.
.
.🎶 Niki - Take A Chance With Me
.
.
.Beberapa heli datang menjemput para ilmuwan.
Prajurit Simon turun, dia menatap setiap wajah para ilmuwan yang sudah begitu kotor. Namun bukan itu tujuannya.
Tujuannya adalah mencari Rakha, sudah beberapa hari terakhir dia tidak memberikan kabar yang lebih lengkap.
"Dimana Kolonel Rakha?"
tanyanya.Mereka tutup mulut, tidak ada yang mau menjawab sepatah kata pun. Atas perintah Rakha sendiri.
"Kenapa kalian diam? dimana dia?"
ulangnya."Sudahlah simon, kita harus selamatkan mereka".
Tegas Kapten.Para ilmuwan mulai di amankan. Saat heli sudah berlalu pergi, mereka tidak ada yang menyadari kalau ada Dhika yang sedari tadi mengawasi.
"Hm? jadi mereka sudah pergi"
monolognya.Dhika menyalakan ponsel, dia tidak bisa menghubungi Sylus. Apalagi lokasi yang sudah dia berikan, Sylus tidak menjadikan tempat itu sebagai pengintaian.
Tin!
Klakson motor membuyarkan kebingungannya. Dia menatap lurus, melihat Sylus yang kini turun dari motornya.
Dia mendekat, berdiri di dekat jendela mobil.
Dhika membukanya, dengan tatapan kesal yang terpancar.
"Darimana saja kau!?""Sesuai arahan mu, mengintai" Sylus menyodorkan ponselnya. Memperlihatkan sebuah foto, kemana mereka pergi.
Dhika memperhatikannya sejenak.
"Ada dua kemungkinan, mereka kembali ke camp atau mencari tempat baru""Camp?"
Sylus pura-pura tidak tau."Cepat, kita harus mengejar mereka. Kita tidak boleh melepaskannya sama sekali" Dhika menutup kaca mobil, dan menjalankan mobilnya.
'Aku tertarik dengan drama ini'.
Sylus melirik kearah Mephisto yang kini sedang memperhatikan dari ranting pohon.
"Mephisto,... jaga nona ku"
dia berjalan ke motornya.Sebelum pergi dia menatap spion, memberikan kode dengan anggukan kecil.
Brum!!
Sylus menyusul Dhika dengan kecepatan tinggi, bersama dengan itu Rakha keluar dari tempat persembunyiannya.
"Oke aman"
ucapnya."Hng?" Gio membuka mata, kepalanya terasa berdenyut sakit.
"Gio" Rora mendekat, dia menggenggam tangan Gio cemas.
Aku memperhatikan wajah mereka yang begitu tenang.
"Dimana kita?"
lemah ku."Kita masih di dekat markas Jordan"
jawab Narra."Kau bisa berdiri?"
timpal Rakha."Ya"
angguk ku singkat.Rora membantuku berdiri, walau denyutan kepala kini terasa menyakitkan.
"... Kita akan kemana?"
"Kita akan kembali ke rumah"
jawab Rakha."Ya, aku membutuhkan tempat untuk pemeriksaan"
sambung Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLU 3
Mystery / Thriller(Seri ketiga : Flu) Aku warisan keluarga Taran... Kini kembali berjuang meneruskan kakakku, menghadapi virus baru... Virus parasit yang sengaja disebarkan di seluruh kota, menyebar melalui sentuhan dan menyerang otak bahkan menggerogotinya hingga ha...