2471

Sembunyi

25-Maret-2471, 08.00

"Jika kau adalah pewaris UniCare sejak surat ini ada, bagaimana dengan Trebor?" Marlina bertanya sambil menunjuk ke wasiat resmi yang ada di depannya. "Tapi sebentar, kau menyimpan surat ini sejak 2012, dan tidak konfrontir Robert dengan ini?"
"Robert menjadi CEO sampai anakmu menggantikannya ketika Robert hibernasi. Aku sengaja menyembunyikan ini sampai aku diskusi dengan Zaki masalah ini." kata Lydia.

Marlina tersenyum, "bagaimana anakku ketika menjadi CEO?" Katanya dengan suara seorang Ibu yang rindu pada anaknya.
"Oh, Zaki adalah salah satu yang terbaik. Kau harus bangga padanya, serius. Selain cerdas, dia juga ganteng." kata Lydia.
"Hei! Kau sedang bicara dengan emaknya!" Kata Marlina yang disambung Lydia dengan tawa.

"Robert hingga saat ini tidak mengetahui wasiat ini. Sengaja kusembunyikan, setelah berdiskusi dengan kepolisian, karena aku dan polisi mencari motif kejahatan di 2011-2012 itu. Robert memang menjadi orang yang paling diuntungkan dengan kematian Lukman dan Dewi. Tapi untuk apa dia melakukannya, kalau toh UniCare akan jatuh ke tangannya, dia kan yang tersisa di keluarga Aryawinata. Teka-teki yang sampai hari ini masih misteri adalah alasan Lukman dan Dewi memilihku. Aku sudah memikirkan beberapa kemungkinan, tapi itu semua masih sebatas teoriku sendiri." Lydia mengeluarkan tiga buah buku catatan lusuh yang tebal dari ranselnya, buku dengan banyak penanda berbagai warna.

"Trebor masih hidup?" Marlina bertanya dengan wajah heran.
"Ya, sangat hidup." jawab Lydia.

"Bagaimana mungkin dia bisa bertahan dengan... Sebentar, kapan terakhir kau bertemu Robert?"
"31 Desember 2051. Kami berdua hibernasi di tanggal itu. Jika kau lihat catatan tanggal-tanggal di penanda ini," Lydia menunjukkan stiker penanda yang menunjukkan tanggal-tanggal. "Robert selalu masuk atau keluar dari Kapsul Hibernasi di akhir tahun. Karim dan Sofia membantuku melengkapi catatan-catatan tanggal ini. Robert hibernasi beberapa tahun dan selalu bangun untuk rentang waktu tepat satu tahun, lalu hibernasi kembali. Dia melakukan pengulangan itu beberapa kali sampai tahun 2280."

"Berarti saat ini dia secara biologis berumur sekitar 80 atau 90 tahun?" tanya Marlina.
"Tidak, menurut Karim usia biologis Robert adalah 38." Jawab Lydia dengan serius sambil menatap mata Marlina.
"Apa? Dia juga menjadi highlander?" tanya Marlina.
"Highlander! Hahaha. Istilah yang bagus mungkin perlu kita masukkan ke dalam registrasi sebagai spesies baru. Ya, dia pun bisa hidup lama sepertiku."

"Ada berapa highlander yang ada di dunia saat ini?" Tanya Marlina yang kembali disambut Lydia dengan tawa.
"Tiga."

"Siapa lagi satunya?" tanya Marlina.
"Seorang anak dari Botswana, tapi aku belum pernah bertemu dengannya. Anak itu punya respons sama dengan Robert, masih rentan pada sampah radioaktif. Kabarnya usianya 100 tahun lebih tapi tubuhnya seperti anak usia 17 tahun. Informasi itu pun kudapatkan setelah mencuri dengar ketika berhasil masuk tanpa terdeteksi di Stasiun-471."
"Di mana Stasiun-471 itu?" tanya Marlina.
"Di bawah tempat yang dahulu adalah keraton Yogya."
Marlina mengangguk.

"Kau menggunakan kendaraan apa ke sana-kemari karena kau tidak memiliki akses ke fasilitas-fasilitas UniCare, kan?" tanya Marlina.
"Kendaraan apaan, kendaraan atau piranti elektronik dengan gelombang pemancar elektromagnetik akan mengundang peluru kendali mengarah padaku. Jadi mengendarai kendaraan bukan pilihan yang tepat untuk bepergian."
"Jadi?"
"Ya jalan kaki!"
Marlina bengong menatap temannya.

"Selama ini kau benar-benar sendirian?" Tanya Marlina sambil menggenggam telapak tangan Lydia.
"Ya, sendirian. Awalnya sangat berat. Tapi lama kelamaan aku terbiasa juga. Kau belum tahu saja, banyak kesenangan-kesenangan kecil yang bisa kulakukan. Seperti, tidur, membaca, berenang, menari, menyanyi dan berburu... Dalam keadaan tanpa busana. Hahahaha!"
Marlina selalu tercengang-cengang dengan kemampuan Lydia dalam hal menikmati hidup, tidak banyak yang memiliki kualitas itu.