"wanginya"
Jennie sangat menyukai aroma lisa. Walau putrinya itu sudah memasuki usia remaja aroma tubuh lisa masih wangi bedak bayi.
jennie mengecupi pipi lisa, rasa sayangnya semakin bertambah.
"mommy sudah"
lisa sangat suka ketika jennie menciumnya namun terkadang ibunya itu sering berlebihan yang membuat lisa sebal.
"lisa is mandu" jennie mencubit pipi lisa gemas.
"no mommy jennie is mandu"
"mwo? Mommy jennie?"
"gemas sekali mommy sama kamu" hampir saja jennie menggigit pipi putrinya.
"mommy stop! Aku bukan anak kecil"
Jennie sungguh menyesal mengabaikan pertumbuhan lisa. Secara tidak sadar jennie memperlakukan lisa seperti anak kecil sekarang .
Jika sebelumnya lisa akan pasrah jika jennie melakukan apapun. Sekarang putrinya itu akan protes bahkan menolak. Bukannya marah jennie justru senang karena itu tandanya lisa sudah mulai terbuka dengannya.
Seperti saat ini. Sedari pulang sekolah putrinya itu tidak ingin makan.
Setelah mandi sore jennie memaksa lisa untuk makan namun putrinya itu menolak untuk makan di meja makan karena ingin sambil menonton televisi jadilah mereka duduk disofa ruang keluarga."mom aku tidak mau sayur"
lihatlah sekarang putrinya itu sudah bisa menolak. Dulu lisa akan tetap memakan sayuran itu walau dengan terpaksa.
"biar mommy yang memakannya"
"yang ini juga mom"
"lisa kamu tidak sedang mengerjai mommykan? "
"tapi aku tidak mau yang itu"
"baiklah... Sekarang makan"
Jennie menghembuskan napasnya melihat lisa yang masih belum menyuapkan makanannya juga.
"mau mommy suapi? "
Lisa terus menggeleng.
"mommy kesal denganku kan?" tanya lisa tiba-tiba."tidak untuk apa mommy kesal lisa"
"lisa lisa lisa mommy terus menyebutku seperti itu. Hiks... Mommy tidak suka kan dengan anak cengeng sepertiku"
jennie membulatkan matanya melihat lisa yang mulai menangis.
"tidak mommy suka. Mommy suka anak cengeng"
"Hiks... Hiks..."
Jennie jadi bingung sendiri. Bukankah itu jawaban yang ingin lisa dengar.
"apa suasana hatinya sedang buruk ?"
Untuk pertama kalinya jennie menghadapi lisa yang seperti ini. jennie benar-benar merasakan bagaimana menjadi seorang ibu sungguhan.
"nangis saja terus"
"Huaaa..."
Jennie memutar bola matanya tidak kesal hanya saja apa pun yang dia lakukan justru malah membuat putrinya itu semakin menangis."mommy tidak tau mau mu apa. Jadi sekarang biarkan mommy menangis juga"
"huaaa... "
Kini ibu dan anak itu sama-sama menangis. Suara keduanya saling bersautan seperti sedang mebalas satu sama lain.
"Astagaaa... Ada apa ini? "
Nyonya kim menempelkan telapak tangannya di dada hampir saja dirinya terkena serangan jantung mendadak melihat adegan yang ada didepannya ini.
"jennie apa yang kamu lakukan kenapa malah ikut mengis juga?" tanya Tuan kim
"yak jennie kim hentikan air mata palsumu itu. Kamu hanya membuat putrimu semakin menangis"
"eomma aku tidak tahu. Apa yang aku lakukan selalu salah"
"tapi tidak dengan ikut menangis juga jennie"
nyonya kim memandang jennie kesal. Sedangkah Tuan kim terkekeh tak habis pikir dengan kelakuan putinya itu.
"astaga... Cucu eomma berhenti menangis. mommymu nakal ya? "
Nyonya kim duduk disamping lisa mengusap pipi sang cucu yang basah karena air mata.
"Aww eomma sakit sekali"
Jennie mengusap pipinya yang dicubit sang ibu. entah kekuatan apa yang dipakai ibunya sampai pipinya terasa panas sekarang.
"huaa... "
Nyonya kim panik seketika saat cucu kesayangannya kembali menangis.
"kenapa sayang apa grandma menyakitimu"
"jangan cubit mommy" ucap lisa sambil terisak.
"mwo? "
Semua orang terkejut tidak habis pikir dengan lisa yang masih peduli dengan sang ibu. Sudah jelas dia menangis karena ibunya. Jennie menjulurkan lidahnya kearah nyonya kim. Membuat nyonya kim menatapnya tak percaya.
"uuh kesayangan mommy"
Jennie merengkuh tubuh lisa kedalam pelukannya sambil terus menciumi rambut lisa. Jennie mengusap punggung serta mempuk puk bokong sang putri. Terdengar suara napas lisa yang mulai teratur.
"jen sepertinya lisa tertidur biar appa membawanya kekamar"
"tidak appa biarkan saja disini, lisa sedang rewel aku takut dia terbangun"
"lihat wajahnya merah"
Jennie memandangi wajah sang putri. Jennie menyesal membiarkan lisa menangis begitu lamanya.
"jangan biarkan dia menangis lagi"
Cupp
Jennie mencium kedua mata lisa yang tampak sembab dalam dekapannya.
Perlahan jennie menidurkan lisa dengan hati-hati beruntung sofa keluarga kim sangat besar dan panjang. Jennie mengelus kening serta mengecup sudut bibir sang putri."jangan ikut menangis lagi"
Jennie memutar matanya sebal karena sang ibu tak henti-henti menasehatinya. Alih-alih menasihati jennie merasa ibunya justru sedang meledeknya habis-habisan.
•••
Hallo guys Apa kabar?
Boleh berharap gak sih jennie sama lisa dance spot challenge 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Mommy Issues
القصة القصيرةJennie mengalami trauma psikologis akibat dari sebuah peristiwa traumatis yang menyebabkannya amnesia. Jennie mengingat semua keluarganya kecuali seorang gadis kecil yang memanggilnya "Mommy" Diumurnya yang masih sangat muda membuatnya tidak percay...