IJI

94 8 2
                                    

16-Mar-2471, 04.30

Setelah kakinya menginjak lantai metal, lampu utama di langit-langit ruangan mulai menyala dengan intensitas cahaya yang agak menyilaukan. Ruangan tempatnya berdiri berbentuk tabung dengan diameter sepuluh meter dan tinggi lima meter. Dua buah lampu berbentuk bujursangkar ada di tengah-tengah langit-langit, dan sepanjang lingkaran di langit-langit pun dilengkapi lampu LED yang menyala dengan intensitas yang sama.
Sehingga Marlina bisa melihat keadaan ruangan itu dengan sangat baik. Di belakangnya adalah tabung kapsul metalik tempatnya tertidur selama hampir empat setengah abad.
Dia ingat sekarang, Kapsul Hibernasi!

Meja sepanjang tiga meter mengikuti bentuk lingkaran ruangan tempatnya berada. Dengan empat monitor dengan ukuran dua puluh empat inchi dan sebuah monitor besar berukuran tujuh puluh inchi berada di atas empat monitor-monitor yang yang lebih kecil. Seperti sebuah jendela yang menyajikan pemandangan sawah yang hijau dan langit biru dipagi hari.

Seperti perkebunan atau persawahan di daerah Pangalengan, pikir Marlina. Hanya saja, itu bukan jendela. Hanya screen saver dengan gambar sebuah pemandangan persawahan atau perkebunan yang dipenuhi oleh warna hijau yang dominan dan langit yang biru.

Lalu suara si Nyonya Robot terdengar, "Halo, Marlina. Apakah Anda lapar?"

"Ya, tapi bisakah kau menyediakan pakaian buatku? Walaupun sendirian di ruangan ini, tapi telanjang tanpa apapun yang menutupi tubuhku sangat tidak nyaman." Kata Marlina sambil berdiri dan meletakkan tangan kanan untuk menutupi dada dan tangan kiri untuk menutupi bagian selangkangannya, seolah secara naluriah ini adalah tindakan yang akan dilakukannya selama kesadaran dan mental nya cukup sehat.

"Oke." Lalu dari dinding di sebelah Kapsul Hibernasi, sebuah panel di dinding berbentuk heksagonal membuka kearah samping dan di belakangnya terdapat kompartemen yang berisi lipatan baju kaos berwarna putih tanpa tulisan, celana jeans, pakaian dalam, sebuah baju hangat berwarna hijau yang terbuat dari wol, dan di bagian dalam kompartemen ada sepasang sepatu sneaker berwarna cokelat muda dan kaos kaki putih.

Sambil Marlina mengenakan pakaiannya, dia berkata, "Ini tempat apa?" Lalu Nyonya Robot menjawab, "Stasiun 171."

"Berarti ada stasiun 001 hingga 170?" tanya Marlina

"Tadinya ada Stasiun-001 hingga Stasiun-2911. Tapi hingga empat puluh satu tahun yang lalu tersisa tujuh belas stasiun di seluruh bumi." Jawab Nyonya Robot.

"Ok, stasiun ruangan ini fungsinya apa?" Tanya Marlina.

"Ruangan ini adalah pusat kendali untuk Anda, toilet, kamar tidur, kantin, dan juga ruang olahraga." Jawab si Nyonya Robot.

"Ha! Aku hanya melihat sebuah ruangan kerja saat ini, dan tidak melihat satu pintu pun ke ruangan lain, kecuali dinding metal." Kata Marlina sambil menggerakkan tangan menunjuk ke sekitarnya.

"Ini adalah kloset Anda." Kata si Nyonya Robot, lalu dinding di sebelah kanan dari meja membuka kearah luar seperti pintu dengan suara hidrolik yang halus lalu sebuah tabung kaca berukuran tinggi dua setengah meter dan diameter satu meter bergerak ke arah tengah ruangan, memperlihatkan sebuah kloset duduk dilengkapi dengan bidet, dan penyimpan air flush.

"Ini adalah pancuran mandi Anda." Kata si Nyonya Robot, dan bagian kloset duduk bergerak masuk ke dalam dinding, dan di bagian atas sebuah bagian dinding dengan penampang heksagonal keluar sejauh setengah meter dengan benda berbentuk lingkaran dengan lubang-lubang kecil jalur air sebagai pancuran berada tepat di tengah-tengah tabung dan mengeluarkan air. Lalu berhenti tiga detik kemudian.

"Ini adalah sabun, sampo, conditioner, pewangi, sikat dan pasta gigi," di bagian tengah dinding tabung kamar mandi terbuka satu bagian dengan beberapa botol berwarna hijau-bening-putih, dan sebuah mangkok berisi sikat dan pasta gigi. Diiringi dengan munculnya satu bagian yang lain dari dinding toilet dengan kran air sentuh dan washtafel di bawahnya.

2471Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang