Strength

115 27 12
                                    

Lucas kini membawa Hanah dengan mobil, entah kenapa hawa yang dirasakan Hanah terasa begitu mencekam.

Lucas membelokkan mobilnya, malah me-rem dadakan. Saat beberapa FLU kini masih mencari mangsa untuk di tularkan parasitnya.

"Mereka terlalu banyak!"

Hanah berpegangan pada sabuk pengamannya, disertai napas yang berderu.

"Tidak masalah"

Lucas menggas mobilnya kembali, dengan kecepatan penuh. Sampai membuat Hanah merem-merem dibuatnya.

BRAK!

BRAK!

Tabrakan keras terjadi

Kratak...

garis-garis pecahan kini mulai terlihat, Hanah meneguk salivanya takut jikalau kaca depan akan pecah.

BRAK!!!!

BRAK!!

PRANG!

Benar saja kaca mobil pecah, refleks Hanah menutup wajahnya dengan lengan. Tapi tetap saja beberapa serpihan ada yang berhasil menggores kulitnya.

BRAK!

Tabrakan terakhir, dan salah satu FLU kini hampir masuk kedalam mobil melalui kaca yang pecah.

"Lucas!"
teriak Hanah.

"Hak!" Lucas mencoba menghalangi tubuh FLU dengan kakinya, membuat mobil tidak berjalan beraturan.

Bug!

Bug!

Lucas menendangnya keras, sampai membuat FLU terjatuh ke aspal,

GRADAK!

mobil melindas tubuhnya, dan itu benar-benar dirasakan oleh Hanah.

"Apa..." mata Hanah terbelalak, dia tidak pernah menyangka akan melindas seorang yang terinfeksi.

Hanah menyorotkan pandangannya pada Lucas, yang raut wajahnya terlihat biasa saja.

"Aku--"
alisnya berkerut.
"--jadi takut padamu"

mendengarnya, Lucas melirik Hanah sekejap. Lalu kembali menatap kejalanan, tanpa ada satu patah katapun yang keluar dari mulutnya.

Hanah berkedip cepat, dia mulai berpikir kalau perkataan Lucas tentang hilangnya Alma dan Alka hanyalah kebohongan semata.

🍀
.
.
.
🍀

Lucas mengambil ponsel tampak menghubungi seseorang.

"Kami akan segera sampai".
Katanya, tapi Hanah tidak tau pasti apa yang sedang di rencanakan Lucas.

Tidak berselang lama mobil terparkir disebuah gedung yang masih dalam pembangunan.

"Cepat turun"
suruhnya sembari melepaskan sabuk pengaman.

"Kenapa kita harus turun disini? kenapa tidak langsung ke rumah?".
Hanah menatap Lucas semakin takut.

Lucas yang belum turun kini menatap Hanah lekat.
"Dengar aku, ini adalah jalan untuk kita menemukan Alma dan Alka. Jika kau menyayangi mereka maka lakukan lah, sesuai apa yang aku suruh"

perkataan Lucas terdengar seperti ancaman, hal itu membuat Hanah bimbang.

"Sekarang tidak ada waktu Hanah, kau bisa memilihnya sekarang... menyelamatkan keluarga dan dunia, atau menjadi pecundang ".
Tekan Lucas diakhir kata.

FLU 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang