Setelah menyelesaikan perkerjaannya. Jennie kembali kerumah namun rupanya dia telah melewatkan jam makan malam bersama keluarganya. Semua ruangan tampak sepi mungkin semua orang sudah kembali ke kamarnya masing-masing.
Clekek
"privacy please" ucap sang pemilik kamar.
Jennie memutar bola matanya berjalan kearah lalisa yang sedang duduk diranjang sambil memainkan ponselnya.
"ck tidak ada privacy. Pakai ini! "
Lisa melirik sebuah paper bag dengan logo yang sangat lisa kenal. Pakaian dari brand milik ibunya. Blooming Spring Collection.
"tidak mau"
Jelas lisa sangat tahu siapa yang menjadi BA pakaian itu. Lagipula siapa yang ingin memakai pakaian yang sama dengan orang yang dibilang mirip dengan ibunya.
Padahal lisa tidak mengenal sama sekali gadis itu. Tapi ketika melihat pakaian yang dibawa ibunya seketika lisa menjadi kesal.
"lama... "
Jennie merebut paksa ponsel yang sedaritadi menjadi fokus lalisa.
"yak kembalikan ponselku"
Saat lisa ingin mengambilnya justru jennie menarik baju bagian bawah lisa.
"apa yang ingin kamu lakukan? "
"cepat buka bajumu!"
"aku bilang tidak mau" lisa menarik bajunya yang dipegang oleh jennie.
"pakai sendiri atau aku yang akan memakaikannya"
Lisa menghembuskan nafasnya kesal. Mengambil baju yang diberikan oleh ibunya. Namun jennie menarik tangannya sehingga lisa terduduk kembali.
"ganti disini saja"
"tidak mau aku sudah besar"
"ck besar apanya. Cepat ganti"
Dengan terpaksa lisa menuruti perintah jennie. Saat kecil mungkin lisa akan merasa senang bisa duduk berdua dengan sang ibu.
Namun seiring berjalannya waktu pandangan lisa terhadap ibunya itu berubah. Lisa merasa jennie adalah sosok ibu yang pemaksa dan menyebalkan seperti sekarang .
"jangan mengintip" titah lisa
"baiklah, baiklah" jennie menutup matanya dengan kedua tangannya.
"apa dia suka berolahraga? " gumam jennie mengintip disela-sela jarinya.
"sudah"
jennie membuka kedua tangannya. Lisa memang terlihat bagus memakai pakaian apapun tumbuhnya tinggi bahkan melebihi tinggi ibunya. "jika dilihat-lihat anak ini memang mirip denganku" begitu fikir jennie.
""coba yang ini" malas berdebat lisa dengan pasrah mengikuti apa yang jennie katakan.
"yang ini juga"
"yang ini juga"
"yang ini juga"
"berhenti... Aku capek tidak mau hiks"
Lalisa menangis lelah diperintah untuk mencoba semua pakaian yang dibawa jennie. Sampai akhirnya kesabarannya menghilang .
"hiks hiks hiks"
Jennie kaget melihat lisa yang tiba-tiba menangis tidak sadar. Bahwa dirinya telah menyuruh lalisa berganti pakaian bahkan lebih dari tiga kali.
"kenapa selalu memaksaku hiks kamu selalu bertindak semaumu. Aku tidak suka hiks" lisa menumpahkan kekesalannya.
Grepp
Jennie membawa lalisa kepelukannya. Lisa memberontak dalam pelukan jennie mencoba lepas dari pelukan sang ibu. Namun jennie justru mengeratkan pelukannya membawa kepala lisa untuk bersandar didadanya.
"aku membencimu"
"ya aku juga membencimu" balas jennie
Bahu lisa napak bergetar. Tidak dipungkiri lisa sangat nyaman berada dipelukan jennie. Pelukan yang tidak pernah lisa rasakan selama hidupnya.
Namun sekarang lisa harus membayar mahal pelukan itu dengan rasa sakit yang diterimanya.
Merasakan deru nafas lisa yang mulai teratur jennie dengan hati-hati merebahkan tubuh lisa yang sudah tertidur.Membereskan semua pakaian yang dibawanya kedalam walk in closet lisa.
Jennie mendekati ranjang lisa menarik selimbut sebatas leher lisa.
"nyatanya sampai sejauh ini aku masih belum mengingatmu juga"
Jennie mematikan lampu kamar lisa dan menggantinya dengan lampu tidur.~~~
Kini jennie berada dikamarnya sendiri. Semenjak keluar dari kamar lisa. Tubuhnya sulit bernapas, dan jantungnya berdebar kencang.
"Sejak pertama kali kita bertemu, Aku terus mencoba untuk mengingatmu tapi rasa sakit itu terlalu kuat untukku"
Jennnie meremas dadanya.
Jennie mengambil sebuah obat dan meminumnya biasanya obat ini berkerja dalam tiga puluh menit hingga satu jam.
pada saat itu barulah jennie bisa tertidur dengan nyenyak.•••
Seneng deh liat kalian yang aktif dikomentar 🤗
Makasih udah suka semoga cerita ini tidak mengecewakan 🙋💓💓💓💓
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Issues
Short StoryJennie mengalami trauma psikologis akibat dari sebuah peristiwa traumatis yang menyebabkannya amnesia. Jennie mengingat semua keluarganya kecuali seorang gadis kecil yang memanggilnya "Mommy" Diumurnya yang masih sangat muda membuatnya tidak percay...