"Gio... Kenapa pikiranmu selalu makanan saja?" Jitak seorang perempuan yang tidak lain adalah kak Rini.
"Hehe... Iyalah, adik kecilmu ini kan sedang dalam masa pertumbuhan" Cengengesannya pelan.
"Baiklah kau mau makan apa sekarang?"
"... Aku ingin kentang goreng" Kata Gio antusias.
"Baiklah, silahkan di tunggu raja Gio"
🍀***🍀
"GIO!!!!" Teriak seseorang membangunkan
di tengah kamar yang sunyi dan menenangkan, dengan sang pemiliknya yang kini masih berbalut selimut, meringkuk begitu nyenyak nya. Lupa kalau hari ini dia memiliki janji dengan seseorang.
"Gio bangun!!!!" Teriaknya lagi begitu lantang.
"Hng! Nanti 300 detik lagi" Sahut ku dari dalam kamarnya.
"Bangun gak! Aku laporin ke kak Alma nih!" Bentaknya dari luar kamar.
"Iya ya, bawel banget dah" Aku terbangun menggaruk rambut yang berantakan.
Mataku samar-samar melihat kalender
"Eh iya hari ini dia pulang!" Aku bergegas beranjak turun dari kasur berlari secepat kilat menuju kamar mandi.
🍀°°°🍀
"Hanah, dimana Gio?" Tanya Alma yang datang membawa makanan.
"Entahlah mungkin lagi mandi" Jawab Hanah bodo amat dan memilih duduk.
Pasalnya setelah Alma dan Rakha pisah rumah, Gio jadi bandel untuk di atur oleh Hanah.
Brak!
Drap!
Drap!
Gio keluar dengan langkah terburu-buru.
"Kau kenapa dah? Kayak cacing kepanasan Gitu?" Tanya Hanah sembari mengambil makanan yang sedang di siapkan Alma.
"Hari ini aku lupa ada janji harus pergi ke stasiun" Kata ku sembari membenarkan jaket.
"Makanya kalau tidur jangan kayak kebo" Hanah melempar sepotong roti padaku.
Grep!
"Makasih, aku pergi dulu" Lambaiku sembari melahap roti yang Hanah berikan.
"Anak itu" Geleng Alma pelan.
🍀***🍀
Di tengah lampu merah, aku terus tersenyum kecil akhirnya setelah sekian lama kami akan bertemu kembali.
Saat lampu berganti hijau, ku belokkan stir mobil karena sebentar lagi akan sampai di stasiun kereta. Mungkin aku sudah telat menjemputnya.
Brak!
"Eh-eh!" Kagetku saat seseorang tiba-tiba menyebrang.
"Ya tuhan... Aku menabrak seseorang" Aku melepas sabuk pengaman segera keluar dari mobil mengecek orang itu.
"Hey apa kau baik-baik saja?" Tanyaku mencoba mendekat.
Tapi dia tiba-tiba berdiri panik, langsung berlari kabur meninggalkan ku disana.
"Ada apa dengannya?" Pikirku tapi memilih untuk melupakannya saja.
Aku memilih masuk kedalam mobil, mulai melanjutkan perjalanan. Mungkin ini adalah hari sialku, aku harap dia tidak terluka.
🍀***🍀
Stasiun City Express...
11:19
"Aku telat nih..." Langkahku berjalan cepat menuruni tangga. Sampai di bagian bawah aku melihat kereta yang mulai pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLU 3
Mystery / Thriller(Seri ketiga : Flu) Aku warisan keluarga Taran... Kini kembali berjuang meneruskan kakakku, menghadapi virus baru... Virus parasit yang sengaja disebarkan di seluruh kota, menyebar melalui sentuhan dan menyerang otak bahkan menggerogotinya hingga ha...