama Kaka."

Zafran memasang wajah terkejut sambil menatap istri kecil nya, "maksud kamu bosen gimana Kil? Pasti ini hormon hamil nih. Tapi masa sampe begini sih?"
protesnya tidak suka. Yang benar saja, ini anak mereka ingin balas dendam atau gimana?

"Ih dengerin dulu. Bukan bosen sama Kaka maksudnya, tapi aku bosen manggil ka Zafran tuh ka. Aku mau nya kaya mas, aa, sayang gitu." Zafran membuang nafas lega.

"Panggil Kaka sesuka kamu sayang. Mau panggil mas juga boleh." Perempuan itu memeluk Zafran dengan erat.

"Makasih mas."

Siapapun tolong Zafran

Ternyata Zafran tidak sekuat itu. Pria itu membuat gerakan dengan tangan di dadanya dan ekspresi yang lucu menurut Syakila, membuat perempuan itu tertawa.

"Lebay!"

"Beneran gak kuat, mas salting."

To Be Continued
Jkt, 04-04-2024

Hayo siapa yang suka spam komen????
Tapi makasih banget karena kalian udah apresiasi karya aku. Buat kalian yg cuman jadi silent riders ayo dong vote dan komen biar aku tau kalian semua. Kita kenalan mweheheh:)

Hijrah Syakila Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang