Fluid

113 28 6
                                    

Ujung lorong kiri, Hanah mulai menatap sekitaran lab, apakah ada orang lain yang curiga atau tidak.

"Aman"
Hanah akan membuka pintu, tapi sialnya terkunci,
"uh! menyebalkan sekali"
keluh Hanah, namun dia tidak mudah menyerah.

Hanah memperhatikan tulisan yang berada di bagian bawah kunci.

SGJ

"Baiklah ini tidak terlalu sulit,"
ia yakin dirinya bisa melakukan ini dengan mudah,
"ruangan kunci ada di lantai atas"
monolog Hanah, berjalan mendekati lift yang kebetulan dekat dengannya.

Dia mulai menunggu lift turun, sembari memikirkan langkah selanjutnya.

Ding!

Pintu lift terbuka, Hanah melangkah masuk, dan menekan lantai atas.

Pintu akan tertutup namun sebuah tangan langsung menghalangi.

Mata Hanah bertemu dengan sosok pria yang tidak lain adalah Jordan, kini berjalan masuk kedalam lift.

"Dokter Emma kau mau pergi kemana?" tanya Jordan menekan lantai bawah.

"Aku sedang mencari relasi" elak Hanah, sudah merangkai kata itu di dalam benaknya.

"Baguslah, menambah relasi itu penting... apalagi jika kita juga mempelajari ilmu-ilmunya"
nasehat Jordan.

"Ya benar sekali"
angguk Hanah.

"Disini aku hanya mendapatkan ilmu busuk dari kalian"
batin Hanah ngedumel.

Ding!

Pintu lift terbuka,
"Jordan aku duluan"
pamit Hanah.

"Ya".
Singkatnya.

Hanah berjalan menjauh dari lift, dia berjalan dengan cepat menghindari tatapan Jordan yang masih memperhatikan sebelum akhirnya pintu tertutup.

🍀
.
.
.
🍀

Kini Hanah akan sampai di ruangan kunci, namun seorang ilmuwan keluar, dan mengunci ruangan itu.

"Sial"
umpat Hanah.

Pandangan mereka berdua bertemu, seketika sebuah rencana terselip di pikirannya.

"Halo" Hanah melambaikan tangan menyapanya.

Dia mengangguk sebagai balasan,
"Ada apa dokter? apa yang kau butuhkan?"
tanyanya.

"Sebenarnya aku sedang mencari relasi di setiap lab, ngomong-ngomong bisakah aku melihat pekerjaan mu untuk menambah ilmu ku?"

"Tentu, kebetulan aku suka membagikan ilmu"
setujunya.

"Baguslah" Hanah tersenyum dari balik maskernya.

Mereka berdua berjalan menyusuri lantai lorong.

"Siapa namamu?"
tanya Hanah basa-basi.

"Namaku Elliot, kau dokter Emma kan"

"Iya, salam kenal Elliot".

Dia mengangguk singkat
"Ngomong-ngomong soal menambah relasi, apakah kau sudah menjelajahi setiap lab?"
tanyanya.

"Belum, aku baru menjelajahi beberapa lab saja",
geleng Hanah.
"apa kau ada saran, kemana lagi aku harus menambah relasi?"

"Hm?"
dia berpikir sejenak,
"mungkin kau bisa mencoba pergi ke brain lab?"
usulnya.

"Brain lab?"
pipi Hanah berkedut,
"apakah lab itu berisi otak-otak manusia?"
tebak Hanah.

"Exactly"
angguk nya.
"di sana kau bisa mempelajari bagaimana para parasite mengendalikan otak manusia"

FLU 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang