.
.
.🎶 A Soundtrack for the Apocalypse - Dark Dystopian Music
.
.
.Kami berhenti, aku mengatur napas yang sudah tidak beraturan lagi.
"Dimana Lucas dan Hanah?"
tanya Rora."Lupakan soal mereka, kita harus fokus"
elak ku."Bagaimana kita harus fokus, sedangkan kondisi Alma akan semakin buruk jika tidak ada Lucas"
aku memalingkan pandangan, menatap jam tangan sejenak.
"... Sebentar lagi akan malam, rumah juga tidak jauh dari sini""Jangan mengalihkan pembicaraan, Gio. Ini tentang Alma"
timpal Narra."Aku akan mencarikan ilmuwan lain. Bertahanlah" jawab ku tanpa memberikan kejelasan pasti.
"Tidak perlu mencari"
tengah seseorang.Kami menoleh ke asal suara. Dua orang kini berjalan mendekat kearah kami.
"Denis, Lary"
sebut ku.Denis tersenyum kecil, namun matanya membulat sempurna saat melihat Rini.
"Rini?"
spontan nya.Rini menatap nametag nya,
"Denis Arata"
kenalnya. Dia lah pria yang waktu itu bertemu dengannya di pasar."Kau disini?"
timpal Alma bertanya."Ya--"
Denis menatap Alma dari atas sampai bawah.
"-- kau terinfeksi?""Denis, tolong. Aku yakin kau pasti tau cara untuk menyembuhkannya"
mohon ku langsung."Aku punya penangkalnya--"
dia memperlihatkan penangkal buatannya, "-- tetapi ini masih belum sempurna"
imbuhnya."Tidak papa"
perasaan lega muncul."Lalu, sudah berapa lama dia terinfeksi?"
"Sudah satu minggu lebih"
jawab Rini."Kalian tenang saja, aku akan menyelesaikan penangkal ini"
tenang Denis.Perasaan kami benar-benar tenang, dia adalah ilmuwan yang berpengalaman. Jadi, aku yakin dia akan melakukannya dengan baik.
"Kalau begitu, kita harus ke rumah sekarang"
ajak ku."Dimana Hanah?"
tanya Lary.Mereka tidak ada yang menjawab, justru mengarahkan tatapannya padaku.
"Pergi, bersama Lucas"
jawab ku."Kemana?"
cecar Lary.Soal itu aku tidak menjawab, dan terus mengarahkan jalan.
"Alma dimana putra dan putri mu dulu?" tanya Denis, mengalihkan kebingungan mereka.
"Dia, dan Hanah--"
Alma menatap Gio."Huh?, Gio putra mu? bukankah dia adik Rini?"
heran Denis."Mereka bukan anak kandung ku, mereka adik-adik Rini yang ku rawat--"
jelas Alma. Tangan pucat nya mengusap rambut Alka.
"-- dan dia, adalah anakku. Dan Rakha"Denis tercengang dengan pengakuan Alma.
"Kau... membohongi ku?. Kenapa kau tidak menjelaskannya dari dulu""Maaf, aku takut. Jikalau kau akan menaruh harapan besar padaku" maksud Alma alasannya berbohong waktu itu.
"... Tidak papa,"
Denis menatap jalanan, dia kecewa namun berusaha untuk move on.
"lalu apakah kematian Rini juga rekayasa?""Tidak, dia memang gugur"
timpal ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLU 3
Mystery / Thriller(Seri ketiga : Flu) Aku warisan keluarga Taran... Kini kembali berjuang meneruskan kakakku, menghadapi virus baru... Virus parasit yang sengaja disebarkan di seluruh kota, menyebar melalui sentuhan dan menyerang otak bahkan menggerogotinya hingga ha...