Biru memasangkan kaos berwarna hitam polos di tubuh nya. Ia baru saja selesai mandi, cowok itu melihat ke arah tempat tidur. Disana, Gelora sedang tertidur dengan nyaman. Seragam sekolah milik gadis itu sudah berganti dengan kaos milik Biru, dan diikuti celana pendek milik nya.
Ia melirik jam yang sudah menunjukkan pukul 8 malam. Cowok tampan itu mendekat ke arah kasur, lalu dengan lembut mengelus pipi gadis nya.
"Baby wake up." bisik nya.
Gelora melenguh panjang. Gadis itu menarik selimut, lalu berbalik membelakangi Biru.
Biru tersenyum miring. Cowok itu mendeket kan wajah nya dan mengigit pipi tembem milik Gelora.
"Aww." ringis Gelora. Gadis cantik itu membuka mata nya. Ia melihat ke arah Biru dengan mata menyipit. Tangan nya ingin mengucek mata nya, namun Biru terlebih dahulu menghalangi.
"Jangan di kucek."
Gelora mendudukkan tubuh nya, "Jam berapa Al?" tanya nya. Ia mendeket kan tubuh nya kepada Biru. Kemudian menenggelamkan wajah nya di dada milik Biru.
"Jam 8." balas Biru seraya mengelus rambut Gelora.
"Kenapa gak bangunin aku? daddy pasti khawatir."
"Gue udah bilang kalo lo sama gue."
Gelora mendogak, menatap wajah Biru dari bawah, "Terus daddy bilang apa?" tanya Gelora.
"Ya gitu."
"Di izinin?"
"Gue paksa." jawab Biru dengan jujur.
Gelora menepuk bahu Biru, "Ntar kamu gak dapet restu dari daddy."
"Itu mudah, gue tinggal culik lo sayang." jawab nya seenak jidat, Gelora mendelik.
"Ayo makan." ajak Biru. Ia turun dari tempat tidur dan berjalan ke arah sofa. Gelora mengangguk dan berjalan mengikuti Biru.
Beberapa menit kemudian....
"Kenyang bangett." Gelora mengelus perut nya.
"Udah malem, anterin aku pulang Al." lanjut Gelora melihat ke arah Biru yang sibuk memain kan ponsel nya.
"Mau pulang sekarang?" Biru meletakkan ponsel nya.
"Hmm."
"Yaudah ayo." ajak nya. Ia berdiri dari sofa, berjalan ke arah lemari dan mencari kan sesuatu untuk Gelora. Setelah menemukan barang yang di cari, cowok itu mendeket ke arah gadis nya.
"Pake." perintah nya sembari menyerah kan hoodie milik nya ke pada Gelora.
"Gak mau ah."
"Pake sayang. Cuaca malam gak baik buat kesehatan lo."
"Kan naik mobil Al!"
"Pake atau gue gak anter lo pulang." ancam nya dengan nada dingin.
Gelora memanyunkan bibir nya. Dengan terpaksa gadis itu mengambil hoodie milik Biru. Lalu memakai nya.
"Besar banget ish." protes nya melihat hoodie nya yang kebesaran di tubuh mungil nya.
"Udah ayo." ujar Gelora sebal. Ia berjalan keluar dari kamar Biru, dengan kaki yang di hentak kan.
Biru terkekeh melihat nya, "Kalo Adelard gak ngancem gue. Gue gak bakal anter lo pulang." gumam nya pada diri nya sendiri.
Yahh hanya Biru, Adelard dan tuhan lah yang tau.
****
Amora megayunkan kaki maju mundur. Gadis yang sedang duduk di salah satu bangku itu melihat keseliling nya yang sangat ramai. Saat ini ia sedang berada di warung sate pinggir jalan, apalagi jika bukan untuk membeli sate.

KAMU SEDANG MEMBACA
Albiru
Teen FictionHanya kisah sederhana tentang Albiru Alterio Maximilian, yang sangat mencintai Gelora Steviona Megantara.