Lucas memperhatikan layar komputernya mulai menunggu hasil pemeriksaan yang sedang ia lakukan.
Tap!
Tap!
Kai datang membawa dua cangkir kopi, dia meletakan satu di atas meja.
"Terima kasih Kai"
Lucas memberikan senyuman tipis."Ya,--"
Kai mengangguk, menyeruput kopi panasnya.
"--ngomong-ngomong apa yang sedang kau kerjakan?""Aku sedang mencari tau lebih lanjut tentang FLU"
beritahu Lucas tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.Kai ikut melihat, dia memperhatikan kejelian Lucas yang begitu dalam.
"Kau semakin hebat Lucas"
puji Kai."Terima kasih"
kekeh Lucas.Klik
Lucas menekan salah satu keyboard, seketika sebuah tulisan terlihat di layar komputer.
Failed
"Hah! kenapa bisa gagal?"
kening Kai berkerut.Lucas mulai berpikir sejenak, mencoba merefresh kembali otaknya.
"... Aku tau!"
sentak Lucas, membuat Kai terlonjak kaget."Huh... bikin kaget saja"
Kai mengusap dadanya.Lucas mengambil teropong, dia mulai mengarahkannya ke markas Jordan. Mulai memperhatikan lebih jauh.
Setelah memperhatikan cukup lama, Lucas meletakan teropongnya kembali. Tapi langsung membereskan beberapa peralatan.
"Kau mau kemana Lucas?"
heran Kai."Aku akan menyusup masuk ke markas Jordan"
"Kau mau apa! di sana ada Hanah yang akan melancarkan rencana kita"
cegah Kai."Ini penting, aku harus mencari tau sampel parasit FLU" tanpa menunggu persetujuan Kai, Lucas menjambret tasnya dan berjalan pergi.
Kai hanya memperhatikan punggung Lucas yang mulai menjauh.
"Huh?". Kai menghela napas kasar, tidak bisa membujuk Lucas yang keras kepala.
Drrt!
Ponselnya bergetar, Kai mengangkatnya tanpa sekalipun menatap layar. Seolah tau siapa yang tengah menghubunginya.
"Ya... dia sudah pergi, aku akan mengamankan beberapa barang-barang". Kata Kai pada orang yang meneleponnya.
🍀°°°🍀
"Baiklah, ini mungkin sedikit sulit". Lucas membunyikan jari jemarinya.
Dengan tekad yang kuat, Lucas menaiki pipa besi yang menuju lantai 3. Walau sedikit licin dan bau amis, Lucas masih bisa menaikinya.
🍀
.
.
.
🍀Sampai di pipa yang berada didekat jendela, Lucas merogoh jaketnya mengambil sebuah besi tajam untuk mencongkel jendela.
Ctak!
Jendela berhasil di congkel, Lucas membukanya segera. Lalu menyelinap masuk.
"Hei siapa kau!"
seorang ilmuwan memergoki Lucas.Tanpa tanggung-tanggung, Lucas langsung menghantamkan pukulan di wajahnya.
Bruk!
"Haha... pukulan ku kuat juga".
Kekeh Lucas. Lalu segera melepas jas pria itu, dan memakainya sebagai penyamaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLU 3
Mystery / Thriller(Seri ketiga : Flu) Aku warisan keluarga Taran... Kini kembali berjuang meneruskan kakakku, menghadapi virus baru... Virus parasit yang sengaja disebarkan di seluruh kota, menyebar melalui sentuhan dan menyerang otak bahkan menggerogotinya hingga ha...