2. Anak Bebek

5.9K 474 8
                                        

"Annyeong annyeong naneun jicuu yaa"

"yaa... Anak kecil tidak sopan sekali"

"Eonni itu salahmu yang selalu bernyanyi seperti itu. Lucu sekali dia mengikutimu eonni" ucap chaeng.

"Dasar anak jennie"

"No... no...  jinnie. Mommy !" anak kecil itu menggoyang-goyangkan jari telunjuknya dihadapan jisoo. Tidak terima nama ibunya disebut begitu saja.

"Tidak copan" lanjutnya lagi.

"Jennie jennie jennie"

Plukkk

Sebuah bebek karet menyentuh bibir love jisoo.

"Awas Aku potong ponimu yak"

Melihat seringai dibibir jisoo gadis kecil itu segera menutup  poninya dengan kedua telapak tangan kecilnya.

"jahatt" ucapnya hampir menangis.
Di umurnya yang ke tiga tahun rambunya terbilang sangat lebat diantara anak seusianya.

Nyonya kim yang memotong poninya pertama kali dan berkata bahwa ibunya yang bernama jennie mempunyai poni juga saat kecil. Itu sebabnya gadis kecil itu sangat menjunjung tinggi poninya.

"eonni sepertinya aku akan telat jika terus berada disini. aku harus pergi sekolah. Lihat anak itu masih belum juga selesai memandikan bebek-bebekannya itu "

"Demi neptunus kenapa harus aku yang selalu berurusan dengan anak ini"

"bebek nakal kenapa menggigit tanganku hiks hiks rasakan ini ekekeke"

Jisoo hanya dapat merotasikan bola matanya melihat drama yang ada dihadapannya.

"anak jennie benar-benar psikopat" gumam jisoo

"lisa cepat selesaikan drama bebekmu itu lalu bilas tubuhmu, tunggu eonni akan mengambilkan handuk untukmu dulu"

Lisa mengangguk kecil Memainkan kembali bebek karet miliknya. Jisoo dan chaeng sepakat untuk meminta lisa memanggilnya dengan sebutan eonni. Dengan persetujuan appa dan eomma kim karena menurut mereka panggilan aunty terlalu tua untuk mereka dapatkan.

"lisa? Astaga! " seru jisoo begitu melihat lisa yang telanjang berdiri disamping bathup yang sudah mengering menyisakan bebek karet yang berada dibawah kakinya.

"airnya habis eonni" cicitnya pelan.
Jisoo mengela nafas dengan pasrah memandikan tubuh mungil lisa. 
Setelah itu bak seorang ibu jisoo dengan telaten mengolesi tubuh lisa dengan minyak bayi  dan memakaikannya pampers.

"Eonni ambilkan baju dulu"

lagi-lagi anak itu hanya mengangguk sebagai respon.

"salju"

Jisoo memegang dadanya menyaksikan keajaiban apalagi yang dilakukan keponakan ajaibnya ini.

"bedaknya abis Eonni "
Lisa mengangkat tinggi-tinggi bedak yang hampir kosong itu.

"uhukk"

Lisa tersedak kepulan bedak itu bagaikan kabut yang menghalangi penglihatannya.

"kamu seperti hantu yang ada diindonesia lisa, tuyul"

                               ~~~

"Grandma... "

"hati-hati sayang nanti kamu terjatuh "

Lisa dengan semangat turun dari tangga memeluk kaki neneknya. Dengan jisoo yang berada dibelakang. Jisoo menatap sekeliling ruang makan yang sangat sepi. tau apa yang akan ditanyakan putri sulungnya nyonya kim menjawab.

"Chaeng sudah pergi sekolah. Appa Mengantar..." nyonya kim melirik lisa sekilas yang sedang melahap sarapannya. "untuk melihat gedung yang akan dijadikan kantor perusahaannya" 

"aku sangat bangga dengannya satu tahun tidak ingin pulang ternyata dia benar-benar mendirikan perusahaan "

"ya eomma dan appa mengira dia akan menggunakan waktunya untuk menikmati hidup bersantai dan berlibur nyatanya disana adikmu itu merencanakan masa depannya sendiri. Jika dia ingin dia bisa bekerja diperusahaan appa"

"yah sedari kecil cita-cita nya mempunyai perusahan sendiri"
"lili juga ingin gedung besar lalu lili duduk dikursi yang berputar-putar"

"Aigoo aigoo dasar anak... "

"Jinnie"

"aku bilang mommy mu yaa...  karena tidak sopan hanya memanggil namnya saja"

"no lili baik... Grandmaa eonni nakal " lisa mencebikan mulutnya.

"iya sayang lili anak baik"
Nyonya kim mengelus rambut hitam cucu semata wayangnya.

"kapan lili akan bertemu mommy"

Gerakan tangan nyonya kim terhenti. Saling tatap jisoo dan nyonya kim dapat melihat raut sendu yang tercetak jelas diwajah gadis kecil berponi itu.

Keluarga kim tidak sedikitpun menghilangkan sosok jennie dalam hidup lisa. Pertemuan anatara ibu dan anak itu untuk pertama kalinya mungkin tidak akan pernah mereka ingat.

Namun keluarga kim selalu mengenalkan lisa dengan sosok ibunya itu meski hanya dengan sebuah foto.

                              • • •
Semoga suka...

Jangan lupa vote dan komen ya...

Stay positive

Love you...

Mommy IssuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang