Dengan langkah gontai aku berjalan beriringan dengan Mbak Aini ke Ndalemnya Bu Nyai . Aku mencoba menerka-nerka . Dan dugaan pertama yang muncul di otakku adalah .. Aku bakalan kena ta'zir . Eh , tapi biasanya untuk urusan ta'zir mena'zir kan di kantor keamanan . Lha kok ini di ndalem ya ? Atau jangan jangan bu nyai tau penderitaanku selama ini dan aku akan di pulangkan . Aduuh pusing pala berbi deh jadinya .
"Assalamualaikum , Bu Nyai " Ucapku penuh kesantunan . Gila ! Baru dipesantren lima hari aja watak kebolanganku sudah mulai luntur .
"Waalaikumsalam, duduk nduk "
Aku pun duduk di dalam ruang tamu yang di alasi karpet merah halus dengan motif apa ya ? Macan tutul . Tau ah . Ais bukan tukang karpet.hihi . Di ruangan ini adem . Padahal nggak ada AC maupun kipas angin lho . Ajaib kan ? Mungkin ini efek penghuni rumah yang katanya sudah Hafidz dan Hafidzah semua .
"Ehm .. " bu nyai berdehem melihat aku yang terbengong bengong mirip sapi ompong.
"Eh ,nggih bu nyai "sontak aku gelagapan .
"Begini ais , bapak sama umimu tadi malam menelpon . Tanya keadaanmu . Sudah krasan belum ? " tanya beliau lembut .
Ngg... aku memutar bola mata dan menghirup oksigen sebanyak banyaknya seakan akan aku lupa cara bernafas yang bener kayak gimana .
"Mmmm .. ais nggak krasan bu nyai . " ungkapku jujur . Kali ini di ujung mataku ada sesuatu yang menggenang .
Bagaimanapun juga , ais juga ngerasa kangen sama Bapak dan Mama . Kangen cerewet mereka . Kangen jailin mereka . Dan kangen , sama PS ku dirumah . Huhu ..."Kenapa ??" Bu nyai masih lembut keibuan . Meleleh dah meleleh . Ku rasa , hanya Mama seorang ibu yang bicaranya selalu dibuat-buat ala penyiar radio . Bikin ilfeel sendiri .
"Mmm abisnya mama nggak ngejelasin apa apa sama ais , katanya mau ngajakin ais holiday di dunia ps . Eh ternyata ps yang dimaksud mama bukan play station , tapi ya ini pondok as salafi . Ais benci sama mama . Emangnya ais robot yang seenak isi perutnya mama ais dibuang disini . Gimana ais mau jadi kayak Alex Evans yang nyiptain game favorit ais , little big planet kalo ais di penjara kayak gini ? Hp nggak ada , ps nggak ada , laptop nggak ada , gimana mau maju otak ais kalo disuguhi kitab kuning yang membosankan itu tiap hariiii ?? " ku keluarkan semua uneg-unegku yang selama ini hanya ku ungkapkan pada si Tembok kawan curhatku.Kulirik bu nyai dan mbak aini . Keduanya diam . Aku sendiri bahkan sudah menangis . Ini hal konyol yang aku lakuin .
"Ais.." bu nyai berkata lirih .
"Aini , Aini bisa .. mm umi mau bicara sama aisyah ? " hoho .. ngusir alus ya bu nyai ?Mbak aini pun mengerti dan dia meninggalkanku seorang diri . Oh mbak ainii .. ku rasa aku lebih butuh mbak saat ini .
"Ais , ais sudah baligh ?" Bu nyai bertanya .
Aku hanya menjawab dengan anggukan pelan .
Ku dengar bu nyai mendesah . Ada apa sebenarnya ?"Kalau begitu , umi rasa kamu udah bisa mengerti ini . "
Duh , bu nyai nggak usah di potong potong deh ceritanya . Ini kayaknya ketularan mbak mbak penyiar infotaiment kesukaan mama deh . Nadanya di dramatisir .
"Ada apa sih umi ? " aku sudah bisa sedikit menguasai diriku . Dan , hei aku memanggil bu Nyai "umi" . Sepertinya aku sudah mulai ketularan santri-santri disini .
"Kamu bukan anak kandung bapak dan mamamu "
JUEDEEEER !!! boleh aku dengar sekali lagi umi ? Mungkin kupingku gangguan gara gara mbak luna , si mak lampir itu .
" Kamu bukan anak kandung Mama dan Bapakmu"
Umi sepertinya bisa membaca pikiranku deh . Tapi ini ? Lelucon apa lagi ? Kemarin baru aja mama dan bapak ngebuang aku disini , tapi apa benar ....
![](https://img.wattpad.com/cover/43297789-288-k370796.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LASKAR JM fi Ma'had
SpiritualAis si gadis tomboy penggila playstation harus kecewa berat.Bukannya di bawa holiday sebagai hadiah kelulusannya , ais malah di bawa ke pondok pesantren as salafi. Bersama Marwa dan Vani ,ais membentuk "Geng Jemuran" yang selalu bikin onar di...