Gelora merasa ada pergerakan di sebelah nya. Dengan ogah-ogahan ia membuka mata, dan menemukan seseorang yang sedang duduk di sebelah nya, menatap nya dengan datar tanpa ekspresi.
Gelora tersentak kaget, "Ish! kamu buat kaget Al!" decak Gelora sebal. Hampir saja ia memukul wajah kekasih nya itu. Ia melirik jam dinding di kamar nya yang menunjukkan angka 2 dini hari.
"Kamu kok bisa disini? udah jam segini." ujar Gelora dengan bingung.
"Hm." Biru berdehem menanggapi. Cowok itu merebahkan tubuh nya.
"Sini!" perintah nya seraya merentangkan tangan agar Gelora memeluk nya.
Gelora menurut. Gadis itu memeluk Biru dan menenggelamkan wajah nya di dada cowok itu.
"Jawab dulu Al! kamu masuk dari mana." tanya Gelora tak sabaran.
"Pintu."
"Siapa coba yang buka pintu jam segini." gumam Gelora heran.
"Gue paksa satpam." jawab Biru datar.
Gelora berdecak tak habis pikir. Cowok ini ada saja kelakuan nya, "Terus ngapain kesini?" tanya nya.
"Shhh bawel." Biru meletakkan telunjuk nya di bibir Gelora.
"Tidur lagi." ia menarik Gelora dan memeluk nya erat. Sedangkan Gelora hanya pasrah namun tak urang semakin mengeratkan pelukan nya pada Biru.
"Kamu bau amis." gumam Gelora setengah sadar.
"Hmm."
Setelah nya Gelora tidak mendengar ucapan Biru selanjut nya. Gadis itu sudah menutup mata nya terlebih dahulu.
•••••
Gelora tersenyum puas. Akhir nya setelah berhasil membujuk Adelard dan Biru, ia di perbolehkan bersekolah kembali. Dengan wajah berseri-seri gadis itu berjalan di koridor sekolah. Sesekali bersenandung dengan suara kecil. Huh mood nya sangat bagus pagi ini!
Dari arah belakang Alexia dan kedua nya berlari mengejar Gelora. Lalu dengan bar-bar Agatha menarik tas Gelora. Sehingga gadis itu berhenti mendadak.
"Tunggu in kita anjir!" ujar Agatha.
Gelora berbalik, lalu mendengus sebal, "Lepasin tas gue nyet!"
"Oh iya lupa." Agatha menyegir.
Amora berdiri di samping Gelora, lalu merangkul nya, "Lu kok dah sekolah Ra?" tanya nya heran.
"Udah dong!" saut Gelora bangga.
"Kabur?" tanya Alexia.
"Dih yakali! gue izin lah sama daddy dan Biru." ujar Gelora tak terima. Enak saja ia di bilang kabur. Ya walaupun itu sempat ia rencanakan jika Adelard tak mengizinkan nya sekolah.
"Kok bisa?"
"Bisa lah! Gelora gitu loh!" ke empat remaja itu berjalan santai di koridor.
"Orang yang nyelakain lo udah ketemu?" tanya Amora hati-hati.
Gelora mengangkat bahu nya tak tau, "Masih di cari sama daddy." jawab nya. Yah Gelora mengetahui nya dari Adelard. Dan Adelard mengatakan bahwa orang tersebut masih dalam pencarian.
"Yah semoga cepet ketemu." ujar Alexia.
"Harus lah!" lanjut Agatha sedikit ngegas. Enak saja orang yang telah mencelakai sahabat nya hidup dengan tenang! pokok nya harus di beri pelajaran!
•••••
Berbeda dengan Gelora yang merasakan suasana bagus pagi ini, Biru sendiri malah sebalik nya. Pagi yang seharus nya cerah dan indah, harus rusak karna kehadiran Katrina dkk. Biru mendengus melihat senyum lebar gadis di hadapan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Albiru
Подростковая литератураHanya kisah sederhana tentang Albiru Alterio Maximilian, yang sangat mencintai Gelora Steviona Megantara.