Rooftfop.Adalah salah satu tempat ter nyaman dan paling banyak di sukai oleh para murid. Selain tempat nya yang nyaman dan tenang, rooftfop juga tempat yang aman untuk membolos karna jauh dari jangkauan guru. Seperti Biru dkk yang saat ini sedang membolos dan berada di rooftfop. Jangan tanya alasan mereka bolos apa, karna dengan lantang Reano akan menjawab.
"Males anjing pelajaran pak Agus, bosen bikin ngantuk. Udah gitu galak lagi!"
Kira-kira begitu lah alasan nya. Lagian siapa coba murid MIS yang tidak mengenal pak Agus. Guru dengan ciri khas kepala nya yang botak dan kumis nya yang tebal. Udah gitu suka marah-marah pula.
Oke stop! kenapa malah membahas pak Agus? mungkin saat ini pak Agus sedang bersin karna di cerita in.
Reano tersenyum lebar. Cowok itu menyenderkan tubuh nya di sofa. Tidak heran mengapa ada sofa di rooftfop, karna MIS memang sengaja menyediakan nya. Selain sofa juga terdapat meja. Bahkan juga ada bunga yang mempercantik pemandangan. Tempat nya yang teduh dan nyaman banyak di sukai murid.
"Nikmat mana yang kau dusta 'kan." ujar nya sembari tersenyum kearah ponsel nya.
Raga yang duduk di sebelah nya ikut melirik ke arah ponsel Reano. Penasaran!
Cowok itu berdecak ketika mengetahui apa yang di lihat Reano, "Ck mesum banget lo!" julid nya.
"Alah gak usah munafik lu! lu aja sering liat beginian." balas nya. Reano menunjukkan layar ponsel nya ke wajah Raga, yang memperlihatkan seorang cewek spek tobrut sedang berjoget.
"So tau lo anying!" balas Raga tak terima.
"Alah! gue pernah liat history tontonan tiktok lo. Gak usah ngeles deh lo!" ujar Reano tersenyum smirk.
Raga melihat ke arah Reano dengan wajah gugup. Cowok itu berdehem dengan gaya sok cool.
"Sialan si Reano!" umpat nya.
"Terserah lo deh." jawab Raga mengalah. Tapi memang iya sih ia pernah menonton cewek spek seperti itu. Tapi kan tidak setiap hari, toh lagi pula ia juga tau tempat. Tidak seperti Reano!
Reano tersenyum mengejek, "Dari pada ribut mending nonton bareng." ajak nya sesat.
Berbeda dengan Raga dan Reano yang sibuk membahas tobrut. Biru dan Devano hanya diam mendengarkan.
Biru, cowok yang sedang duduk di sofa itu memandang lurus ke depan dengan datar. Di bibir nya terdapat nikotin yang setia menemani nya. Itu adalah hal lumrah, karna ia adalah perokok aktif. Mungkin sehari ia bisa menghabiskan 12 batang bahkan kadang lebih.
"Nanti malam jam 12. Ditempat biasa." suara dingin milik Devano memecah keheningan di antara mereka berdua.
"Hadiah?"
"Motor dan uang."
"Terima." balas Biru yang dijawab deheman oleh Devano.
"BANGSAT! SALSA CHAT GUE!" suara heboh milik Reano mengalihkan antensi Biru dan Devano. Kedua cowok itu menoleh ke arah Reano dengan tatapan malas.
"Suara lo." peringat Devano.
Raga menoyor kepala Reano dengan kesal. Ia sedang bermain game dan Reano malah membuat nya kaget.
"Berisik banget lo anjing."
Reano mendelik malas, "Gue ngambek."
"Geli." dengus Biru.
"Kaya cewe aja lo babi!" sambung Raga geli.
"Punya temen kek dajjal semua." batin Reano.
"Saran gue, jangan sama Salsa. Lo tau dia gimana." nasihat Devano. Devano tahu bahwa Reano sudah menyukai gadis itu sejak lama. Siapa yang tidak mengenal Salsa. Murid cantik dari kelas XII IPA 3. Cantik namun sasimo, Alias sana-sini mau.

KAMU SEDANG MEMBACA
Albiru
Roman pour AdolescentsHanya kisah sederhana tentang Albiru Alterio Maximilian, yang sangat mencintai Gelora Steviona Megantara.