"Apa!!?",
Drrk!
Lucas berdiri dengan hentakan yang cepat.
"siapkan barang-barang! kita akan pergi!".
°°°
""Sekarang, kita selesaikan ini hanya berdua saja"
Deg!
Deg!
Jantung Hanah berdebar cepat.
Krat!
Dia menggenggam gagang cutter lebih kuat, hingga urat-uratnya mulai terlihat.
"HAK!"
Jordan menyeruduk.
Dug!
Punggung Hanah membentur dinding keras. Jordan menempatkan lengan nya di leher Hanah.
Srat!
Tidak kehabisan akal, Hanah menyayatkan cutter nya ke perut, sebagai pembelaan diri.
"Akh!"
Jordan merintih, dia melangkah mundur menahan darah yang mulai menetes.
"Sialan!!"
umpat nya."Bangset kau!" Hanah mengacungkan jari tengahnya. Matanya berair sekaligus dengan manik memerah.
Jordan terkekeh pelan,
"Jaga mulutmu itu Hanah"
dia menodongkan pistolnya.'... Kak Rini! aku tau kau bersama ku'.
Drap!!
Drap!!
Sebelum Jordan berhasil menembak, Hanah menyeruduk balik tubuh Jordan.
Bruk!
Mereka berdua terhuyung ambruk, Hanah menghantamkan pukulan tepat di wajah Jordan.
BUGH!
BUGH!
BUGH!--
DUG!
Pukulan terhenti, Jordan mendorong tubuh Hanah kebelakang.
Bruk!
Ctak!
Cutter nya terlempar ke pojok ruangan. Hanah beranjak berdiri, hendak mengambil cutter nya.
Grep!
Jordan menahan lengan Hanah, membalikkan tubuhnya dan saling berhadapan.
Tak
Ujung pistol berada di dagu nya, membuat kepalanya mendongak keatas.
"Setangguh apapun dirimu, kau akan tetap mati"
ucap Jordan."Jika itu terjadi... maka akan ku pastikan, bahwa aku akan bahagia di alam sana".
Smirk Jordan terlihat, dia semakin mendorong pistolnya.
"Maka, hidup bahagia lah di alam sana".Air mata yang selama ini terbendung, mulai menetes dengan sendirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FLU 3
Mystery / Thriller(Seri ketiga : Flu) Aku warisan keluarga Taran... Kini kembali berjuang meneruskan kakakku, menghadapi virus baru... Virus parasit yang sengaja disebarkan di seluruh kota, menyebar melalui sentuhan dan menyerang otak bahkan menggerogotinya hingga ha...