12

2.9K 87 4
                                    

Kringgggg

Suara alarm di sebelah nya membuat gadis itu membuka mata. Gadis itu mengerjap kan mata nya, menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke dalam mata nya. Gelora mengerutkan kening nya ketika menyadari bahwa ia sedang berada di tempat tidur milik nya.

"Perasaan tadi malam gue ketiduran di mobil Biru." gumam nya pelan. Mata nya turun kebawah melihat pakaian nya yang sudah berganti dengan piyama tidur berwarna hitam.

"Selamat pagi nona." suara ramah Hera menyambut pendengaran Gelora.

"Pagi bi," balas nya. Gelora menatap Hera lama. "Tadi malem siapa bi yang bawa Lora ke kamar." lanjut nya penasaran.

"Tuan muda Biru nona."

"Biru? terus yang gantiin baju Lora siapa?"

"Tentu saja saya." balas Hera se ada nya. Wanita paruh paya itu berjalan ke arah jendela lalu membuka gorden, agar cahaya masuk ke dalam kamar sang nona.

"Sudah jam 6. Sebaik nya nona segara bersiap. Nona hari ini sekolah bukan?" ucap Hera menjelas kan.

Gelora mengangguk setuju. Gadis itu segera turun dari tempat tidur dan memasuki kamar mandi.

****

Sedangkan di lain tempat, seorang gadis berseragam SMA tampak sedang kesal. Gadis itu Alexia.

Alexia menendang ban mobil nya dengan kesal. Pagi-pagi mood nya sudah dibuat hancur. Mata tajam nya melihat ke arah ban mobil nya yang bocor.

"Sial banget hari ini." cetus nya kesal.

"Udah hampir jam 7 lagi. Arghhh!"

Ia mengacak rambut nya kesal. Alexia mengedarkan pandangan nya ke sekeliling, sepi dan tidak ada siapapun.

Tin tin

Suara klakson motor membuat gadis itu menoleh. Seorang pria dengan seragam yang sama dengan nya menghentikan motor nya lalu turun dari motor. Pria itu membuka helm nya.

"Raga?" gumam Alexia pelan.

Raga memperhatikan mobil Alexia, "Bocor?" tanya nya tepat sasaran.

"Menurut lo?" sahut Alexia malas. Jelas-jelas bocor kenapa masih bertanya!

"Udah hampir jam 7. Jam 7.15 bel udah bunyi, berarti tinggal beberapa menit lagi. Lo mau pergi bareng gue atau tetep disini?"

Alexia diam tidak menjawab. Gadis itu membuang wajah nya ke arah lain. Sebenar nya ia malas harus pergi bersama Raga. Namun jika ia tetap disini, ia bisa telat. Lagipula tidak ada salah nya kan pergi dengan cowok itu. Ya meskipun Alexia tau seheboh apa nanti para fans alay Raga.

Setelah berpikir lama. Akhir nya Alexia menjawab, "Gue pergi sama lo."

Raga tersenyum miring, "Oke bagus."

"Mobil gue?"

"Nanti orang suruhan gue bakal nge jemput mobil lo." jelas Raga menjawab pertanyaan Alexia.

"Thanks." kata Alexia dengan tulus, yang di balas deheman oleh Raga.

****

"Si Raga mana si anjir. Udah mau bel belum sampe juga." tanya Reano.

Devano melirik Reano sekilas. Kemudian bersuara, "Kangen lo?" tanya nya.

"Najis banget gue kangen sama dia. Gue masih normal ya Van!" jawab Reano tidak terima. Enak saja anak se ganteng dia di tuduh kangen dengan manusia bermulut pedas seperti Raga. Lagi pula ia masih normal.

Biru berjalan memasuki kelas dengan wajah datar seperti biasa. Cowok itu duduk di bangku nya.

"Bos lo ada ketemu si Raga?" tanya Reano. Agak nya cowok itu lupa dengan ucapan nya tadi. Eitss tapi jangan salah paham, Reano gak kangen sama Raga kok.

Biru melirik tak minat, "Diparkiran sama Alexia." jawab nya niat tak niat.

"ANJING SERIUSAN?"

"Kecilin suara lo!" ucap Devano.

Reano menyegir, "Tapi seriusan Raga pergi bareng Alexia?" Biru berdehem menanggapi.

"Ada hubungan apa tuh bocah sama Alexia." gumam Reano pada diri nya sendiri.

"Woy!" suara yang sangat mereka kenali menyambut pendengaran mereka.

Raga, orang yang sedang mereka bicarakan datang dari arah pintu dengan santai. Cowok tampan itu meletakkan tas nya. Melihat para teman nya menatap nya diam, membuat cowok itu mengerutkan kening nya bingung.

"Napa lo pada?"

"Lo ada hubungan apa sama Alexia?"

"Oh tadi gue nolongin dia."

"Nolongin?" gumam Devano.

Raga mengganguk, "Ban mobil nya bocor." terang nya menjawab pertanyaan tak langsung Devano.

Reano memicingkan mata nya curiga. Kemudian tersenyum miring, "Lo suka sama Alexia 'kan?" tuduh nya.

Raga mendelik malas, "Gak usah ngada-ngada lo!" sahut nya tak suka.

"Alah lo suka 'kan!"

"Gini deh gue tanya. Kalo semisal lo ketemu cewek di jalan dengan kondisi butuh pertolongan. Terus lo tolong berarti lo suka gitu?"

"Ya ngga sih." Reano ingin melanjutkan perkataan nya namun Raga duluan menyela.

"Brisik gak usah nanya-nanya. Gue mau tidur!" Reano mendengus menanggapi.

Biru dan Devano hanya diam menyimak. Terlalu malas berbicara. Tapi pikiran mereka memikirkan hal yang sama. Raga menyukai Alexia tapi cowok itu tidak mau mengaku. Ah entah lah.

****

"NAH INI DIA MANUSIA NYA!" suara heboh milik Agatha. Gadis itu berucap heboh ketika melihat Alexia memasuki kelas dengan santai. Padahal jelas-jelas satu sekolah sudah di buat heboh dengan peristiwa pergi nya ia dan Raga. Siapa lagi yang membuat berita itu heboh jika bukan para pengemar Raga yang memang lebay.

Semua nya bermula ketika Agatha si tukang ghibah mendapatkan info jika salah satu sahabat nya pergi dengan Raga. Tentu saja ia tidak ingin ketinggalan informasi apapun itu.

Tadi saat ia sedang mengobrol santai dengan Gelora dan Amora. Salah satu teman sekelas nya datang lalu berteriak heboh. Kata nya Raga dan Alexia pergi bersama. Agatha dan Amora yang tidak ingin ketinggalan berita, segera membuka ponsel. Dan mendapati foto Raga dan Alexia sedang bersama di parkiran sekolah.

Amora dengan heboh menunjukkan layar ponsel nya yang menampil kan foto Alexia dan Raga. Mata gadis itu memicing curiga.

"Lo ada hubungan apa sama Raga?" tanya nya.

Alexia yang sudah menebak pertanyaan Amora mendesah malas. Gadis itu memilih diam dan duduk santai di bangku nya.

Gelora yang sedari tadi menyimak pun bersuara, "Hooh lo ada hubungan apa?" tanya nya ikutan kepo.

Melihat para sahabat nya yang menatap penasaran. Membuat Alexia mau tak mau menjelas kan. Padahal ia sudah malas berbicara.

"Dia tadi nolongin gue. Ban mobil gue bocor." jelas nya seada nya.

Ketiga gadis cantik itu mengangguk serempak.

"Gue kira kalian pacaran."

"Lebay lo!"

Agatha mendelik, "Heh yang lebay tuh bukan gue! tapi para pengemar Raga noh yang lebay. Lo liat ini!" gadis itu menunjukan sebuah grub yang isinya para pengemar Raga. Di grub itu isinya berbagai macam info tentang Raga.

Alexia mengerutkan kening nya tak suka ketika membaca para pesan lebay para siswi yang menyukai Raga. Huh Alexia sudah tau hal ini akan terjadi.

Gelora tertawa lucu, "Kemarin gue, sekarang lo." kata nya.

Amora ikut tertawa, "Tiati lo di labrak fans bar-bar nya Raga." lanjut nya.

"Gak takut gue." balas Alexia santai.

AlbiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang