4

4.1K 118 0
                                    


Gelora berjalan seorang diri di koridor sekolah. Gadis itu ingin membuang air kecil, tadi nya ingin ditemani oleh Agatha tapi ia menolak.

Gelora berhenti, ketika merasa ada yang mengikuti nya. Ia membalikkan badan nya.

"Gak ada siapa-siapa." gumam nya.

Gelora kembali melanjutkan jalan nya. Namun kemudian ia merasa ada yang mengikuti nya lagi. Gelora mengusap tengkuk nya.

"Jangan-jangan ada hantu!" Gelora dengan segala pikiran horor nya.

Ia mempercepat jalan nya. Hingga tepat didepan toilet. Ia ingin segera masuk. Namun sebuah tangan kekar menahan nya.

Gelora melotot kan mata nya, "Aaaa..." ia ingin berteriak namun tangan tersebut menutup mulut nya. Lalu tanpa aba-aba menarik nya masuk kedalam toilet.

"Shhhh" jari telunjuk itu menempel di bibir Gelora, membuat Gelora terdiam kaku. Gadis itu mendongak kan kepala nya.

Sedetik kemudian ia melotot kaget ketika melihat wajah seorang Biru Alterio Maximilian, iya Biru! laki-laki yang Gelora temui kemarin malam. Dan yang mengantar nya pulang kemarin malam!

Dan salah satu alasan Gelora tidak bisa tidur dengan tenang tadi malam! oke mari lupakan soal itu!

Biru melepaskan tangan nya dari bibir Gelora. Kemudian semakin mendekatkan tubuh nya ke Gelora. Gelora berjalan mundur, tapi Biru terus berjalan mendekati nya. Hingga tubuh nya mengenai dinding toilet.

Cowok itu tersenyum kecil, semakin mendekat ke telinga Gelora. Dan menghirup aroma vanilla yang berasal dari tubuh Gelora dengan rakus. Ia merindukan aroma vanilla ini! sial ia benci mengakui bahwa ia tidak tenang karna aroma ini!

Gelora terdiam kaku. "Le-lepasin!" kata nya gugup.

"Lo harus bertanggung jawab." bisik Biru dengan suara rendah.

"T-tanggung j-jawab?" gagap Gelora. Kening nya berkerut bingung.

Biru menjauh kemudian tangan nya terangkat mengelus lembut kepala Gelora, "Ya, tanggung jawab." ulang nya.

"Ta-tapi gue salah apa?"

Biru tersenyum kecil, "Setelah kenal lo, Hero terus nangis dan gue mau lo nemuin Hero."

"Hero? nangis?" bingung Gelora. Gadis itu mengerjap kan mata nya bingung. Sebenar nya ia tidak mengerti kenapa ia harus tertanggung jawab. Namun karna ia juga menyukai bocah cilik itu, ia akan menemui Hero.

"Hmm"

Gelora memberanikan menatap mata Biru, "Oke gue mau." jawab nya.

"Tapi." Biru menatap Gelora lama.

"Tapi apa?"

"Tapi gue juga mau lo." bisik Biru seperti setan di telinga Gelora.

"Hah?"

"Lo jadi milik gue!" tekan nya tak masuk akal.

"Kenapa gue harus jadi pacar lo? sedangkan gue dan lo baru kenal!" balas Gelora tak suka.

"Oke mulai sekarang lo milik gue." tekan Biru tak nyambung. 

"Hah? ap-apa? gue bukan benda! dan gue gabakal mau jadi milik lo!" tegas Gelora menatap punggung tegap Biru yang keluar dari toilet.

Biru tidak menjawab.  Ia meninggal kan Gelora yang menatap aneh sekaligus bingung.

****

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Saat ini suasana kantin sangat ramai. Para siswa maupun siswi berlomba-lomba pergi ke kantin. Baik untuk mengisi perut atau hanya sekedar mengistirahatkan otak setelah melewati pelajaran.

AlbiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang