Homo Sapiens 2471

3 0 0
                                    

24-Maret-2471, 11.30

"166 tahun?" Tanya Marlina sambil berdiri dan berjalan menuju jalur masuk ke Hanggar.
"165 tahun dan 292 hari yang lalu."
"Kau yakin itu adalah objek yang sama? Homo Sapiens 2471?"
"Ya."

Saat ini Marlina tidak mempertanyakan tingkat ketelitian hasil pindai Iji, robot pintar itu menyajikan fakta berdasarkan data yang dimiliki, tidak lebih tidak kurang.

Wanita itu kemungkinan mengalami perlambatan metabolisme, sehingga dia bisa berumur sangat panjang.
Atau metabolismenya seimbang, sehingga dia tidak mengalami penuaan.
Dan dia memiliki kekebalan pada radioaktif sama denganku.

Berkat atau kutukan? Pikirnya sambil tersenyum.

"Iji, kau memiliki data pergerakan setiap objek dengan jarak sampai 10km dari sini. Tolong tampilkan data pergerakan Homo Sapiens 2471 sejak pertama kali terlihat." Kata Marlina setelah memasuki Ruangan Utama dan duduk di depan displai.

Monitor utama menampilkan peta lokasi Stasiun-171 dengan penanda titik-titik yang memenuhi hampir semua permukaan.
Wanita itu menjelajah hampir seluruh bagian kota selama lebih dari satu setengah abad. Tentu saja, dia punya waktu yang panjang untuk melakukan apapun yang dia mau dan pergi ke mana pun yang dia suka.
"Buat jadi heatmap untuk lokasi-lokasi yang paling sering dia kunjungi."
Displai Utama menampilkan perintah Marlina.

Displai menampilkan heatmap dengan lokasi sekitar Stasiun-128 dan Stasiun-171 menunjukkan warna yang cukup gelap.
Dia sangat sering berada di sekitar sini.
"Apa yang dilakukannya di dekat sini?"
"Tidak ada data lanjutan mengenai aktivitas-aktivitas Homo Sapiens 2471."

Tampaknya dia mengetahui ada fasilitas Stasiun-171 ini di bawah tanah.
Bagaimana dia bisa mengetahuinya?
Siapa dia sebenarnya?

Banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam benak Marlina tentang sosok wanita di Stasiun-128 itu.

"Iji, Homo Sapiens 2471 apakah pernah masuk ke dalam Stasiun-171?"
"Tidak pernah."
Hmmm.
"Tapi dia pernah mencoba masuk ke dalam Stasiun-171."
"Apa?"
"Melalui pintu lubang vertikal, tapi tidak berhasil."
"Kenapa tidak berhasil?"
"Dia tidak memperoleh akses."
"Indikator akses yang diberikan apa saja?"
"Semua stasiun dalam jaringan UniCare memiliki protokol akses sebanyak tiga: memiliki implan yang dikeluarkan oleh UniCare, kata sandi, dan verifikasi melalui pindai respons spektrum. Ketiganya harus sesuai untuk mendapatkan akses penuh."
"Lalu apa yang dilakukannya?"
"Homo Sapiens 2471 hanya bergerak sekitar lokasi ini dan Stasiun-128."

Marlina terdiam beberapa saat sambil mengamati displai utama.

"Homo Sapiens 2471 juga tidak memiliki akses ke Stasiun-128."
Marlina melongo mendengar informasi baru ini.
Jika dia juga tidak bisa masuk ke Stasiun-128, apa yang dilakukannya di dekat situ selama lebih dari satu setengah abad?

Aku perlu ke Stasiun-128 untuk melihat keadaan, tapi medan ke lokasi itu masih tertutup pepohonan yang cukup rapat untuk mencapainya.

"Iji, apakah kita memiliki drone dengan kamera untuk terbang ke Stasiun-128?"
"Ya, ada 100. Drone di Stasiun-171 dilengkapi kamera dan senjata plasma."
"Oh, wow..." Robot ini belum berhenti mengejutkanku. "Terbangkan satu menuju Stasiun-128, pada lokasi ini," Marlina menunjuk ke sebuah lokasi di peta lokasi Stasiun-128, "tetap pada ketinggian tiga puluh meter dari permukaan tanah."

"Dan tampilkan secara langsung hasil tangkapan kamera di Monitor Utama." Diikuti Monitor Utama menampilkan video siaran langsung dari kamera drone yang sedang terbang keluar dari Hanggar dan menuju Stasiun-128.

Dua menit kemudian, siaran langsung menunjukkan reruntuhan Hotel Savoy Homann dan drone bergerak memutari titik yang ditandai Marlina. Kamera dengan resolusi tinggi mengambil video setiap sudut puing-puing bangunan.
Reruntuhan bangunan besar empat lantai yang dulu adalah sebuah hotel mewah di lokasi strategis yang kerap menjadi tempat menginap para turis domestik atau internasional atau sekedar menjadi objek foto para pejalan kaki yang melakukan swafoto, dan juga tempat Marlina bekerja di kurun waktu sepuluh tahun, kini menjadi tempat yang dipenuhi oleh bongkahan-bongkahan beton berbagai ukuran dan beberapa pohon besar terlihat menjulang di beberapa tempat.

Jalan besar yang dahulu bernama Asia-Afrika, dinamakan sama dengan sebuah gedung bersejarah yang menjadi tempat presiden pertama Indonesia menggelar Konferensi Asia-Afrika di tahun 1955, kini menjadi jalanan yang sepi. Satu-satunya suara yang terdengar di tempat itu adalah suara drone dengan dengingan yang pelan dan tinggi akibat antigrav yang sedang bekerja.

Marlina menemukan satu hal yang aneh:
Beberapa bagian tempat ini tidak ditumbuhi oleh tanaman rambat, yang menandakan tempat ini sering dilewati oleh sesuatu dengan cara diinjak atau dirayapi. Wanita itu, dan juga hewan-hewan yang ada di sekitar sini.

"Naik 100m dan pertahankan ketinggian." Perintahnya melalui implan, dan diikuti pergerakan drone ke atas. Dari ketinggian ini Marlina bisa melihat area ini cukup bersih dari tanaman rambat, dan puing-puing terlihat dipinggirkan ke kiri dan kanan badan jalan, memanjang sampai jauh.
Wanita itu membersihkan area sekitar UniCare... Bekas UniCare, dengan baik.

Di sebelah barat lokasi Savoy Homann, Marlina bisa melihat sebuah area terbuka yang juga bersih.
Itu adalah lokasi alun-alun. Pikirnya sambil memerintahkan drone bergerak ke lokasi itu.

Video siaran langsung pada Monitor Utama menunjukkan bekas alun-alun kota Bandung. Dan yang membuatnya terkejut adalah deretan huruf-huruf besar yang disusun dari bebatuan sepanjang bagian rata dari alun-alun dan membentuk dua kata yang sangat dikenalnya.

Beuki Salamat

Secara harfiah, artinya adalah 'mengharap berkah', kata-kata itu ditulis olehnya di dinding ruangan merokok sempit tempatnya bekerja di tahun 2024.
Hanya tiga orang di dunia ini yang tahu arti kata-kata itu. Kata-kata yang dibentuk dari inisial mereka berlima, BKSLM: Budi, Karim, Sofia, Lydia, dan Marlina.

Marlina tahu persis siapa wanita yang mendapat predikat Homo Sapiens 2471 itu. Pesan dari susunan batu ini memang ditujukan padanya.
Air mata tanpa terasa jatuh dari pelupuk matanya. 

2471Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang