14. Sick

4.7K 582 85
                                    

Saat ini jennie hendak berangkat ke perusahaannya namun langkahnya terhenti saat melihat pintu kamar lisa.

"apa kemarin dia benar-benar pergi bersama teman-temannya"

Kemarin jennie pulang sangat larut sehingga dia tidak mengetahui kapan lisa pulang.
Jennie Membuka pintu yang memang tidak terkunci. Saat masuk matanya tertuju kepada lisa yang matanya masih terpejam.

Jennie tersenyum melihatnya namun semakin mendekat jennie mengkerutkan keningnya saat melihat pergerakan lisa yang gelisah dan wajahnya pucat.

jennie segera menempelkan punggung tangannya dikening. Benar saja dugaannya. Kening lisa hangat dan bibirnya nampak gemetar. Membuat jennie panik.

"dingin~"

Jennie segera menempelkan plaster demam sebagai pertolongan pertama.

"sakit... "

Tubuh lisa Mulai mengigil dan mengeluh sakit kepala. Jennie menyelimuti tubuh lisa sambil terus menelpon dokter keluarganya.

"jangan membuat mommy khawatir ayo buka matamu lisa"

"mommy~"

"sakit mom"

"Tunggu sebentar ya dokter sebentar lagi datang"

Jennie tak henti-hentinya mengusap kepala sang anak.

~~~

"lisa mengalami gejala demam suhu tubuhnya 38°C " tutur dokter
jennie menangis saat itu juga. untuk pertama kalinya jennie melakukan tugasnya sebagai seorang ibu namun yang membuatnya bersedih justru ketika lisa sedang sakit.

~~~

"lisa buka matamu. minum obat dulu"

"enghh~"

Rasanya tubuh lisa sangat lemah bahkan hanya untuk membuka mata. Jennie menjadi sangat khawatir saat ditubuh lisa mulai muncul bercak kemerah-merahan.

"Ya Tuhan kamu harus meminum obat lisa"

Untung saja obat yang diberikan dokter adalah obat sirup. Jennie mengambil pipet lalu memasukannya kedalam mulut lisa. Setelah lisa berhasil menelannya jennie memberikan lisa minum menggunakan sedotan.

Jennie beranjak dari tempat tidur lisa namun sesuatu yang hangat menyentuh kulitnya.

"sakit... "

"sebentar ya" jennie melepaskan tangan lisa secara perlahan.

"mom... " ucap lisa parau dengan mata yang masih tertutup.

Jennie membuka blazer yang dipakainya. Menyisakan Bandeau berwarna hitam merebahkan dirinya disamping sang anak. Tidak lupa jennie juga membuka kancing piyama yang dipakai lisa.

Menjadikan lengannya sebagai bantal membawa lisa kedalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menjadikan lengannya sebagai bantal membawa lisa kedalam pelukannya. Berharap panas tubuh lisa dapat segera menurun.
Tak terasa jenniepun ikut terlelap bersama lisa.

~~~

"syukurlah panasnya sudah menurun"

Dengan hati-hati jennie turun dari ranjang milik lisa. Mengambil ponselnya untuk menghubungi alison sang manager untuk mengatur jadwalnya sampai beberapa hari kedepan.

~~~

"lisa... Lisa... Ayo bangun kamu harus makan dulu"

Walau tidak tega jennie harus membangunkan lisa karena lisa belum makan apapun.

Eunghh...

Jennie membantu lisa untuk duduk bersandar diheadboard ranjangnya.

"makan dulu ya"

"pahit..."

"makan sedikit saja. jangan sakit seperti ini mommy sangat khawatir"

Mata lisa berembun untuk pertama kalinya mendengar jennie menyebut dirinya sebagai mommy "apa dia sudah mengingatku" lisa membatin.

"atau mungkin hanya karena aku sakit" pikirannya. Lisa tidak ingin terlalu percaya diri.

Jennie menempelkan punggung tangannya kepipi dan leher lisa.

"masih hangat kamu harus banyak istirahat"

Setelah selesai memberikan lisa bubur. Jennie merebahkan dirinya disamping sang putri. Lisa hanya melihat apa yang sedang ibunya lakukan. Jennie menarik lisa yang masih diam untuk ikut tidur disampingnya.

Membawa lisa kedadanya. tangan jennie tak henti-hentinya mengelus rambut lisa sesekali menguarnya kebelakangan.

"dokter bilang kamu terlalu banyak berada diluar saat udara dingin. Cuaca korea sedang tidak bagus. Maafkan Mommy seharusnya mommy tidak mengijinkamu pergi bersama teman-temanmu"

Lisa dapat merasakan kulitnya yang bersentuhan langsung dengan kulit sang ibu. Lisa baru menyadari bahwa ibunya hanya memakai bandeau saja dan piyama miliknya yang juga sudah terbuka.

pelukan yang diberikan ibunya benar-benar membuat lisa nyaman. Namun tidak dapat dipungkiri jika tubuhnya masih sangat lemas dan pusing. Membuat lisa tidak ingin berpikir macam-macam.

"tidurlah lagi" jennie menbawa tangan lisa untuk melingkar diperutnya.

•••

Hallo mood banget baca komen2 kalian...

Seneng aja gitu bacanya 😄

Gimana kalo judulnya diganti aja jadi cerita pendek-pendek 😅

Semoga tetep sabar dan suka ya sama cerita ini 💓💓💓💓

Mommy IssuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang