8

7.9K 213 0
                                    

Gelora dan ketiga sahabat nya berjalan memasuki kantin. Bel istirahat baru saja berbunyi, dan ke empat gadis cantik tersebut memutuskan untuk mengisi perut mereka di kantin.

"Kita mau duduk dimana anjir! udah pada penuh meja nya." ucap Amora sembari memperhatikan sekeliling kantin yang sangat ramai.

"Kita duduk sama bagian Biru aja." jawab Gelora. Tadi Biru mengirimi nya pesan, dan menyuruh nya untuk bergabung dengan nya jika ingin ke kantin.

Alexia, Agatha dan Amora hanya mengangguk setuju. Dan mengikuti Gelora yang sudah berjalan ke arah meja Biru dkk.

"Hai! gue sama temen-temen gue boleh duduk sini gak?" suara Gelora membuat perhatian keempat pria tampan itu teralih. Terutama Reano yang langsung tersenyum manis dan mengangguk antusias. Membuat Biru diam-diam berdecak kesal.

"Boleh-boleh!"

Gelora melihat ke arah Biru yang memandang nya datar.

"Sini!" perintah nya.

Gelora mengangguk dan menduduk kan tubuh nya. Diikuti oleh ketiga sahabat nya yang sedari tadi memilih diam memperhatikan.

"Hai para neng geulis. Kenalin gue Reano yang paling ganteng di sircle ini." Reano menyugar rambut nya, lalu mengedipkan sebelah mata nya ke arah Alexia, Amora dan Agatha. Membuat Amora tersenyum malu-malu kucing. Namun dengan kurang ajar nya Agatha mencubit perut nya. Dan menatap nya dengan tatapan memperingati. 'Jangan centil lo!' begitu lah kira-kira.

"Gue Raga." ucap Raga melanjutkan. Diikuti yang lain.

"Devano."

"Alexia."

"Amora."

"Agatha."

"Nah kan kita udah saling kenal nih. Btw ada yang jomblo gak?" tanya Reano tak tau malu.

Raga menoyor kepala Reano pelan, "Jangan bikin malu lo!" ujar nya ngegas.

"Dih sirik lo ya?"

"Ngapain gu--"

"Mau pesan apa?" suara lembut Biru membuat keadaan hening seketika. Raga bahkan menghentikan omongan nya. Reano yang memasang wajah bodoh. Begitu pun dengan Amora dan Agatha. Hanya Devano dan Alexia saja yang menatap datar seperti biasa, namun tidak bohong mereka juga kaget dengan sikap lembut Biru.

Gelora berdehem malu, "Terserah kamu Al."

Biru mengangguk paham, lalu tanpa berkata apa-apa berdiri dari bangku nya. Dan berjalan menuju tempat memesan makanan. Cowok itu akan memesan kan makanan untuk gadis nya.

"Ekhem." Devano berdehem, membuat keadaan kembali seperti semula.

"Ta, itu beneran Albiru?" bisik Amora tak percaya.

Agatha ikut berbisik, "Lo kira itu setan!"

"Lo pada mau pesan apaan. Biar gue pesenin." Raga menatap ketiga gadis tersebut.

Agatha tersenyum, "Kita mau pes--"

"Gak perlu lo pesenin. Kita pesen sendiri." Alexia berujar datar.

Raga tertawa kecil. Cowok itu menatap Alexia dengan pandangan yang sulit di artikan, "Gue pesenin." balas nya. Tanpa menunggu jawaban cowok itu mulai menjauh.

"Tumben tuh anak." gumam Reano heran.

Setelah beberapa menit. Akhir nya Biru dan Raga kembali, diikuti oleh pelayan kantin yang membawa pesanan mereka.

Biru meletakkan mie ayam di hadapan Gelora.

"Makan!" titah nya.

Gelora mengerutkan kening nya, "Mie ayam?" tanya nya.

AlbiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang