New Family

99 24 19
                                    

.
.
.

🎶 Billie Eilish - everything i wanted

.
.
.

Aku menemui Rakha yang sedang sibuk-sibuknya menatap layar ponsel Narra.

"Sedang memperhatikan apa?"
sela ku.

Rakha mengangkat pandangannya.
"Kita mendapatkan petunjuk baru"

"Ya. Apa itu?"

"Pelacak yang di pasang di mobil Dhika, kini menunjukkan kalau mobil itu terparkir di sebuah dermaga"
jelasnya.

"Dermaga? untuk apa dia pergi kesana?"
heran ku.

"Lebih tepatnya untuk pergi ke pulau ini" Kai menimpali sembari menunjukkan selembar foto.

"Pulau?"

"Ya, pulau itu pasti menyimpan sesuatu"
yakin Kai.

"Kita akan melakukan perencanaan, kalian berdua terus lacak lokasi Dhika"
perintah Rakha.

"Baiklah"
setuju mereka berdua.

"Gio, kau datang karena ingin memberitahukan tentang Rini?"
tebak Rakha.

"Ya benar. Rini benar-benar memiliki darah mutan"
jawab ku datar.

Rakha tersenyum mendengarnya,
"Lalu, apakah Lucas akan segera membuatkan obatnya?"
harapnya.

"Pastinya. Kita hanya perlu menunggu waktu"

"Aku ingin mengeceknya langsung"

"Tidak. Sekarang Lucas ingin agar siapapun jangan ada yang menganggu. Jika hasilnya sudah keluar, dia pasti akan memberitahu kita"
larang ku.

"Oh..."
Rakha menahan rasa antusiasnya.

"Ehm, apa dari kalian ada yang lapar?" tanya pendek sengaja mengalihkan topik obrolan.

"Ya, aku lapar"
angguk Narra.

"Kalau tidak salah, aku melihat ada banyak stok makanan di dapur. Aku akan mengambilnya untuk kita"

"Baiklah, kami akan menunggu".
Jawab Narra.

Pendek berjalan pergi, sedangkan aku mulai fokus bersama mereka.

°°°

Di dalam pemeriksaan, Lucas sibuk mengetik keyboardnya.

Sedangkan Rini kini tengah mengusap kepala Alka yang tidur di pangkuannya.

Sebenarnya, Alka hanya memejamkan mata saja. Tidak sepenuhnya tertidur.

"Hm? ini membingungkan"
celetuk Lucas.

"Kenapa?"
tanya Rini.

"Coba kau lihat kesini"
pinta Lucas.

Dengan hati-hati, Rini meletakan kepala Alka di bantal sofa. Dia berdiri, berjalan mendekati Lucas.

"Lihatlah" Lucas sedikit menggeser posisi duduknya.

Rini menatap ke layar, dia mengernyitkan alis saat melihat detak jantung Alma benar-benar aneh.

"Di lihat-lihat, jantung Alma berdetak ganda kan"
tau Rini.

"Ya benar, itu lah yang membuat ku bingung"
angguk Lucas.

Alma yang mendengarnya hanya bisa menatap langit-langit ruangan dengan mata basahnya.

Rini dan Lucas mulai sibuk berpikir, berharap menemukan jawabannya.

FLU 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang